Prabowo Memilih 'Genjatan Senjata' dengan Megawati

Elvan Dany Sutrisno - detikNews
http://news.detik.com/read/2012/10/1...ti?nd771108bcj

Jakarta Hubungan Ketua Umum PDIP dengan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto digoyang isu 'penumpang gelap' kemenangan Jokowi. Pilihan Prabowo melewatkan pelantikan Jokowi pada Senin (15/1) kemarin, dinilai sebagai cara politis meredakan untuk ketegangan dengan Mega.

"Ketidakhadiran Prabowo di pelantikan Jokowi itu karena memang munculnya tekanan
politik dari opini publik terkait pernyataan keras Ibu Mega tentang penumpang gelap. Ditambah lagi kritik terhadap Prabowo yang meraih popularitas bersama Jokowi. Jadi memang ketidakhadirannya kemarin by designed," kata pengamat politik UIN Jakarta, Gun Gun Heryanto, kepada detikcom, Selasa (16/10/2012).

Gun melihat Prabowo terlalu terlihat merayakan pesta kemenangan Jokowi-Ahok setelah quick count Pilgub DKI putaran dua. Hal ini kemudian dianggap banyak pihak Prabowo sedang meneguk popularitas dari kesuksesan Jokowi.

"Prabowo tentu punya kepentingan untuk menurunkan persepsi publik yang negatif.
Kemudian saya melihat ada upaya menurunkan tensi, terutama saat opini publik seolah Prabowo membonceng kemenangan Jokowi," papar Gun.

Pilihan Prabowo untuk melewatkan pelantikan Jokowi dinilai tidak diambil sendiri. Namun atas saran tim media yang mendengarkan masukan dari media sosial yang memang keras menyuarakan Prabowo membonceng kemenangan Jokowi.

"Sehingga timnya memberikan semacam advice ke Prabowo supaya punya pertimbangan politis. Karena kehadiran Prabowo di pelantikan Jokowi itu semakin meneguhkan asumsi yang berada di publik bahwa dia memanfaatkan kemenangan Jokowi," paparnya.

Suara keras Megawati saat pidato politik membuka Rakernas II PDIP di Surabaya dianggap faktor penting yang membuat Prabowo memilih memisahkan diri dari pesta pelantikan Jokowi. Mega bersuara keras menyangkut adanya 'penumpang gelap' di balik kemenangan Jokowi.

"Pernyataan Mega bahwa ada penumpang gelap di balik kemenangan Jokowi yang normatif kemudian banyak dipandang mengarah ke Prabowo. Masalahnya saat pernyataan ini dilempar dekat dengan pelantikan Jokowi, tentu Prabowo menghindari asumsi bahwa ucaan Mega terkonfirmasi saat Prabowo hadir di pelantikan tersebut," tegasnya.

Pilihan politis Prabowo ini dinilai cukup tepat. Apalagi jika sasarannya untuk menjaga koalisi PDIP-Gerindra agar terjalin hingga Pilpres 2014.

"Kalau dua tokoh ini terus perang urat syaraf dengan pernyataa verbal yang agresif, bisa saja akan memantik perpecahan koalisi PDIP-Gerindra ke depan,"simpulnya.

================================================================

tapi tetep gw liat masih ada iklan ucapan selamatnya General PS ke jokowi di jaktv kemarin
udeh terlanjur kali yee kontrak iklannya