MANADO, KOMPAS.com— Banyaknya angkutan dalam kota (angkot) di Manado membuat pemilik angkot dan para sopir memodifikasi interior mobil mereka habis-habisan. "Untuk memodifikasi isi angkot ini, majikan saya menghabiskan puluhan juta," ujar Udin, salah satu sopir angkot jurusan Pasar 45-Malalayang, Jumat (3/5/2013).


Menurut Udin, hal tersebut dilakukan untuk menarik minat penumpang agar naik angkotnya. Penumpang dalam kota umumnya selektif memilih angkot, mereka menunggu angkot yang terlihat mewah. "Apalagi anak sekolah, mereka tidak akan naik kalau angkot kita tidak memutar musik," tambah Udin.

Tak heran, hampir semua angkot di Manado atau yang lebih dikenal dengan sebutan "oto mikro" dilengkapi dengan peralatan sound system yang lengkap, layaknya sebuah studio musik berjalan. Bahkan tak jarang, demi melengkapi suara sound system agar powerfull, para pemilik oto mikro harus mengorbankan kenyamanan penumpang dengan meletakkan speaker berukuran besar. Jelas speaker itu menyita ruang tempat duduk.

Jika anak sekolah, mahasiswa, serta anak muda lainnya menyenangi oto mikro yang full music, lain halnya dengan penumpang orang tua. Mereka kadang mengeluhkan sopir yang sering memutar musik bervolume keras. "Jadi tidak nyaman, kadang kala sopir menyetel musiknya dengan sangat keras. Telinga kami seperti mau pecah saja dengan suara bising itu," keluh Samuel (67), seorang penumpang oto mikro yang ditemui dalam angkot jurusan Pasar 45 - Malalayang.

Bukan hanya peralatan musik yang ada di oto mikro, bahkan beberapa angkot melengkapinya dengan layar video berukuran hingga 17 inci. Begitu pula dengan dashboard di ruang kemudi, mereka lengkapi dengan berbagai aksesori yang mempercantik interior. Bahkan tak jarang ada yang melengkapinya dengan mini bar. "Wah, ini tak kalah hebatnya dengan interior mobil mewah,"ujar seorang wisatawan luar daerah yang sempat menaiki angkot di Manado.

Moga aja ada Kaskuser ISO mau berbagi atau minimal bantu