Quote:
Atlet tunagrahita Indonesia yang tergabung dalam atlet Special Olympics Indonesia (SOIna) yang menjadi kontingen Special Olympics World Winter Games 2013 berhasil meraih satu medali emas.
Selain itu atlet tunagrahita lainnya berhasil membawa pulang 4 medali perak dan satu perunggu ke Indonesia dari cabang olah raga berlari di atas salju (snowshoeing).
Dalam pertandingan yang digelar di Pyeong Chang, Korea Selatan 26 Januari 2013- 5 Februari 2013 para atlet yang mengharumkan nama bangsa antara lain peraih emas Liliyanto asal DKI Jakarta untuk nomor pertandingan lari di salju 100 meter, peraih empat medali perak Novi Astuti nomor pertandingan 200 meter, Liliyanto nomor pertandingan 200 meter, Lestari Puji Astuti nomor pertandingan 200 meter dan 400 meter.
Setibanya di Tanah Air, kontingen ini pun bertemu Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri. Sebelumnya 23 Januari lalu, Mensos melepas kontingen ini untuk bertanding di Pyeong Chang, Korea Selatan.
Mensos mengapresiasi prestasi para kontingen SOIna ini. Menurutnya prestasi para atlet ini tentunya mengharumkan nama bangsa dan diharapkan menjadi contoh yang baik.
"Dari 55.000 atlet, yang berangkat hanya empat orang. Kami berharap anggaran untuk para atlet dalam menunjang pertandingan bisa dianggarkan DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran), sehingga ketika ikut di spesial olimpiade kita punya dana," katanya di Jakarta, Jumat (8/2).
Program Special Olympics lahir pertama kali tahun 1968, hingga akhir tahun 2008 Special Olympics Internasional mencatat 3 juta atlet yang tersebar lebih dari 170 negara menjadi anggotanya.
Indonesia merupakan anggota ke 79 tanggal 9 Agustus 1989 atau dikenal dengan SOIna. Hingga tahun 2011 SOIna mencatat telah menjaring 55.000 atlet dari 33 provinsi di seluruh Indonesia.
Selain itu, keikutsertaan Indonesia dalam olimpiade disabilitas ingin menunjukkan pada dunia bahwa Indonesia sudah meratifikasi UU 19/ 2011 tentang Pengesahan Konvensi Hak-Hak Penyandang Disabilitas.
Indonesia pun memberikan penuh perhatian dan perlindungan kepada penyandang disabilitas.
Ketua Umum SOIna Pudji Hastuti mengatakan, pencapaian atlet tunagrahita ini menunjukan bahwa mereka pun bisa berprestasi bahkan melebihi teman-teman yang tidak menyandang tunagrahita.
"Prestasi ini juga diharapkan dapat menginspirasi atlet lain untuk mampu mengharumkan nama bangsa," ujarnya.
Selain mengirim kontingen SOIna, dua orang peserta juga mengikuti global youth activation. Kegiatan global youth activation untuk memotivasi remaja agar bisa menerima teman-teman yang tunagrahita.
Setelah ini, SOIna juga akan mempersiapkan atlet disabilitas lainnya untuk mengikuti Special Olympics Asia Pasifik Regional di Australia November-Desember 2013 dengan tujuh cabang olahraga.
SUMBER
ane salut sama mereka gan....meski tunagrahita....tetep bisa mendulang prestasi....