ini mungin karena niminalnya yang rendah sehingga di campakan
dalam penggunaan sebagai alat jual beli



kejadiannya pagi ini 19-10-13
ane bayar listrik di loket resmi P*N yg ada tulisanya besar b*ightgitu
pas dihitung oleh kasir tertagih sebesar 176rb, kemudian ane bayar dng 4 lembar uang 50rb-an
kemudian pas mo ngasih kembalian sikasir (K)

K: "Ada uang seribu-an Mas?"
A: "Bentar Mba", ane ambil di saku yang sebelumnya sudah di sipin (5 buah
100 rupiah dan 10 buah 50 rupiah)
K: "ini 50-an ya mas..?, maaf kami ngga terima ini."
A " Tapi ini uang resmi loh Mba..!"
K: " Maaf mas maki ga bisa menerima." tetep kekeh
dua kali ane menekankan kalo ini uang resmi, sampai ane tanya
A: " Lah Kenapa Mba..?"
K: "Di bank di tolak mas, nanti kami yang nombok" jelas nya

akhirnya ane diem sambil nyerahin uang pengganti 10 buah 50rp
ane terima uang kembalian 25rb, kemudian check kuitansi pembayaran
ada ter tulis nama Bank
apakah ini benar terjadi penolakan ..? perlu juga di ketahui lebih dalam
tp ane mengalami sendiri pagi ini.
sementara ini terjadi penolakan terhadap uang resmi dan dalam kondisi utuh
sepertinya undang-undang ini sudah bisa menjelaskan..

di sisi lain swalayan dan mini market sudah tidak melakukan pengembalian uang dengan perment, tapi di sisi lain ada penolakan pembayaran dng uang nominal ter kecil yang resmi berlaku
ane tidak tahu ini alibi si kasir untuk menolak nominal tersebut, ato memang terjadi.?

ini kisah ane yg terjadi di pagi ini, sepele tp menurut ane aneh,
kalo memang tidak di gunakan lebih baik tak usa mengeluarkan nominal terkecil 50 rupiah