Pelajar Cenderung Lakukan Kekerasan Rentan Direkrut Teroris
Senin, 01 Oktober 2012, 12:27 WIB


REPUBLIKA.CO.ID, JIMBARAN--Pelajar yang kerap melakukan tindakan kekerasan sangat rentan direkrut oleh teroris. Pendapat itu disampaikan oleh mantan Ketua Mantiqi III Jamaah Islamiyah, Nasir Abas.

Oleh sebab itu, dia meminta semua komponen masyarakat memberikan perhatian serius karena pelajar yang terlibat tawuran, memiliki mental dan keberanian yang berlebihan, serta mencelakai orang lain. Ia menekankan sifat itulah yang menjadi bibit awal aksi terorisme.

"Kita mengkhawatirkan anak muda jika tidak bisa menahan emosinya dan mengikuti nafsu kekerasan dan bertemu dengan pelaku terorisme, maka itu sangat mudah bagi mereka untuk merekrut anak muda menjadi teroris," katanya dalam peringatan tragedi Bom Bali II, di Kafe Nyoman, Jimbaran, Kabupaten Badung, Senin (1/10).

Nasir menyebutkan bahwa keterlibatan pelajar dalam aksi terorisme telah dibuktikan dengan berhasilnya aparat berwenang mengungkap sejumlah remaja yang terlibat termasuk pelajar SMA dan SMK.

Ia mencontohkan Muhammad Syarief, seorang pelajar yang menjadi pelaku peledakan bom di sebuah masjid di Cirebon, Jawa Barat. Nasir menyebut pemuda itu kerap melakukan aksi demonstrasi yang disertai dengan kekerasan.

"Kecenderungan itu dilihat oleh pelaku terorisme dan sosok seperti itu yang berguna untuk menjalankan aksi teror," tambahnya. Pelajar bertipe tadi, lanjut dia, setelah direkrut menjadi seorang calon teroris, maka akan diarahkan dengan ideologi baru yang dilandasi kekerasan.

Ia menegaskan bahwa pemuda yang memiliki ciri-ciri sebagai "pengantin" atau calon teroris di antaranya anak muda yang memiliki keberanian, memiliki rasa tega, dan mental keras, dengan keyakinan yang kuat dan meyakini sebuah perjuangan.

Meski demikian, dia mengharapkan semua pihak baik aparat berwenang dan masyarakat untuk ikut introspeksi mengenai terlibatnya pelajar dalam beberapa aksi teror, dimulai dari keluarga, lingkungan, sekolah, dan masyarakat umum.

SUMBER

Sasaran rekrutmennya sama dengan ahlinya teroris yang hobi anarkis.

[Berita Lucu] FPI: Teroris Tidak Seperti Itu Menyerahkan Diri