BERlSlKAvatar border
TS
BERlSlK
[Inspirasi]Berkat Koteka, Bisnis Cenderamata Abduh Hasilkan Puluhan Juta

Rafiuddin Abduh, pria asal Jayapura ini sukses menghasilkan puluhan juta dari usahanya menjual benda-benda khas Papua. Pria 40 tahun ini sudah sejak berpuluh tahun mendirikan galeri seni (artshop), yang mungkin pertama, di Jayapura.

"Saya mungkin yang pertama yang mendirikan artshop di Papua ini, setelah itu baru yang lainnya mengikuti," ujar Abduh ketika ditemui VIVAnews di Jakarta.

Di galeri seninya yang bertempat di Jalan Koti No 86 Jayapura, Papua, Abduh memajang puluhan kerajinan khas Papua. Mulai dari tas moken, pisau kepala burung Kasuari, topi kepala suku, dan kalung kerang.

Tak lupa, cenderamata koteka dan berbagai macam lukisan kulit kayu sampai manik-manik dan hiasan kecil seperti gelang ikut dipamerkan di galerinya.

Abduh menjamin seluruh produk cenderamata merupakan buatan penduduk lokal yang sengaja dibeli untuk dipasarkan lagi. Tak jarang, Abduh harus menyusur hingga suku pedalaman Papua, khusus untuk menemukan cenderamata asli.

Mengambil nama Koteka Art, galeri seni yang dibangun Abduh bermula ketika orangtua senantiasa bepergian ke berbagai daerah bahkan sampai ke daerah pedalaman. Di sela kunjungan bisnisnya itu, orang tua Abduh seringkali membawa benda-benda khas buatan suku-suku asli Papua.

"Berangkat dari sana, ternyata setelah dipajang banyak yang berminat untuk membeli kerajinan tersebut," kata Abduh. Dari sini, Abduh pun berniat mulai menggarap usaha cenderamata secara serius.

Untuk menarik konsumen, Abduh mengaku hanya menyajikan cenderamata unik asli Papua yang tak dijual oleh pedagang lainnya. Produk yang ditawarkan toko Abduh memiliki harga yang sangat bervariasi. Mulai dari termurah Rp15 ribu sampai termahal Rp2 juta.

Selama menjalankan bisnisnya, cenderamata Abduh yang paling banyak diburu konsumen adalah Koteka dan pernak-pernik kecil. Untuk Koteka, tarif yang dipasang adalah Rp100 ribu per buah.

Selain itu, produk lukisan berbahan kulit kayu dengan harga berkisar Rp50 ribu sampai Rp500 ribu ikut menjadi buruan. "Yang paling mahal mungkin topi dari bulu cenderawasih," katanya.

Abduh mengaku, sebenarnya ia pernah membuka gerai lain di Batam dengan tujuan memperlebar bisnisnya. Namun, setelah berjalan dua tahun, tampaknya penjualan Abduh di Batam malahan merosot sehingga ia memutuskan untuk menutup gerainya. Hal ini membuat Abduh yang ingin membuka gerai baru di Bali urung melakukan niatannya. (art)

EMBER

Spoiler for Bukti Gadis suka koteka:
0
1.9K
20
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.7KThread40.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.