Solusi Pengganti Ujian Nasional (UN) yang Efektif dan Murah

Beranda

...

Gosip Nyok!
Solusi Pengganti Ujian Nasional (UN) yang Efektif dan Murah

gayus.versibaik

07-05-2013 17:10

Solusi Pengganti Ujian Nasional (UN) yang Efektif dan Murah

Sebulan terakhir ini media diisi oleh berita mengenai carut marutnya Ujian Nasional atau yang dikenal dengan UN. Apa sih Ujian Nasional itu ? Itu loh, ujian akhir untuk anak sekolah yang katanya biar kelulusannya sesuai standar.

Memang banyak kontra akan pelaksanaan Ujian ini karena proses pendidikan selama bertahun-tahun kelulusannya hanya ditentukan dalam beberapa hari saja, dan yang diujikan hanya beberpa mata pelajaran.

Namun ini dipertahankan, karena pemerintah masih mencari solusi pengganti UN yang tepat, karena di negara-negara maju seperti Amerika dan Inggris pun tak melaksanakan ujian seperti ini.

Namun jika tidak dilaksanakan UN bagaimana standardisasi kelulusannya?
Nah ini saya coba memberikan saran Pengganti Ujian Nasional (UN) yang Efektif dan Murah.

Spoiler for Murah dan Efektif:

Mengapa saya katakan murah ?yah, karena metode ini sebenarnya sudah ada dan berjalan di negeri ini. emoticon-I Love Indonesia (S)

Kenapa Efektif ? yah, karena metode ini sudah ada, Cuma belum terlihat aja apa manfaat sebenarnya. Oleh karena itu jika ini dioptimalkan tentu akan lebih efektif. emoticon-I Love Indonesia (S)

Spoiler for Ini Solusinya:

Solusi : Sekolah Standar Nasional (SSN)
Kalian pernah dengar SSN ?kalo masih terlalu umum, kalian pernah dengar Sekolah Standar Nasional ? pasti pernah lah.
Nah, apa itu SSN alias sekolah Standar Nasional ? Itu lo, sekolah yang telah distandardisasi oleh Kemendikbud tentunya. Yang katanya fasilitasnya oke, pengajarnya oke, muridnya oke, manajemen sekolahnya oke. Kedisiplinan murid, guru, pegawai dan semua pendukungnya oke. emoticon-Ngakak

Spoiler for Kenapa Bisa Menggantikan UN ?:

UN fungsinya untuk memberikan suatu standar kelulusan bagi lulusan lembaga pendidikan to ? la trus SSN itu bukannya semuanya sudah standar ? (lawong udah distandardisasi sendiri oleh kemendikbud). Tentu lulusan dari SSN sudah standar. emoticon-Matabelo

Spoiler for Tapi Masih Banyak Sekolah yang Belum SSN:

Oleh karena itu, bukan kah lebih baik jika seluruh sekolah di Indonesia difasilitasi, dimanajemen’i dan dibuat standar nasional? emoticon-Jempol

(Dari pada dilaksanakan UN namun banyak gedung sekolah yang tak layak bahkan ambruk, standar kah itu? emoticon-Ngakak

).
Bagusan mana standar yang diberikan selama 3 tahun atau standar yang 3 hari jadi ?

Spoiler for Penutup:

Membuat kebijakan dalam bentuk standardisasi sekolah (SSN, RSBI, SBI) dengan tentunya menghabiskan uang tidak sedikit. Namun mengapa hasilnya masih dianggap tidak standar, sehingga perlu mengadakan standardisasi lagi berupa Ujian Nasional.

Spoiler for Ironi:

Ironis memang, dikala pak menteri akan menerapkan kurikulum berbasis budi pekerti, Beliau justru membela anak yang melanggar norma budi pekerti ketimuran (pelaku seks bebas yang hamil/menghamili) supaya tetap bisa ikut ujian. Ini Standar aja di Negeri kita.

Ironis memang, selama 3 tahun pelajar mati-matian agar naik kelas, semua pelajaran telah lulus KKM, entah murni atau remidi ini semua untuk lulus KKM, apa itu KKM,,? Lagi-lagi standar untuk lulus. Tapi itu semua tak berfungsi karena itu tak dipakai dek, yang dipakai adalah ujian terakhir yang Cuma 4 hari.

Spoiler for Uneg-Uneg Penulis:

Saya kasian dengan adek-adek pelajar. But, semoga kalian lulus semua ! Kerana kalian tidak ada yang telat datang ke ruang ujian, sedangkan soalnya telat 3 hari. Ingat! ujian datang telat 3 jam aja kalian nggak lulus, nah ini malah 3 hari, gimana to pak menteri,,?
Pak Mendikbud Muhamad Nuh yang Budiman, yang salah memang percetakan dan Anda bukan pencetaknya, namun anda tidak bisa lepas tanggung jawab dong. Yang menyelenggarakan Ujian Nasional adalah Kemendikbud, dan anda adalah menterinya, dan siapa penanggung jawab kemendikbud? Bukankah sang Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ? emoticon-No Hope