WASPADA ONLINE

RUMBAI, Riau - Pelatih Tim Kalimantan Timur, Rudi Keltjes, menyarankan bekukan saja dua kepengurusan PSSI yang ada, supaya Indonesia bisa membina kembali sepakbola di masa mendatang.

"Dua-duanya sama saja. Bekukan keduanya, saya rasa tak masalah kalau untuk sementara sepakbola kita tidak ikut kegiatan internasional," ucap Rudi di Stadion H Kaharuddin Nasution, Rumbai, Riau, Rabu.

PSSI dimaksud adalah PSSI versi Jenggala diketuai Djohar Arifin Husin dan PSSI versi Ancol pimpinan La Nyalla Matalitti. Semula PSSI Djohar sebagai operator cabor sepakbola dan futsal PON 2012 Riau. Namun mereka kemudian menarik semua perangkat pertandingan, sehingga digantikan oleh PSSI La Nyalla.

Menurut Rudy, perangkat pertandingan yang baru sama saja bobroknya dengan yang lama. Pendapatnya dibenarkan oleh pelatih tim Sumut, Rudi Saari, beserta asistennya Mardianto dan Budiono.

"Ya kan Rud? Kalau semuanya dibekukan, kita enak membina para pemain muda, tanpa harus dikotori orang-orang tak benar di PSSI sekarang," tutur Keltjes.

"Betul itu Bang. Sekarang situasinya memang makin kacau," timpal Rudi Saari.

Kedua mantan pelatih PSMS Medan itu berbincang demikian, ketika akan gantian menjajal lapangan. Rudy dan tim Kaltim masuk Stadion Kaharuddin Nasution, saat tim Sumut berdoa sebagai kebiasaan seusai berlatih.

Kaltim sendiri diterpa rumor tersingkir di babak penyisihan Grup C PON 2012, akibat kalah head-to-head dengan Riau. Keberadaan Kaltim di babak 6 Besar bahkan sempat dipermasalahkan panitia, tetapi Rudy tetap ngotot mengklaim timnya yang lolos bersama juara grup Jawa Tengah.

Tuan rumah Riau dan Kaltim sama-sama mengakhiri penyisihan dengan nilai 4. Produktivitas gol Kaltim plus dua, gol Riau minus satu tapi mampu mengatasi pasukan Rudi Keltjes 2-1 pada partai pamungkas.

"Para pemain Riau lompat-lompat kegirangan saat mengalahkan kami 2-1. Mereka tak tahu bahwa di PON ini sistem produktivitas gol yang berlaku," klaim mantan pemain nasional Indonesia itu.

Kalau mau memberlakukan sistem head-to-head, lanjutnya, maka sosialisasikan dulu sejak Pra PON. Jadi jangan usir kami dari sini. Jika kami kalah 0-3 dari Riau, saya langsung bawa anak-anak pulang, gak perlu sampai diusir," beber Rudy.

"Sudah gila semuanya, kasihan para pemain. Semua ini terjadi gara-gara pengurus PSSI tak becus," kecamnya lagi.

Selain Grup C, tim yang lolos dari Grup B bersama Sumut juga masih rawan rumor. Jawa Barat sebagai juara grup santer disebut kena diskualifikasi, karena menurunkan tim yang tidak sah.

Jabar memainkan tim bentukan Pengprov PSSI versi Sukowiyono, padahal Badan Arbitrase Olahraga Indonesia (BAORI) sudah memutuskan tim bentukan Pengprov PSSI versi Toni Apriliani yang berhak mengikuti PON 2012. Posisi Jabar digantikan Jawa Timur. Manajer Tim Sumut, H Kamaluddin Harahap, pun membenarkan keterangan tersebut.

"Saya sudah baca salinan putusan diskualifikasi Jabar dari Pak Chairul Azmi (Sekum KONI Sumut-red). Jatim yang dinyatakan lolos bersama kita," kata Kamal via ponsel.

Tapi Rabu (12/9), anak-anak Jabar masih terlihat berlatih di Rumbai. Ketua Panpel Cabor Sepakbola PON 2012 Riau, Satar, tak memberi jawaban sama sekali saat dikonfirmasi lewat SMS maupun telepon langsung.

Sekretaris Tim Azwar Mahmud mengatakan kepastian mengenai kebenaran rumor itu beserta jadwal lengkap babak 6 Besar belum tuntas dibahas karena manager meeting mengalami deadlock. Lanjutan pertemuan manajer tim akan digelar Kamis ini.

sumber : IYAA.com
_____________
setujuuuuuuuuuuuuuuu PSSI untuk sementara harus di bekukan buang jauh2 semua pengurusnya... untuk PSSI yang lebih baik