MERY, 47, ini istri cap apa, di kala suami terkapar di rumah sakit, kok sempat-sempatnya membangun jejaring asmara dengan PIL. Dan paling tragis, begitu Markus, 53, suaminya sembuh, Mery hanya mengantar sampai ke rumahnya. Habis itu langsung ……wasalam minggat bersama selingkuhannya.

Rumahtangga dengan tiga anak dan satu cucu, mestinya bangunan keluarga itu sudah demikian kokoh. Tapi itu ternyata bukan jaminan. Sebab banyak juga terjadi, rumahtangga bubar justru setelah kimpoi perak. Masalahnya, setan teroris rumahtangga itu baru hadir saat mereka bahagia di hari tua. Masalahnya sekarang tergantung para praktisinya sendiri. Kuat si iman apa kuat si “imin”?.

Ny. Mery warga Desa Kotabes, Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupang, berumah tangga dengan Markus sudah lebih dari 25 tahun. Dari kerjasama nirlaba di bidang tataniaga cinta itu telah lahir 3 anak dan satu cucu. Tapi justru di hari tua mereka rumahtangga itu hancur berantakan gara-gara setan lewat. Masalahnya, Ny. Mery kemudian minggat bersama Daniel, 48, kekasih barunya. Padahal, dalam usia setua itu apa yang mau dicari?

Kisahnya bermula saat Markus menderita sakit lumayan serius, sehingga harus dirawat di RS Bayangkara, Kupang. Namanya juga istri, dengan setia Mery selalu menunggui di ruang perawatan. Tapi karena kelasnya yang murahan, Mery tak bisa menunggui di dalam kamar. Dia harus berada di luar alias di emperan kamar perawatan. Bila suami butuh pelayanan tinggal memanggil dan Mery pun masuk untuk melayani.

Nah, di kamar lain terdapat pula pasien yang ditunggui seorang lelaki, namanya Daniel. Di situlah antar para penunggu pasien itu berkenalan. Daniel jadi kenal Mery, dan Mery kenal pula Daniel. Dari seringnya jaga pasien pada jam yang sama, keduanya pun jadi akrab. Tapi ternyata, keakraban itu makin berkembang. Dengan bahasa lain, dari kenal kemudian kepengin “kenil”. Siapa yang memulai, tak pernah jelas. Yang pasti, saat Daniel mengajak Mery keluar RS barang sejenak, tak ada yang keberatan.

Pasien yang sering ditunggui Daniel sembuh lebih cepat, sehingga mustinya dia tak perlu lagi mondar-mandir ke RS Bayangkara. Tapi yang terjadi lain. Daniel masih datang ke rumahsakit dengan tujuan untuk ketemu Mery, selanjutnya mereka pergi entah ke mana. Apa lagi jika salah satu anak Mery siap menggantikan jaga sang ayah, wooo….. makin lama saja Mery pergi bersama Daniel.

Ternyata, Daniel yang semula kenalan sesama penunggu pasien, kini sudah berubah jadi PIL. Karena itulah, setiap Mery – Daniel pergi berlama-lama, keduanya malah bermesum ria di tempat tertentu. Gila nggak, sementara suami diopname, Mery malah rela “diinjeksi” oleh Daniel. Kenapa dia dengan suka hati menerima “jarum” milik Daniel yang tak sekali pakai itu? Karena sejak suami sakit, dia tak pernah menerima lagi kehangatan malam yang jadi haknya.

Klimaksnya terjadi beberapa hari lalu. Ketika Markus dinyatakan sembuh oleh dokter, bersama keluarganya yang lain Mery sempat menjemput suami ke RS Bayangkara dan mengantarkannya pulang. Tapi sejak itu dia tak pernah kembali lagi. Mery kadung terkiwir-kiwir dengan PIL-nyang pegawai Depnaker itu, sehingga lupa suami, anak dan cucu. Tinggal kini Markus kelimpungan, melaporkan Daniel ke Polres Kupang, minta agar Daniel pengganggu rumahtangganya itu ditangkap.

Wha, pegawai Kantor Tenaga Kerja, mesti “tenaga kuda” dia.


-------------------------------------------------------------------

sumber : http://www.poskotanews.com/2012/09/2...ri-di-injeksi/

romantika kelas 3 rumah sakit