Selama 12 tahun saya bawa mobil di Jakarta, pengalaman nabrak cuma 1 kali, disebabkan oleh rem mendadak mobil depan saya. Mobil tersebut rem mendadak karena diselip motor. Selama itu juga, saya gak pernah ditabrak, bahkan diserempet.

Tahun ini (ke 13), hanya dalam jangka waktu beberapa bulan, saya sudah mengkoleksi baret di keempat sisi bemper dan 1 di spion kanan. Semuanya disenggol oleh motor, waktu saya berhenti dalam kondisi macet. Setelah menyenggol (cukup keras), semua pemotor itu langsung kabur. Gak minta maaf, diklakson, nengok pun gak. Sayang macet, kalo gak udah saya kejar. Bukan untuk minta ganti rugi, tapi untuk minta permintaan maaf.

Dalam pengalaman saya di jalan, sudah beberapa kali saya sengaja turun dari mobil demi membantu pemotor yang kecelakaan. Saya bahkan pernah sekali membawa korban ke rumah sakit, bahkan saya yang bantu bayar rumah sakitnya; karena rumah sakit gak mau proses korban tanpa ada jaminan pembayaran. Untuk itu, saya ikhlas, duit gampang dicari. Tapi saya rasa saya enggan melakukan itu lagi, gak tahu kenapa, mungkin saya kehilangan respect dengan pengendara motor di jalan karena pengalaman yang saya dapatkan baru-baru ini.

Saya tidak ingin mengeneralisir bahwa semua pengendara motor di jakarta (maaf) tidak tahu diri. Tapi entah kenapa, saya mendapatkan kesan, sekarang ini pengendara motor menjadi sosok yang seenaknya, tidak tahu aturan dan tidak punya sopan santun berkendara. Terutama belakangan ini, makin parah.

Ada apa yang terjadi dengan pengendara motor belakangan ini? Mungkin ada kaskuser yang bisa menjelaskan.

Terima kasih

Berikut saya post temuan surat dari kompasiana, bahasanya cukup santun, jadi jangan tersinggung ya, untuk pengendara motor yang sudah sopan di jalan. Hanya saja, kesan buruk pengendara motor itu semakin hari semakin melekat.

Di bawah ini surat yang ada di kompasiana.

Kepada Yth. Pengendara Motor

di

Jakarta

selamat pagi, dan salam sejahtera kepada seluruh pengendara motor yang kami cintai dan kami kasihi. izinkan saya mewakili para pengguna jalan lainnya menyatakan kegelisahan kami atas apa yang kalian sudah lakukan. kami pengendara mobil, pejalan kaki, dan pesepeda merasa hak kami telah kalian rampas. kalian secara bergerombol melawan arus lalu lintas, dan membahayakan orang lain. tidak sampai disitu kalian berlaku bak raja jalanan, memaki dan berteriak jika kalian merasa tidak suka dengan apa yang kalian lihat. pada saat lampu merah, dengan keegoisan kalian, zebra cross yang seharusnya menjadi tempat menyebrang tidak dapat kami gunakan karena kalian bersesakan disana. entah apa yang ada di otak kalian!

kami pengendara mobil merasa tidak dapat berbuat apa-apa. kalian berjalan di sisi kiri, tengah, bahkan kanan jalan. kami harus berhati-hati, bahkan kami sudah berhati-hati sekalipun, kalian tetap menyerempet bemper belakang mobil kami. terkadang kami berteriak, dan kalian berteriak lebih keras! dan pengendara motor lain merasa memiliki ikatan kekeluargaan ikut memaki kami. miris yang kami rasa adalah, ketika terjadi kecelakaan antara kami dan kalian, kami selalu dipersalahkan, dimaki, bahkan dipukuli. padahal jika dilihat kembali kemungkinan kalian yang bersalah dengan membawa motor ugal-ugalan. makian "dasar orang kaya!" ,"mentang-mentang naik mobil!" menjadi santapan sehari-hari kami. kelihatan timpang ketika kalian yang bersalah kepada kami, dengan alasan tidak punya uang untuk mengganti kalian berkeras untuk tidak mau mengganti.

banyak keluh kesah yang akan kami sampaikan lagi, namun tidak dapat kami tuangkan semua disini. kiranya kalian mulai unutk melakukan pembenahan pada diri sendiri, dan menyadari apa yang sudah kalian lakukan.pesan kami kepada kalian teman-teman pengendara motor, berkendaralah dengan sopan di jalanan, kita memiliki hak yang sama untuk menggunakan fasilitas umum yang disediakan. jika kita berkendara dengan baik, kemungkinan macet dapat diatasi, dan kita bisa sampai ke tempat tujuan dengan cepat dan selamat.

sekian surat kami ini, semoga apa yang kami utarakan dapat diterima dengan baik, dan kepala dingin.

hormat kami

pengendara mobil, pesepeda, dan pejalan kaki.