Quote:
"RAYUAN PULAU KELAPA"
Ciptaan: Ismail Marzuki | Kategori: Lagu Wajib Nasional
Tanah airku Indonesia
Negeri elok amat kucinta
Tanah tumpah darahku yang mulia
Yang kupuja sepanjang masa
Tanah airku aman dan makmur
Pulau kelapa yang amat subur
Pulau melati pujaan bangsa
Sejak dulu kala
Reff:
Melambai lambai
Nyiur di pantai
Berbisik bisik
Raja Kelana
Memuja pulau
Nan indah permai
Tanah Airku
Indonesia
Lirik lagu di atas mengingatkan kita akan sebuah nama, yaitu Ismail Marzuki. Tidak hanya dari nyanyian di atas, bahkan kalau kita menuju ke Jalan Cikini Raya 73, Jakarta kita akan menemukan sebuah taman yang menghimpun bangunan nan cantik di mana seniman-seniman bergulat dalam ekspresinya. Taman Ismail Marzuki (TIM). Jika meruntut ke belakang, tidak hanya Rayuan Pulau kelapa, Ismail Marzuki pun telah melahirkan banyak lagu nasional, di antaranya Kopral Jono, Selendang Sutera, Indonesia Pusaka, Gugur Bunga, Sepasang Mata Bola atau bahkan Halo, Halo Bandung. Pria kelahiran Kwitang, Jakarta Pusat 11 Mei 1914 ini mestinya mudah untuk dikenali, mengingat rangkaian kata-kata penggugah semangat kebangsaan masih diperdengarkan sampai saat ini.
Tidak hanya berada di negeri sendiri, syair yang ditulisnya sudah sampai ke negeri seberang. Rusia. Berikut beritanya:
Quote:
Metrotvnews.com, London: Kosmonaut Rusia Gregory Mikhailovich Grechko melantunkan lagu Rayuan Pulau Kelapa karya Ismail Marzuki di jamuan makan malam bersama Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) di Wisma Indonesia Moskow, Jumat (24/5) malam.
"Gregory Grechko menyanyikan lagu Rayuan Pulau Kelapa dalam versi Rusia," ujar Sekretaris Pertama KBRI Moskow Lailal K Yuniarti di London, Sabtu (25/5).
Menurutnya, lagu yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Rusia dan dinyanyikan oleh kalangan orang tua dan muda, mulai dari sopir taksi, mahasiswa, profesor, termasuk kosmonaut legendari Uni Soviet.
Grechko, pria kelahiran Leningrad, 25 Mei 1931 merupakan kosmonaut terkenal Uni Soviet. Ia hadir sebagai tamu kehormatan sahabat Indonesia dalam acara
yang dihadiri Dubes RI di Moskow Djauhari Oratmangun.
Dia sukses menjalankan tiga misi dengan pesawat luar angkasa Soyuz 17, Soyuz 26 dan SoyuzT-14 milik Uni Soviet. Ia berhasil menjelalahi bulan
dengan misi Solyut 6 EO-1 pada tanggal 20 Desember 1977. "Saya begitu menyukai lagu ini sehingga tidak pernah lupa liriknya," kata Grechko yang langsung menyanyikan lagu ini saat pertama kali berkenalan dengan Dubes Djauhari Oratmangun beberapa waktu yang lalu.
Bukan hanya Gregory Grechko yang fasih menyanyikan Rayuan Pulau Kelapa, tetapi juga Ludmila, dosen Bahasa Indonesia di Moskow. Ibu berusia lebih
dari 80 tahun itu masih hafal lirik lagu yang di Rusia diberi judul Strana Ratnaya Indoneziya tersebut. Tidak cuma versi Rusia, ia pun fasih menyanyikan lagu Rayuan Pulau Kelapa versi bahasa Indonesia.
Grechko dan Ludmila merupakan penanda hubungan Indonesia dan Rusia pernah sangat erat pada masa lalu. Pada 1960, lagu Rayuan Pulau Kelapa, dan Panon Hideung begitu populer di Uni Soviet. Saat ini sejumlah generasi muda Rusia menjadikan lagu Rayuan Pulau Kelapa sebagai salah satu lagu Indonesia yang wajib mereka hafalkan seperti oleh Elizabeta Moskvina dan Kirill Anikeev mahasiswa Universitas Ketimuran Moskow yang mempelajari bahasa dan sejarah Indonesia pernah mengikuti program Darmasiswa.
Tidak cuma Rayuan Pulau Kelapa, anak-anak Muda Rusia ini juga hafal lagu-lagu Peterpan dan Glenn Fredly.
Menurut Ketua DPD RI Irman Gusman, dengan lagu Rayuan Pulau Kelapa hubungan kedua negara pernah dan akan terus baik meskipun sempat merenggang selama beberapa puluh tahun. (Ant)
Satu hal yang bisa dipelajari dari sang toko melalui karya-karyanya, bahwa:
PERJUANGAN TIDAK AKAN PERNAH BERHENTI. KARENANYA, PERJUANGKANLAH APA YANG SEPATUTNYA DIPERJUANGKAN.
Dan sebagai anak muda, sudah semestinya kita kembali menyadari, bahwa banyak hal warisan pendahulu kita untuk terus dan semestinya kita lestarikan.
Sumber: 1