sanobayuAvatar border
TS
sanobayu
Timor Leste Impor Makanan dari Probolinggo
Rabu, 19/12/2012 | 09:54 WIB
PROBOLINGGO - Sebagian besar (sekitar 90%) kebutuhan warga Timor Leste masih dipasok dari Indonesia. Bahkan negara yang berbatasan dengan Nusa Tenggara Timur (NTT) itu kini berencana mengimpor makanan dalam kaleng dari Probolinggo.

"Hampir seluruh kebutuhan warga Timor Leste, sekitar 90 persen, dipasok dari Indonesia. Mulai bahan konstruksi bangunan hingga makanan diimpor dari Indonesia,” ujar Menteri Perdagangan, Perindustrian dan Lingkungan Hidup, Republik Demokratik Timor Leste, Antonio Da Conceicao Antonio saat mengunjungi PT Suryajaya Abadiperkasa (SA), Kabupaten Probolinggo, Selasa (18/12) siang.



Di pabrik pengalengan makanan di Desa Banjarsari, Kecamatan Sumberasih itu, Antonio bahkan menjajaki rencana impor makanan khas Timor Leste. ”Pabrik di Probolinggo ternyata bisa mengalengkan 11 menu makanan khas Timor Leste,” ujarnya.

Selain dikonsumsi warganya, pemerintah Timor Leste bakal mempromosikan makanan khas itu di sejumlah negara bekas jajahan Portugis baik di Afrika maupun di Amerika Latin. “Sehingga bisa mengangkat nama Timor Leste di luar negeri,” ujarnya.

Selasa siang itu Menteri Antonio pun menandatangani memori kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan menagemen PT SA, Probolinggo. Bahkan pemerintah Timor Leste juga mengajak Ashkenazi Timor Pty Ltd, yang juga menjalin MoU dengan PT SA. “Ke depan, kami berharap PT Suryajaya bekerjasama dengan Ashkenzi membangun pabrik di Timor Leste,” ujar Antonio.

Dikatakan terkait kebutuhan pokok warga Timor Lests memang paling mudah dipasok dari Indonesia. “Indonesia menjadi mitra terbesar kami karena berbagai pertimbangan di antaranya faktor geografis dan emosional. Juga sama-sama berkomunikasi dengan bahasa yang sama (bahasa Indonesia, Red.),” ujarnya.

Ditanya nilai impor Timor Leste dari Indonesia, Antonio tidak secara pasti mengatakan. “Impor kami ratusan juta,” ujarnya.

Meski sebagian besar kebutuhan pokok masyarakatnya dipasok dari Indonesia, Timor Leste juga punya komoditas ekspor andalan. “Kami punya kopi Timor Leste yang terkenal untuk diekspor,” ujar Antonio.

Sementara itu Dirut PT SA, Cipto Santoso mengaku, menyambut baik tawaran dari pemerintah dan pengusaha Timor Leste. “Bagi kami ini peluang bisnis untuk menyuplai makanan khas Timor Leste dalam kaleng. Juga investasi pabrik di sana,” ujarnya.

Dalam waktu dekat, PT SA bakal mengapalkan satu kontainer makanan kaleng ke Timor Leste. ”Kalau makanan kaleng, insya Allah segera kami kirim, mungkin Januari mendatang,” ujarnya.

Ke-11 jenis makanan khas itu berbahan sayur, jamur, daging ayam, sapi, dan kambing. “Semua bahan makanan khas Timor Leste itu tersedia di Probolinggo. Kami bakal menggandeng petani dan peternak,” ujarnya.

Dan Selasa siang itu, Menteri Antonio dan rombongan pun menyantap 11 menu makanan khas Timor Leste. Di antaranya Assado Karau dan Rendan (daging sapi), Samtum (jamur), Calderada Bibi (kambing), dan Calderada Manu (ayam). isa

* * *
Kota kecil seperti Probolinggo mampu ikut andil memasok kebutuhan negara lain. Semoga dengan adanya Timor Leste yang mengimpor bahan makanan dari Indonesia, khususnya daerah Probolinggo, petani semakin makmur.
Kalau orang Australia bilang Timor Leste dijajah Indonesia, dengan hubungan sekarang anggap aja Timor Leste negara persemakmuran, seperti halnya Australi yang pernah menjadi persemakmuran Inggris emoticon-Big Grin
Diubah oleh sanobayu 19-12-2012 12:53
0
13.3K
123
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
670KThread40.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.