Jakarta-Yustisi.com:
Indonesia Police Watch (IPW) di Jakarta, Kamis (13/12) mendesak polisi segera merazia industri bakso di Ibu Kota yang menggunakan daging babi, daripada penduduk marah lalu merazia secara membabi buta pula.
Menurut Neta, polisi harus merazia bakso tanpa lebel yang dijual secara serampangan di pasar-pasar, karena barang yang dikonsumsi itu bisa menjerumuskan umat Islam ke dalam makanan haram.
Persoalan bakso babi ini, katanya, cepat sekali membangkitkan emosi umat yang merasa terbohongi mengonsumsi makanan haram, sehingga mereka berpotensi berbuat sendiri yang efek rusaknya lebih besar dan luas.
Persoalan bakso babi ini mengemuka setelah Suku Dinas Perternakan Jakarta Selatan bersama polisi mengerebek industri bakso dan penggilingan daging bercamour babi di Cipete, Jakarta Selatan.
“Hasil uji di laboratorium bakso itu positif mengandung unsur babi,” ujar Kepala Seksi Pengendalian dan Pengawasan Sudin Peternakan Jakarta Selatan, Nurhasan, Kamis.
Dari industri bakso itu, dia menemukan 50 kilo dagaing babi beku dan daging giling bercampur babi 15 kilogram beratnya. wah