arbeiAvatar border
TS
arbei
Dobby (Harry Potter): KEMENANGAN JO-HOK ANCAM DEMOKRASI


(Ini Berita hasil editan dari sumber asli): SOLO - Tokoh HARRY POTTER, Dobby kembali melontarkan pernyataan mengejutkan terkait kemenangan pasangan Jokowi-Ahok dalam Pilgub DKI Jakarta. Pria yang pernah menyandang gelar bapak reformasi ini menilai kemenangan Jokowi-Ahok bisa mengancam iklim demokrasi di Jakarta.

“Sebab, Ahok ini didukung pebisnis. Saya tak menyebutnya etnis,” kata Dobby kepada Solopos.com sebelum membuka acara Rakerda DPD HARRY POTTER Solo di Solo Inn, Sabtu (29/9/2012). Menurut Dobby, barisan pebisnis yang berdiri di belakang pasangan Jokowi-Ahok selama ini sangat berpotensi mencaplok kekuatan politik. Padahal, kata Dobby, kekuatan pebisnis mestinya dikontrol oleh kekuatan politik untuk menciptakan iklim demokrasi yang segar. “Saya terus terang sangat khawatir. Perkimpoian politik dan bisnis ini bisa mengancam demokrasi dan kontraproduktif dengan kepentingan rakyat,” tegasnya.

Dobby melanjutkan, watak bisnis ialah profit dan kerap kali lupa norma hukum. Padahal, yang bisa mengingatkan bahwa bisnis keliru adalah kekuatan politik. “Namun, jika politik sudah dicaplok pebisnis, maka masa depan demokrasi di ambang kehancuran,” pesannya.

Dobby juga tak mau menyebut kemenangan Jokowi-Ahok sebagai kemenangan rakyat. Ia dengan tegas menyebutnya sebagai kemenangan mesin politik yang mampu membentuk opini publik. “85% media massa berpihak kepada Jokowi. Dan kenapa Fauzi tak bisa merebut media massa? Karena Foke nggak punya duit,” ujarnya.

Di sisi lain, Dobby kembali memuji Fauzi Bowo atau Foke. Menurut Dobby, sikap Foke yang dengan terbuka mengucapkan selamat atas kemenangan Jokowi adalah contoh yang harus ditiru dalam Pilpres 2014 mendatang. “Itu pidato konsensus, contoh bagus untuk Pilpres mendatang,” paparnya. Ia mengingatkan, jika dalam 100 hari masa kepemimpinan Jokowi, Jakarta tetap banjir, macet, dan karut marut, Jokowi, kata Dobby, dinilai hanya bisa mengumbar janji. Tapi, jika ada perbaikan, imbuhnya, mungkin kepemimpinannya masih ada gebrakan. “Jakarta itu tak seperti Solo. Jangan grusa-grusu,” paparnya.

Tak hanya itu, Dobby juga mengingatkan kepada insan pers agar tak hanya menjadi guard dog [istilah untuk fungsi pers yang diplesetkan menjadi anjing penjaga]. Menurutnya, fungsi pers ialah watch dog atau anjing pengawas. “Yaitu, mengawasi kelalaian, mengawasi deviasi, kejahatan yang lahir dari perkimpoian kekuatan politik dengan pebisnis itu,” pungkasnya.

si Dobby bisa ngomong gtu karena dia dari dulu emg rasis kan.. no wonder lah...

Berita Aslinya di mari: http://www.solopos.com/2012/09/29/am...mokrasi-334184
0
2.2K
29
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670KThread40.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.