wanmarAvatar border
TS
wanmar
Korban Pelecehan di Angkot Cabut Laporan
Sumber

ASR (23) akhirnya mencabut laporan kasus pelecehan seksual yang dialaminya di atas angkutan umum di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Minggu (30/9/2012) sore.



ASR dan keluarganya beralasan pelaporan ke polisi sebelumnya hanya bertujuan membuat pelaku jera dan pelaku tidak melakukan perbuatan yang sama kepada penumpang lain.



"Saya cabut laporannya saya secara fisik tidak dirugikan. Cuma saya minta dikasih pelajaran sama polisi. Pokoknya saya minta dia jera. Karena pas disergap dia tidak mengaku," kata ASR.



ASR mengaku mengalami pelecehan seksual siang tadi saat menumpang mikrolet M 42 jurusan Mampang-Ragunan. Saat tinggal dia dan sopir seorang diri di dalam angkot, sopir mengeluarkan alat kelaminnya dan membuat gerakan tidak senonoh di hadapan gadis tersebut.




ASR menduga dirinya bukan korban pertama perbuatan pelaku yang sering dipanggil dengan sebutan Bewok. Ia juga menduga lelaki yang diperkirakan berusia 50-an tahun itu mengalami gangguan kejiwaan. Karena itu, ia membatalkan niatnya memproses hukum kelakuan asusila Bewok.




"Saya takutnya yang lain juga pernah. Saya enggak mau ribet. Saya juga kerja. Saya juga mikir dia enggak waras," ujar ASR.




Ia menjelaskan, sampai saat ini ia masih mengalami syok. Ia juga menjadi trauma untuk menumpang angkot. Pasalnya, kejadian tersebut berlangsung di dalam angkot yang sering ia tumpangi dan di siang hari. Apalagi peristiwa yang mengejutkan itu terjadi di wilayah yang masih terhitung lingkungan tempat tinggalnya.




"Saya masih syok dan trauma, jadi takut naik angkot. Soalnya, kejadian di siang hari dan ini masih lingkungan saya di Tegal Parang Selatan, dan tidak jauh dari rumah saya dan keluarga saya. Nanti saya minta diantar saja," ujar.




ASR menjelaskan, ia menumpang angkot yang disopiri Bewok dengan tujuan menuju salah sati gerai ATM di Duren Tiga. Saat ia naik, ada sedikitnya delapan penumpang lain di dalam angkot tersebut. Namun, satu-per satu penumpang turun dalam jarak yang tidak begitu jauh dari rumahnya. Hingga setelah melewati jalan Buncit 10 tersisa ASR bersama pengemudi di dalam angkot.




"Posisi saya awalnya duduk di tengah sederet dengan sopir. Ketika sepi saya diminta lebih maju ke dekat pintu, jadi dempetan sama sopirnya. Tak beberapa lama di posisi barunya, ASR merasa ada yang aneh lantaran sopir terus meliriknya melalui kaca spion. Apalagi, laju kendaraan pun menjadi tak normal.




"Pas nengok, tangan kiri megang stir, tangan kanan memegang anunya sambil digituin," kata ASR.



Peristiwa itu, menurut ASR, berlangsung selama hampir lima menit. Lantaran ASR menangis dan minta diturunkan, Bewok pun kemudian menghentikan laju kendaraan dan menurunkan ASR.



Dalam keadaan masih menangis, korban pergi ke rumah neneknya yang di dekat Duren Tiga dan menceritakan pengalamannya kepada tantenya, Ibah (35). Ibah kemudian mengantar ASR ke rumah keluarganya di Jalan Tegal Parang Selatan.



Selanjutnya, keluarga itu menunggu sopir angkot tersebut untuk kemudian melaporkannya ke Mapolrestro Jakarta Selatan.



Menurut ASR, putra pelaku telah datang ke rumahnya untuk meminta maaf. Karena itu, ia dan keluarga sudah mencabut laporan kepolisian dan memilih penyelesaian secara kekeluargaan. (han)

0
2.6K
22
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.7KThread40.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.