- Beranda
- The Lounge
Fantastis, Chelsea Juara Piala Europe League Setelah Liga Champions
...


TS
JunRivai
Fantastis, Chelsea Juara Piala Europe League Setelah Liga Champions
Selamat Pagi kaskusers,
Salam sport Agan2...

Sebelumnya ane ngucapin selamat buat para fans Chelsea,,
Pagi ini Chelsea menjuarai piala Europe League usai mengalahkan klub dari Portugal, Benfica dengan skor 2-1 melalui gol Fernando Torres dan Branislav Ivanovic. Sementara gol semata wayang Benfica diciptakan oleh Striker mereka Oscar Cardozo melalui titik penalti setelah bola menyentuh tangan Cesar Azpilicueta.
Selamat Chelsea

BRAVO THE BLUES... Keep The Blue Flag Flying High
YOU ARE THE CHAMPIONS...
Salam sport Agan2...

Sebelumnya ane ngucapin selamat buat para fans Chelsea,,

Quote:
Quote:
GOL TELAT IVANOVIC BAWA CHELSEA JUARA LIGA EUROPA

AMSTERDAM, KOMPAS.com — Waktu sudah menunjuk menit ke-90 dan laga Chelsea lawan Benfica masih imbang 1-1 pada final Liga Europa di Amsterdam Arena, Rabu atau Kamis (16/5/2013). Namun, Branislav Ivanovic kemudian mencetak gol dan Chelsea pun menang 2-1 dan juara Liga Europa 2012-13.
Setelah menjalani babak pertama tanpa gol, Chelsea membuka keunggulan lewat gol Fernando Torres pada menit ke-59. Oscar Cardozo sempat membuat Benfica menyamakan kedudukan lewat tendangan penaltinya di menit ke-67. Namun, sundulan Branislav Ivanovic di menit ke-90 membuyarkan harapan Benfica dan memastikan Chelsea juara.
Sejak babak pertama, pertarungan kedua tim sebenarnya seru. Namun, Chelsea yang tampil tanpa John Terry dan Eden Hazard kerap harus menghadapi tekanan Benfica yang tampil lebih menyerang.
Benfica tampil menekan dan beberapa kali mengurung Chelsea di daerah penalti mereka sendiri. Pada menit ke-10, Benfica memiliki kesempatan mengancam gawang Chelsea, tetapi tembakan Eduardo Salvio masih terlalu lemah dan bisa diantisipasi kiper Petr Cech. Mencoba keluar dari tekanan Benfica, Chelsea pun beberapa kali menekan lewat terobosan Juan Mata, tetapi belum ada gol yang tercipta. Kesempatan terbaik Chelsea datang lewat Frank Lampard di menit 37, tetapi bola tembakannya masih bisa ditepis kiper Benfica, Artur.
Benfica menggetarkan gawang Chelsea di menit ke-50 melalui Oscar Cardozo. Namun, gol tersebut dianulir oleh hakim garis yang menganggapnya sudah terlebih dulu dalam posisi offside.
Seperti makin tergugah oleh gol tak sah itu, Chelsea mencoba menekan. Mereka akhirnya memecah kebuntuan melalui gol Fernando Torres di menit ke-59 melalui solo run. Tinggal berhadapan dengan kiper Artur, Torres mengecohnya dan kemudian dengan mudah membobol gawang yang sudah kosong.
Benfica mendapat kesempatan menyamakan kedudukan saat wasit memberi hadiah penalti, karena Azpilicueta melakukan handsball di kotak penalti. Cardozo yang menjadi algojo tak menyia-nyiakan kesempatan ini dan menaklukkan Petr Cech untuk membuat skor imbang 1-1 pada menit 67.
Benfica nyaris menambah keunggulan, kembali lewat Oscar Cardozo, tetapi bola tendangannya masih melambung jauh di atas gawang Petr Cech. Di menit ke-87, giliran Lampard memperoleh peluang emas. Ia melakukan tendangan keras dari jarak jauh. Bola gagal dijangkau Artur, dan hanya membentur tiang gawang.
Menjelang akhir pertandingan, kedua tim meningkatkan permainannya. Saling serang terjadi. Namun, Chelsea akhirnya yang berhasil menambah gol di menit ke-90. Berawal dari tendangan sudut, Branislav Ivanovic menyundul bola menembus gawang Benfica sementara kiper Artur mati langkah. Chelsea pun menang 2-1 dan juara Liga Europa.
Susunan Pemain
Benfica: 1-Artur; 34-Andre Almeida, 4-Luisao, 24-Ezequiel Garay (33' Jardel Nivaldo Vieira 78'), 25-Melgarejo (19 Ola John, 66'); 35-Enzo Perez, 21-Nemanja Matic, 19-Rodrigo (11 Lima '66); 20-Nicolas Gaitan, 18-Eduardo Salvio; 7-Oscar Cardozo.
Chelsea: 1-Petr Cech, 28-Cesar Azpilicueta, 24-Gary Cahill, 2-Branislav Ivanovic, 3-Ashley Cole; 4-David Luiz, 8-Frank Lampard; 7-Ramires, 10-Juan Mata, 11-Oscar; 9-Fernando Torres.
Wasit: Bjorn Kuipers (Netherlands)
[RIGHT]SUMBER[/RIGHT]

AMSTERDAM, KOMPAS.com — Waktu sudah menunjuk menit ke-90 dan laga Chelsea lawan Benfica masih imbang 1-1 pada final Liga Europa di Amsterdam Arena, Rabu atau Kamis (16/5/2013). Namun, Branislav Ivanovic kemudian mencetak gol dan Chelsea pun menang 2-1 dan juara Liga Europa 2012-13.
Setelah menjalani babak pertama tanpa gol, Chelsea membuka keunggulan lewat gol Fernando Torres pada menit ke-59. Oscar Cardozo sempat membuat Benfica menyamakan kedudukan lewat tendangan penaltinya di menit ke-67. Namun, sundulan Branislav Ivanovic di menit ke-90 membuyarkan harapan Benfica dan memastikan Chelsea juara.
Sejak babak pertama, pertarungan kedua tim sebenarnya seru. Namun, Chelsea yang tampil tanpa John Terry dan Eden Hazard kerap harus menghadapi tekanan Benfica yang tampil lebih menyerang.
Benfica tampil menekan dan beberapa kali mengurung Chelsea di daerah penalti mereka sendiri. Pada menit ke-10, Benfica memiliki kesempatan mengancam gawang Chelsea, tetapi tembakan Eduardo Salvio masih terlalu lemah dan bisa diantisipasi kiper Petr Cech. Mencoba keluar dari tekanan Benfica, Chelsea pun beberapa kali menekan lewat terobosan Juan Mata, tetapi belum ada gol yang tercipta. Kesempatan terbaik Chelsea datang lewat Frank Lampard di menit 37, tetapi bola tembakannya masih bisa ditepis kiper Benfica, Artur.
Benfica menggetarkan gawang Chelsea di menit ke-50 melalui Oscar Cardozo. Namun, gol tersebut dianulir oleh hakim garis yang menganggapnya sudah terlebih dulu dalam posisi offside.
Seperti makin tergugah oleh gol tak sah itu, Chelsea mencoba menekan. Mereka akhirnya memecah kebuntuan melalui gol Fernando Torres di menit ke-59 melalui solo run. Tinggal berhadapan dengan kiper Artur, Torres mengecohnya dan kemudian dengan mudah membobol gawang yang sudah kosong.
Benfica mendapat kesempatan menyamakan kedudukan saat wasit memberi hadiah penalti, karena Azpilicueta melakukan handsball di kotak penalti. Cardozo yang menjadi algojo tak menyia-nyiakan kesempatan ini dan menaklukkan Petr Cech untuk membuat skor imbang 1-1 pada menit 67.
Benfica nyaris menambah keunggulan, kembali lewat Oscar Cardozo, tetapi bola tendangannya masih melambung jauh di atas gawang Petr Cech. Di menit ke-87, giliran Lampard memperoleh peluang emas. Ia melakukan tendangan keras dari jarak jauh. Bola gagal dijangkau Artur, dan hanya membentur tiang gawang.
Menjelang akhir pertandingan, kedua tim meningkatkan permainannya. Saling serang terjadi. Namun, Chelsea akhirnya yang berhasil menambah gol di menit ke-90. Berawal dari tendangan sudut, Branislav Ivanovic menyundul bola menembus gawang Benfica sementara kiper Artur mati langkah. Chelsea pun menang 2-1 dan juara Liga Europa.
Susunan Pemain
Benfica: 1-Artur; 34-Andre Almeida, 4-Luisao, 24-Ezequiel Garay (33' Jardel Nivaldo Vieira 78'), 25-Melgarejo (19 Ola John, 66'); 35-Enzo Perez, 21-Nemanja Matic, 19-Rodrigo (11 Lima '66); 20-Nicolas Gaitan, 18-Eduardo Salvio; 7-Oscar Cardozo.
Chelsea: 1-Petr Cech, 28-Cesar Azpilicueta, 24-Gary Cahill, 2-Branislav Ivanovic, 3-Ashley Cole; 4-David Luiz, 8-Frank Lampard; 7-Ramires, 10-Juan Mata, 11-Oscar; 9-Fernando Torres.
Wasit: Bjorn Kuipers (Netherlands)
[RIGHT]SUMBER[/RIGHT]
Quote:
Benfica Merasa Kurang Beruntung

Amsterdam - Benfica lebih menguasai permainan di laga final Liga Europa, tapi akhirnya kalah secara menyakitkan. Klub Portugal itu merasa mereka sedang dijauhi keberuntungan.
Menghadapi Chelsea di Amsterdam ArenA, Kamis (16/5/2013) dinihari WIB, Benfica lebih dominan dengan penguasaan bola mencapai 54 persen. Mereka juga lebih banyak menciptakan peluang mencetak gol.
Benfica tercatat melepaskan 17 tembakan dan 11 di antaranya mengarah ke gawang. Sementara itu, Chelsea hanya membuat 11 tembakan dan tujuh yang tepat sasaran.
Tapi, angka-angka tersebut jadi tak terlalu berarti karena yang jadi pemenang adalah Chelsea. The Blues unggul lebih dulu lewat Fernando Torres, kemudian Benfica menyamakan skor melalui penalti Oscar Cardozo. Sundulan Branislav Ivanovic di injury time akhirnya menjadi penentu kemenangan Chelsea dengan skor 2-1.
"Ini adalah final antara dua tim hebat. Kami tampil sangat bagus di final, tapi tak punya sedikit keberuntungan yang pantas kami dapatkan," ujar pelatih Benfica, Jorge Jesus.
Hal yang sama diungkapkan oleh gelandang Benfica, Nemanja Matic.
"Kami bermain sangat baik, tapi kami tak punya keberuntungan. Kami lebih punya kualitas dan punya lebih banyak peluang di dalam pertandingan, tapi tim terbaik tak selalu menang. Selamat, Chelsea," katanya.
[URL="http://sport.detik..com/sepakbola/read/2013/05/16/045435/2247303/1033/benfica-merasa-kurang-beruntung"][RIGHT]SUMBER[/RIGHT][/URL]

Amsterdam - Benfica lebih menguasai permainan di laga final Liga Europa, tapi akhirnya kalah secara menyakitkan. Klub Portugal itu merasa mereka sedang dijauhi keberuntungan.
Menghadapi Chelsea di Amsterdam ArenA, Kamis (16/5/2013) dinihari WIB, Benfica lebih dominan dengan penguasaan bola mencapai 54 persen. Mereka juga lebih banyak menciptakan peluang mencetak gol.
Benfica tercatat melepaskan 17 tembakan dan 11 di antaranya mengarah ke gawang. Sementara itu, Chelsea hanya membuat 11 tembakan dan tujuh yang tepat sasaran.
Tapi, angka-angka tersebut jadi tak terlalu berarti karena yang jadi pemenang adalah Chelsea. The Blues unggul lebih dulu lewat Fernando Torres, kemudian Benfica menyamakan skor melalui penalti Oscar Cardozo. Sundulan Branislav Ivanovic di injury time akhirnya menjadi penentu kemenangan Chelsea dengan skor 2-1.
"Ini adalah final antara dua tim hebat. Kami tampil sangat bagus di final, tapi tak punya sedikit keberuntungan yang pantas kami dapatkan," ujar pelatih Benfica, Jorge Jesus.
Hal yang sama diungkapkan oleh gelandang Benfica, Nemanja Matic.
"Kami bermain sangat baik, tapi kami tak punya keberuntungan. Kami lebih punya kualitas dan punya lebih banyak peluang di dalam pertandingan, tapi tim terbaik tak selalu menang. Selamat, Chelsea," katanya.
[URL="http://sport.detik..com/sepakbola/read/2013/05/16/045435/2247303/1033/benfica-merasa-kurang-beruntung"][RIGHT]SUMBER[/RIGHT][/URL]
Quote:
Ketika Suporter Chelsea Akhirnya Beri Aplaus untuk Benitez

Amsterdam - Sejak awal datang ke Chelsea, cemoohan dan cibiran setia mengiringi langkah Rafael Benitez. Tetapi kesuksesan di Liga Europa membuat suporter Chelsea kini berdiri dan memberi aplaus untuknya.
Chelsea berhasil memastikan gelar juara Liga Europa setelah mengalahkan Benfica dengan skor 2-1 dalam partai puncak yang dihelat di Amsterdam Arena, Kamis (16/5/2013) dinihari WIB.
Ini menjadi prestasi tersendiri untuk Benitez. Bukan cuma karena pria Spanyol berusia 53 tahun itu kini sudah meraih tiga trofi kompetisi antarklub Eropa bersama tiga klub berbeda--Piala UEFA bersama Valencia, Liga Champions dengan Liverpool, dan Liga Europa saat ini di Chelsea--tetapi juga karena kariernya di Chelsea pun tidaklah mudah.
Datang ke Stamford Bridge bulan November lalu dengan predikat sebagai mantan manajer Liverpool, sejumlah suporter Chelsea langsung memberikan reaksi negatif atas Benitez. Buruknya hubungan antara Benitez dengan suporter Chelsea di masa lalu menjadi alasan dari sambutan tersebut.
Pada satu titik, tekanan dari suporter itu bahkan membuat Benitez berjanji akan pergi akhir musim nanti, alias tidak akan berusaha mendapatkan kontrak sebagai manajer permanen.
Apapun juga, pada akhirnya Benitez berhasil menuntaskan musim ini justru dengan trofi yang seperti jadi pembuktian kemampuan diri kepada mereka yang sudah meragukan kemampuannya.
"Kami sudah mencetak 145 gol dan itu adalah rekor di klub. Anda mesti menang sebelum orang mengapresiasi pekerjaan yang Anda lakukan. Jadi kami sudah menang dan orang bisa bilang, 'Ya, itu cukup bagus'," kata Benitez di Reuters.
"Ini adalah sebuah tim yang sedang dalam transisi dengan para pemain muda jadi cukup sulit di awal. Saya cukup puas ketika mereka memiliki seorang manajer yang mereka tahu akan pergi di akhir musim, mereka tetap memperlihatkan komitmen," lanjutnya memuji para pemain Chelsea.
Persembahan Benitez sebagai manajer sementara Chelsea itu pun tak lepas dari perhatian para suporter klub. Dengan fair, para pendukung 'Si Biru' di Amsterdam Arena dilaporkan Reuters berdiri dan memberi tepuk tangan untuk Benitez ketika ia dan para pemain Chelsea melakukan parade kemenangan di atas lapangan.
"Saya pikir kami sudah tampil baik," lugas Benitez.
Sejauh ini bos Chelsea Roman Abramovich belum menentukan siapa yang akan menangani klub itu musim depan, kendati nama mantan manajer Jose Mourinho disebut-sebut menjadi favorit kuat.

Amsterdam - Sejak awal datang ke Chelsea, cemoohan dan cibiran setia mengiringi langkah Rafael Benitez. Tetapi kesuksesan di Liga Europa membuat suporter Chelsea kini berdiri dan memberi aplaus untuknya.
Chelsea berhasil memastikan gelar juara Liga Europa setelah mengalahkan Benfica dengan skor 2-1 dalam partai puncak yang dihelat di Amsterdam Arena, Kamis (16/5/2013) dinihari WIB.
Ini menjadi prestasi tersendiri untuk Benitez. Bukan cuma karena pria Spanyol berusia 53 tahun itu kini sudah meraih tiga trofi kompetisi antarklub Eropa bersama tiga klub berbeda--Piala UEFA bersama Valencia, Liga Champions dengan Liverpool, dan Liga Europa saat ini di Chelsea--tetapi juga karena kariernya di Chelsea pun tidaklah mudah.
Datang ke Stamford Bridge bulan November lalu dengan predikat sebagai mantan manajer Liverpool, sejumlah suporter Chelsea langsung memberikan reaksi negatif atas Benitez. Buruknya hubungan antara Benitez dengan suporter Chelsea di masa lalu menjadi alasan dari sambutan tersebut.
Pada satu titik, tekanan dari suporter itu bahkan membuat Benitez berjanji akan pergi akhir musim nanti, alias tidak akan berusaha mendapatkan kontrak sebagai manajer permanen.
Apapun juga, pada akhirnya Benitez berhasil menuntaskan musim ini justru dengan trofi yang seperti jadi pembuktian kemampuan diri kepada mereka yang sudah meragukan kemampuannya.
"Kami sudah mencetak 145 gol dan itu adalah rekor di klub. Anda mesti menang sebelum orang mengapresiasi pekerjaan yang Anda lakukan. Jadi kami sudah menang dan orang bisa bilang, 'Ya, itu cukup bagus'," kata Benitez di Reuters.
"Ini adalah sebuah tim yang sedang dalam transisi dengan para pemain muda jadi cukup sulit di awal. Saya cukup puas ketika mereka memiliki seorang manajer yang mereka tahu akan pergi di akhir musim, mereka tetap memperlihatkan komitmen," lanjutnya memuji para pemain Chelsea.
Persembahan Benitez sebagai manajer sementara Chelsea itu pun tak lepas dari perhatian para suporter klub. Dengan fair, para pendukung 'Si Biru' di Amsterdam Arena dilaporkan Reuters berdiri dan memberi tepuk tangan untuk Benitez ketika ia dan para pemain Chelsea melakukan parade kemenangan di atas lapangan.
"Saya pikir kami sudah tampil baik," lugas Benitez.
Sejauh ini bos Chelsea Roman Abramovich belum menentukan siapa yang akan menangani klub itu musim depan, kendati nama mantan manajer Jose Mourinho disebut-sebut menjadi favorit kuat.
Quote:
Foto-foto Highlight Benfica vs Chelsea
Spoiler for Europa 1:

Spoiler for europa 2:

Spoiler for europa 3:

Spoiler for europa 4:

Spoiler for europa 5:

Spoiler for europa 6:

Spoiler for europa 7:

Spoiler for europa 8:

Spoiler for europa 9:

Spoiler for europa 10:

Selamat Chelsea



BRAVO THE BLUES... Keep The Blue Flag Flying High

YOU ARE THE CHAMPIONS...

Diubah oleh JunRivai 16-05-2013 05:18
0
3.5K
Kutip
42
Balasan


Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!

The Lounge
925.8KThread•93.1KAnggota
Urutkan
Terlama


Komentar yang asik ya