jujur aku bingung mengkatagorikan cerita ini termasuk horor ataukah humor, silahkan nilai sendiri

Begini ceritanya, waktu masih remaja dulu Pada saat itu malam minggu, rencana mau nyantai di rumah aja sambil nonton tv, eh taunya ada temen yang nyamperin.
mereka ngajak keluar , ya aku ikutin aja. tapi makin larut makin gak jelas juntrungannya akhirnya kami putuskan buat mencari makanan gratis buat pengganjal perut( kebetulan belum pada makan). setelah mencari-cari akhirnya ketemu juga, sepetak kebun singkong entah milik siapa. sambil mengendap-endap kayak ninja kami pun menjarah kebun si petani entah siapa. ternyata singkongnya susah di cabut celakanya lagi rupanya si petani memelihar anjing, gak cuma 1 tapi 2... kami pun lari pontang panting menghindari kejaran... untung si anjing gak terus mengejar dan tanpa sadar kami tiba halaman sebuah rumah kosong , gelap dan suram tapi di depan terasnya ada sepetak kecil kebun singkong, tanpa pikir panjang kami pun mencabuti singkong-singkong itu dan membakarnya di sana.
singkat cerita singkong bakar sudah mulai habis ,kami pun kenyang dan senang. (oya lupa saat itu kami cuma bertiga, aku heri dan arman)
kami tengah asik mengobrol ,mengunyah yang singkong bakar yang masih tersisa sambil mengelilingi api unggun,
tiba-tiba teman ku Arman bicara " ngapain di sini? mau singkong bakar" katanya sambil menyorongkan singkong bakar di tangannya tapi dia sama sekali tidak bicar dengan aku ataupun teman sku heri, melainkan dengan seseorang yang kami tidak melihatnya.(perasaan mulai tak nyaman nih)
dengan penuh heran aku bertanya "kamu ngomong sama siapa man?"
"itu ngomong sama anak kecil, mungkin anak orang sini" jawabnya ( jantung berdebar makin kencang, sumpah)
aku dengan heri saling tatap cemas, aku yakin dia juga gakmelihat orang lain selain kami.
heri ikut bicara" serius man? jangan bercanda ah gak lucu?"
"serius..!!! ada anak-anak tadi di situ" arman menunjuk ke sudut rumah kosong. gak ada siapa-siapa, hanya semak belukar.
udara malam terasa makin dingin, pelan-pelan aku dan heri mulai berdiri...ada yang gak bener nih
"man..sumpah tadi aku gak liat siapa2 di sana" ujarku sambil siap-siap lari
"aku juga man"tambah heri"kalaupun ada orang aku pasti dengar suara langkahnya"
arman cuma bengong mentap kosong ke arah yang ia yakin tadi ada anak-anak.
lalu tanpa aba-aba dia lansung lompat dari tempat duduknya lari lintang pukang sekencang-kencangnya, DASAR KURANG AJAR DIA LARI DULUAN..!!!
mau gak mau kamipun lari menyusulnya sambil berdoa dalam hati gak ada apa-apa membututi di belakang.
Dan setelah itu kami tobat, gak lagi nyuri singkong dan membakarnya di TKP tapi membawanya dan membakarnya tempat lain yang lebih aman