INILAH.COM, Jakarta<2 Oktober 2012> - Komisi III DPR yang akan merevisi Undang-undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tampaknya mulai melunak. Sejumlah politikus Senayan itu mengatakan menolak upaya pelemahan KPK. Bahkan, ada yang meminta draf revisi tersebut segera dicabut.

Namun, Wakil Ketua KPK Busyro Muqqodas masih meragukan komitmen itu. Menurut dia, pernyataan-pernyataan politik itu tidak lebih hanya untuk menarik simpati rakyat bukan guna mendukung upaya pemberantasan korupsi.

"Kami enggak percaya kalau itu diperkuat. Sama sekali enggak percaya. Dalih untuk revitalisasi itu statement-statement politik saja untuk menarik simpati rakyat ya," tutur Busyro di KPK, Selasa (2/10/1202).

Busyro menjelaskan saat ini banyak partai politik yang sudah menyiapkan amunisi untuk menghadapi pemilihan umum 2014. Sehingga berbagai cara untuk mencari simpati rakyat terus dilakukan seperti yang terjadi pada KPK saat ini.

Banyak masyarakat yang menyatakan dukungannya kepada KPK dalam upaya pemberantasan korupsi. Sehingga dengan ikut mendukung KPK, maka akan mendapat dukungan juga dari rakyat.

"Mereka paham 2014 kan mereka juga butuh dukungan. Jadi kalau sekarang mereka dikatai menggembosi, mereka juga ngitung," tandas Busyro.

Busyro meminta anggota DPR itu menyatakan dukungannya dengan sikap resmi dari partai politik mereka sehingga komitmen tersebut bisa dipercaya. "Kalau mau menyatakan tidak merevisi, harus ada resmi dari dewan pimpinan parpol. Karena DPR ini representasi parpol toh," tegasnya. [yeh]

>>> Sumber: http://nasional.inilah.com/read/deta...k-cari-simpati

Komentar:

Ane setuju dengan komentar pa' Busyro