Jadi sore hari di 21 April '12 itu, telah cukup banyak anggota SBR gang yang sudah stay tuned di kampus STT Tekstil, jalan Jakarta, guna ikuti acara KANTINNATION. Tidak hanya anggota geng motor yang mengaku disayang Tuhan itu saja, tapi juga ada banyak mahasiswa mahasiswi dari STT Tekstil sendiri. Acara ini adalah lanjutan dari KOMEK (KONFERENSI MEJA KANTIN), yang dirubah namanya. Seperti laiknya pertemuan santai dengan Pidi Baiq, di sini juga ada sesi tanya jawab sekenanya dan sesi Surayah mendongeng dan bernyanyi yang buat semua orang terhibur.

Datang dengan road manager keluar dari mobil merahnya, Surayah menyalami kami (penamapakan muka SBRgang, agaknya sudah menjadi familiar baginya). Setelah duduk dia minta Iwenk sang tuan rumah acara sekaligus penanggung jawab KANTINNATION beli gorengan, sembari keluarkan beberapa lembar uang.

"Mau beli segimana nih, yah?" tanya Iwenk.
"Can apaleun aing, aing mah ges teu ngitung2 duit, emang aing kalkulator, ngitung2 duit?!" jawab Surayah.

Semula Surayah bahas topik tentang romansa. Bagaimana menurutnya lebih baik menjadi homo[B], dan kamu tau kenapa? [B]Cowo berfikir dengan akal, sedangkan cewe dengan perasaan. Tidak akan pernah nyambung. Contohnya jika dua cowo liat gadis cantik, yang satu bilang cantik, satunya akan setuju. Namun jika cowo cewe liat gadis cantik, si cowo bilang cantik, cewenya bakal marah cemburu. Atau tentang minggu kesekian, suatu acara musik dan talkshow di teve nasional menghubunginya terus menerus untuk bisa tampil di acaranya yang syuting live, malam hari. Barulah kemudian saat peserta KANTINNATION bertambah, Surayah berkelakar ternyata Bandung itu ramai.

Lalu KANTINNATION pun dimulai, sekitar pukul 16.00 sesuai jadwal, dengan beberapa bahasan mengenai Ketuhanan, Kreativitas, Orisinalitas, Pengalaman dan perilaku Surayah sehari-hari, Kefilsafatan, Fenomena-fenomena dalam kehidupan masyarakat, dll. Ditemani roko masing-masing dan air aqua serta gorengan beraneka macam. Acara obrol santai berjalan sampai lewati Muadzin suarakan adzan Maghrib, sore itu hari Kartini.

Sang imam besar NKRTPDS itu pun ambil wudhu dan bersama peserta lain, sembahyang. Seusai shalat, datang gitar dan dimainkanlah dengan sukacita lagu-lagunya, seperti Bunyi Sunyi, Librani, Inipun Kasih Sayang, Mars XtC, Lagu untuk Bobotoh, Maklum Poek, dll.

Berikut intisari obrolan saat itu, seingat saya:

Tentang Pidi Baiq, ternyata dia zaman SMA sempat 4 kali pindah sekolah karena nakal, sehingga dekat dengan guru BP. Selesai kuliah di FSRD ITB, dia dapati beasiswa di Belanda jurusan Filsafat dari Yahudi.