dnsapvAvatar border
TS
dnsapv
RISK AND RETURN
RISK AND RETURN


1. Definisi

Resiko adalah sebuah konsep penting dalam analisis keuangan, terutama dalam hal bagaimana suatu hal mempengaruhi harga sekuritas dan tingkat pengembalian (return). Pengertian resiko sendiri merupakan penyimpangan hasil (return) yang diperoleh dari rencana hasil (return) yang diharapkan. Dalam resiko, penyimpangan dapat dibagi menjadi dua, yaitu penyimpangan negaratif dan penyimpangan positif.

Penyimpangan Negatif : Return aktual < Return yang diharapkan
Penyimpangan Positif : Return actual > Return yang diharapkan

Resiko investasi saham dikaitkan dengan probabilitas atau kemungkinan tingkat pengembalian (return) masa depan yang lebih rendah dari yang diharapkan atau return-nya negatif. Resiko sekuritas, khususnya saham, dapat dipertimbangkan dalam dua cara, yaitu :

- Resiko yang dihitung sendiri, dimana tingkat pengembalian dianalisis secara individu (sendiri).
- Resiko dalam konteks portofolio, dimana tingkat pengembalian dihitung berdasarkan sejumlah saham yang digabungkan dan kemudian return secara konsolidasi dianalisis.
Dalam konteks portofolio, risiko suatu saham dapat dibagi menjadi dua komponen, yaitu:
- Komponen Resiko diversifiable atau unsystematic risk, yaitu risiko yang dapat dikurangi dengan melakukan diversifikasi saham.
- Komponen Resiko undiversiable atau systematic risk atau tesiko pasar, yang mencerminkan resiko yang diakibatkan karena adanya penurunan pasar saham secara umum.

Tingkat Pengembalian (return) dapat diartikan sebagai jumlah hasil yang diperoleh dari investasi sejumlah saham yang berkaitan dengan kemungkinan atau probabilitas pada kondisi tertentu. Dengan demikian return saham dihitung berdasarkan rata-rata tertmbang dari hasil berbagai kemungkinan yang terjadi dengan bobot probabilitasnya.
Return sekuritas (terutama berupa saham biasa) merupakan tingkat pengembalian hasil yang diperoleh oleh para investor yang mengiventasikan sejumlah dananya pada saham dan periode tertentu. Return tersebut diklasifikasikan menjadi dua, yaitu :
- Return realisasi atau return actual. Merupakan pengembalian hasil suatu investasi saham yang telah terjadi pada periode waktu yang lalu. Karakteristiknya yaitu return dihitung berdasarkan nilai historis. Return ini dapat digunakan sebagai dasar penghitungan return yang diharapkan dan resiko di masa yang akan datang.

- Return yang diharapkan (expected return). Merupakan pengembalian hasil yang akan datang (saat ini belum ada realisasinya). Oleh karena itu return ini belum terjadi dan dapat digunakan sebagai dasar pertmbangan dalam memutuskan investasi saham.


2. Pengukuran Return dan Resiko Sekuritas.

Return dan resiko pada investasi sekuritas dapat diukur secara individual maupun kelompok (portofolio). Pengukuran return dan resiko secara individual dilakukan dengan cara menghitung return dan resiko saham individu bagi tiap – tiap saham.

a. Pengukuran return individual.

Return diklasifikasikan menjadi dua, yaitu return realisasi dam return yang diharapkan. Pengukuran return realisasi dapat dihitung secara total dan relative. Return realisasi secara total dalam investasi sekuritas saham terdiri dari capital gain (tambahan nilai saham) dan dividend yield (pendapatan dividen) yang merupakan penerimaan kas secara periodic yang diterima investor.

Return Total =
Capital Gain + Dividend Yield


Capital Gain (CG) =
(Harga pada waktu t ) – (Harga pada waktu t -1)
Harga saham pada waktu t -1


=
Pt – Pt -1
Pt -1


Dividen Yield (DY) =
Dividen
Harga saham pada waktu t -1

=
D t
P t – 1


Return Total =
Pt – Pt -1 + D t
Pt -1 P t – 1


b. Penghitungan return yang diharapkan dengan metode ex-post

Penghtungan return yang diharapkan dengan metode ex-post menggunakan rata-rata sederhana dari return historis saham yang bersangkutan. Artinya, secara sederhana membagi jumlah return yang ada dengan jumlah dara. Formula return yang diharapkan dengan metode ex-post adalah sebagai berikut :

n
∑ (Ri)

Return yang diharapkan (ERi) =
t = 1
n



Ket:
E(Ri) = Return yang diharapkan dari saham i
Ri = Return actual saham i
n = Jumlah data

c. Penghitungan return yang diharapkan dengan metode ex-ante.

Penghitungan return dengan metode ex-ante menggunakan berbagai probabilitas atau kemungkinan dari return historis saham yang bersangkutan. Artinya, secara sederhana mengalikan setiap return saham dengan probabilitas yang terjadi dari berbagai kondisi yang ada.

n
∑ Ri. Pi

Return yang diharapkan (ERi) =
t = 1


Dimana Pi adalah probabilitas kejadian dari return saham i.


d. Pengukuran resiko individual.

Seperti halnya pada metode penghitungan return, metode penghitungan resiko individual juga memperhatikan probabilitas kejadian return saham yang bersangkutan. Ukuran resiko yang ditunjukan dengan besarnya deviasi standar digunakan formula sebagai berikut :

n

Standar deviasi = oi =
∑ {Ri – E (Ri)}2 Pi

i = 1


Dimana, oi = standar deviasi saham i
Ri = return saham i
E(Ri) = Return yang diharapkan saham i
Pi = Probabilitas kejadian atas saham I (besarnya probabilitas sama dengan 1,0 atau 100%)

Deviasi standar merupakan probabilitas rata-rata tertimbang deviasi atau penyimpangan dari nilai atau hasil yang diharapkan. Ukuran lain yang berguna untuk melihat besarnya resiko adalah koefisien variasi (Coefficient of Variation, CV), yang merupakan standar deviasi dibagi dengan return yang diharapkan.

CV = o : r

o = besarnya standar deviasi
r = return yang diharapkan

Sebagian besar nvestor menghindari resiko. Hal ini berarti bahwa selama dua alternatif dengan tingkat pengembalian (return) yang diharapkan sama, maka investor tersebut akan memilih satu alternatif resiko yang lebih rendah.

e. Pengukuran Return Portofolio.
Portofolio investasi merupakan kombinasi atau diversifikasi investasi terhadap berbagai asset yang dilakukan investor. Tujuan investor melakukan diversifikasi adalah untuk meminimalkan risiko yang mungkin terjadi. Pengembalian (return) yang diharapkan dari portofolio adalah rata-rata tertimbang dari pengembalian yang diharapkan atas aktiva (asset) individu dalan protofolio dengan bobot menjadi masing-masing saham dari total portofolio yang diinvestasikan.
n

Rp =
∑ W I . E (Ri)

i = 1


Dimana Wi adalah rata – rata tertimbang, nilai Wi¬ merupakan proporsi dana yang diinvestikan terhadap masing-masing saham. E(Ri) adalah return yang diharapkan dari masing-masing saham.

f. Pengukuran Resiko Portofolio

Pengukuran resiko portofolio tidak hanya bergantung pada deviasi standar dari saham individu saja, tetapi juga tergantung pada korelasi dank ovarian antara saham-saham yang dimasukan dalam portofolio tersebut serta proporsi dana yang dialokasikan pada masing-masing saham. Koefisien korelasi menunjukan keeratan hubungan antara saham yang satu dengan lainnya, sementara kovarian mengukur kecenderungan dua variable (saham) bergerak bersama-sama. Besarnya koefisien korelasi adalah antara nilai -1 hingga +1.

SD ( o p ) = W 2x o 2x + W 2y o 2y + 2 W x W y Cov xy


Di mana :
SD ( o p ) = Standar deviasi yang menunjukan resiko portofolio dari saham X dan saham Y
Wx = Proporsi dana saham X
Wy = Proporsi dana saham Y
ox dan oy = Standar deviasi saham X dan saham Y
Cov xy = Covarian saham X dan Y


Dalam dunia nyata, hal yang tidak mungkin untuk membentuk portofolio saham yang benar – benar tanpa resiko. Diversifikasi hanya dapat mengurangi resiko, tetapi tidak dapat menghilangkannya. Sementara portofolio yang besar akan berakhir dengan resiko yang besar, tidak sebagai resiko sebesar jika semua uang itu diinvestasikan hanya dalam satu saham.

Resiko diversifiable adalah bagian dari resiko saham yang dapat dihilangkan dengan memperbesar atau memperbanyak jumlah saham.

Resiko undiversiable adalah resiko saham yang tidak dapat dihilangkan melalu diversifikasi dengan memperbesar jumlah saham.


g. Capital Asset Pricing Model ( CAPM )

Capital Asset Pricing Model merupakan alat penting untuk menganalisis hubungan antara resiko dan tingkat pengembalian. Model ini didasarkan pada proporsi bahwa tingkat pengembalian setiap saham yang dibutuhkan sama dengan tingkat pengembalian bebas resiko (return bebas resiko) ditambah premi resiko, yang hanya mencerminkan sisa resiko setelah diversifikasi.

Kecenderungan saham bergerak dengan pasar tercemin dalam koefisien beta (β), yang merupakan ukuran dari volatilitas saham relative terhadap suatu return saham rata-rata, misalnya IHSG. Resiko rata-rata didefinisikan sebagai salah satu resiko yang cenderung bergerak naik turun sesuai pergerakan pasar. Keadaan seperti ini memiliki beta 1,0. Sebuah saham yang memiliki volatilitas dua kali dari keadaan pasar akan memiliki beta 2,0. Sementara saham yang memiliki beta 0,5 berarti volatilitasnya adalah hanya separuh dari volatilitas pasar.

Capital asset pricing model menggunakan konsep beta, yang mengukur resiko antara pergerakan saham tertentu dan harga pasar saham secara keseluruhan.
Persamaan SML ini dapat digunakan untuk mencari tingkat pengembalian (return saham), yaitu :

Ri =
Rf + (Rm – Rf ) βi


Dimana :

Ri = Suatu Saham
Rf = Tingkat pengembalian pasar (return pasar)
βi = Beta saham
(Rm – Rf ) = Premi resiko pasar
0
38.3K
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Ilmu Marketing & Research
Ilmu Marketing & Research
icon
6.2KThread2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.