Cakopit
TS
Cakopit
Kwik Kian Gie nilai redenominasi belum mendesak
Senin, 28 Januari 2013 20:45:00

Pro kontra mengenai rencana pemerintah dan Bank Indonesia menyederhanakan atau redenominasi mata uang rupiah terus berlanjut.

Kali ini, pakar ekonomi Kwik Kian Gie yang angkat bicara. Dia melihat, rencana redenominasi mata uang rupiah belum mendesak dan tidak harus segera dilakukan.

"Menurut saya (redenominasi) tidak mendesak sama sekali, banyak masalah lain yang mendesak," kata Kwik di Komisi XI DPR, Senin (28/1).

Menurutnya, redenominasi bersifat sangat teknis dan butuh kematangan dari seluruh lapisan masyarakat. Terutama untuk mengerti konsep redenominasi yang akan diterapkan.

"Kalau rakyatnya belum matang betul, lalu menjadi guncang karena tidak mengerti. Redenominasi untuk rakyat yang sudah mengerti kan sudah ada sekarang. Kalau kita makan di restoran, tarifnya kan Rp 275.000 tulisnya kan cuma Rp 275," jelas Kwik.

Mantan menko perekonomian ini juga melihat, dari sisi waktu pelaksanaan, bukan waktu yang tepat. Sebab, nilai tukar rupiah saat ini cenderung terus melemah. "Kalau sekarang redenominasi ya untuk apa?" katanya.

Dia menyoroti alasan pemerintah dan BI untuk melakukan redenominasi yang menurutnya belum jelas. "Alasan yang sebenarnya tidak keluar dari BI. Argumentasinya apa redenominasi itu, tidak pernah dijelaskan kan," imbuhnya.

Menurutnya, yang sangat mendesak untuk segera diselesaikan saat ini salah satunya adalah pelemahan nilai tukar rupiah. "Ya itu (pelemahan nilai tukar Rp), itu satu. Kemudian beban utang. Masalah utang kan itu sudah merupakan beban," tutup Kwik.

sumber :
http://www.merdeka.com/uang/kwik-kia...-mendesak.html

Kisah Kegagalan Redenominasi Tiga Negara
Posted: 23/01/2013 20:09

Liputan6.com, Jakarta : Niat pemerintah menyederhanakan nilai nominal atau redenominasi rupiah perlahan-lahan mulai disiapkan. Hari ini sosialisasi program besar pemerintah dan Bank Indonesia (BI) itu kepada masyarakat ini mulai dilakukan.

Menteri Keuangan, Agus Martowardojo dan Gubernur BI Darmin Nasution dalam Kick Off Konsultasi Publik Perubahan Harga Rupiah Redenominasi di Jakarta, Rabu (23/1/2013), menekankan pentingnya Indonesia mengubah nominal nilai rupiah.

Nominal yang berlaku saat ini dianggap tak mencerminkan fundamental perekonomian Indonesia yang sudah semakin membaik.

Namun diakui, Menteri Keuangan, Indonesia juga harus belajar pada pengalaman sejumlah negara yang terbukti gagal merealisasikan niat penyederhanaan tersebut.

Dikutip dari rubrik kebijakan Sekretariat Negara, keberhasilan pelaksanaan redenominasi yang dilalui Turki, Rumania, Ukraina, dan Polandia ternyata tak mudah diraih oleh negara-negara yang mencoba melakukan hal yang sama. Negara seperti Rusia, Argentina, Zimbabwe, Korea Utara, dan Brasil dianggap gagal melaksanakan program besar ini.

Khusus dalam kasus Brasil, kegagalan redenominasi yang pernah dibuat pemerintah Negeri Samba ini, berhasil dilalui ketika langkah yang sama dilakukan pada 1994.

Kegagalan negara-negara tadi umumnya dikarenakan pemberlakuan redenominasi pada saat yang tidak tepat. Kondisi yang dimaksud adalah perekonomian tidak stabil dengan tingkat inflasi yang tinggi.

Di Rusia, masyarakat bahkan menganggap redenominasi sebagai instrumen tak langsung pemerintah untuk merampok kekayaan rakyat.

Faktor berbeda dialami Korea Utara pada akhir tahun 2009 saat meredenominasi 100 won menjadi 1 won. Kala itu warga tak bisa menggantikan uang lama won ke uang baru karena stok uang baru tidak tersedia.

Kasus lebih pelik dialami pemerintah Brasil. Upaya mengubah nomimal sekaligus mata uang dari cruzeiro menjadi cruzado pada 1986-1989 gagal terealisasi karena nilai tukar terdepresiasi tajam terhadap dolar AS. Kegagalan ini terjadi karena pemerintah tidak mampu mengelola inflasi yang kala itu mencapai 500% per tahun.

Rendahnya tingkat kepercayaan terhadap pemerintah juga menjadi pangkal masalah kegagalan redenominasi pada tahun 1986 mengingat negeri itu masih dilanda konflik politik dan instabilitas pemerintahan yang mengikis kepastian berusaha. (Shd)
sumber :
http://bisnis.liputan6.com/read/4951...si-tiga-negara

ane ngikut pakar ekonomi Kwik Kian Gie
Diubah oleh Cakopit 07-02-2013 07:47
0
2.8K
38
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
668.8KThread39.5KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.