Selamat sore agan-aganwati kaskuser...
Saya hanya sekedar menyampaikan informasi dari Berita dan Yang ane denger dari kawan-kawan saya di kampung. Langsung saja yah ke TKP..
Spoiler for "no repost":
OKNUM TNI BANTAI PACAR & IBUNYA
HINGGA TEWAS MENGENASKAN
Quote:
GARUT, KOMPAS.com— Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Garut menangkap tersangka pembunuhan Shinta Mustika (19) dan Onah (39), warga Kampung Saroja, Desa Mulyasari, Kecamatan Bayongbong, Garut, yang ditemukan tewas di kebun warga di Cisurupan, Garut, Senin (11/2/2013) petang.
Kepala Polres Garut Ajun Komisaris Besar Umar Surya Fana mengatakan, tersangka pembunuhan adalah salah seorang oknum TNI di salah satu kesatuan di Garut. Tersangka baru bertugas selama dua tahun di Garut dengan pangkat prajurit dua.
"Sekitar tiga jam setelah kedua korban ditemukan, kami berhasil mengungkap identitas tersangka, yakni CM (23), salah seorang oknum TNI berpangkat prada. Tersangka diamankan Detasemen Polisi Militer (Denpom) III/2," kata Umar, Rabu.
Menurut Umar, kedua korban merupakan ibu dan anak perempuannya yang tengah hamil delapan bulan. Tersangka membunuh kedua korban karena dituntut pertanggungjawaban atas kehamilan pacarnya, Shinta.
Onah tewas dengan 12 luka tusukan di tubuhnya, sementara Shinta, yang juga mahasiswi perguruan tinggi kebidanan di Garut, tewas dengan 18 tusukan, termasuk dua tusukan di perutnya yang tengah hamil.
Komandan Denpom III/2 Garut Letnan Kolonel CPM Suparno membenarkan adanya penangkapan oknum TNI yang telah membunuh dua wanita tersebut. Saat ini, pihaknya menyelidiki kasus ini. Namun, pemeriksaan tersangka masih terkendala kondisi kejiwaan tersangka yang tidak stabil.
Kini, Denpom telah meminta keterangan saksi, yaitu tukang ojek di lokasi kejadian yang sempat melihat tersangka membawa pacar dan ibunya menggunakan motor. "Sudah diamankan barang bukti berupa dua buah helm dan pakaian tersangka, telepon seluler, tas wanita, dan sangkur. Namun, sangkur belum bisa dipastikan apakah dipakai tersangka untuk membunuh korban. Nanti akan terungkap dalam proses penyidikan," katanya.
Sejak siang Selasa 12 Februari ratusan warga masyrakat berduyun-duyun datang ke rumah duka almarhumah Sinta Mustika (20) di Kp. Saroja RT 02 RW 07/05 Mulyasari Kec. Bayongbong mahasiswa kebidanan DTIKES KERSA HUSADA Garut semester IV kelahiran 4 Mei 1993 anak pertama pasangan dari H. Juju (45) dan Hj. Popon (39). Merupakan tumpuan harapan keluarga untuk mencapai cita-citanya menjadi ahli medis kelak setelah selesai studinya. Namun sebelum cita-citanya tercapai Sinta Mustika harus mengalami nasib tragis ditangan kekasihnya yang berinisial CM (23) anggota TNI Kostrad 303 Cibuluh berpangkat Prada (Prajurit Dua), bukan hanya Sinta Mustika yang menjadi korban namun ibu kandungnya Sinta M ikut menjadi korban. Hingga keduanya tewas mengenaskan bahkan janin yang ada di rahim Sinta ikut meninggal akibat tusukan sangkur milik CM.
Kepala Kepolisian Garut Ajun Komisaris Besar Surya Fana seperti yang dikutip dari PR di jejaring soaial mengatakan pembunuhan ibu dan anak yang sedang hamil 8 bulan oleh oknuk aparat satuan yang berada di Kabupaten Garut tersangka membuhuh Haji Opon (39) dan anaknya Sinta Mustika (20) berawal dari percekcokan lewat pesan singkat (SMS) antara tersangka dan korban, CM yang merupakan kekasih korban, berdasarkan pemeriksaan dan keterangan dari sejumlah saksi, tersangka bertemu korban dan ibunya di dekat asrama tersangka. Korban meminta pertanggung jawaban tersangka atas kehamilannya, bahkan ada yang melihat kedua korban dibonceng oleh tersangka yang akhirnya kedua korban ditemukan tewas. Sinta Mustika dengan luka tusukan 18 tusukan diantaranya 2 tusukan tepat bagian janin yang mengakibatkan bayi yang dikandungnya ikut meninggal. Sementara Hajah Opon dengan 12 tusukan. Di tempat kejadian ditemukan motor Vario warna hitam silver No Polisi Z 4493 ET, HP, milik korban dan ceceran darah ibu dan anak yang ditikan berulang kali hingga korban tewas kekurangan darah.
Kedua zenazah korban setelah hasil visum RSU Dokter Slamet Garut, tiba di Kp. Saroja jam 1700 hari Selasa dengan memakai 2 kendaraan ambulance yang dikawal ketat aparat kepolisian, gema takbir allohuakbar ratusan masyrakat yang menunggu sejak siang kehadiran dua zenazah yang langsung dimasukan ke mesjid jami Saroja untuk disholatkan, setelah selesai di sholatkan kedua zenajah dimakamkan di pemakaman Cikunten.
Suasana duka semakin terasa, isak tangis masyarakat yang menyaksikan, terutama kedua adik Sinta yang sejak siang menunggu ibu dan kakaknya di pemakaman, Yola (15) yang masih duduk di bangku SMP kelas III dan Rofi (9) yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar Kelas II tak henti-henti memanggil ibu dan kakaknya.
Ditempat terpisah rumah duka penuh dengan aparat TNI bapak dan juga suami korban H. Juju terlihat lesu duduk di ruang tamu dengan memakai baju tob warna putih, bersama para aparat TNI.
Lain halnya yang dikatakan beberapa warga masyarakat yang enggan menyebutkan namanya, mengatakan oknum aparat pemerintah seharusnya menjadi pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat hingga masyarakat merasakan ketenangan dan kedamaian, bukan sebaliknya brutal dan sadis, oknum aparat tersebut harus dihukum seberat-beratnya agar menjadi contoh yang lain tidak sewenang-wenang.
Sumber : Polres Setempat (Garut)
Update :
Spoiler for "Photo Korban":
Diubah oleh richigo 13-02-2013 12:22
tien212700 memberi reputasi
1
10.8K
Kutip
53
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
669.9KThread•40.2KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru