Salam Backpacker semuanya...

Ane cuma mau share info mengenai cuaca terbaru di Bromo dan sedikit cerita tentang perjalanan ane, disimak ya gan

Ane baru aja dari sana hari Kamis tgl 15 kemarin bersama seorang teman, rencana awal memang ingin nge-camp disana dengan tujuan pertama ke Penanjakan 1 melalui Tosari, Pasuruan. Perjalanan (motor) menuju Penanjakan 1 disertai hujan ringan namun angin yg sangat kencang sehingga dingin menusuk tulang, setelah sampai di Penanjakan 1 keadaan sangat tidak memungkinkan untuk mendirikan Dome, sehingga mencoba mencari alternatif dengan mencari tempat untuk disinggahi dan ketemulah sebuah ruangan kecil tidak terpakai di Stasiun Repeater Radio di Penanjakan 1, beruntungnya didalam ruangan ada meja rendah yg menyerupai dipan tempat tidur dan terdapat kardus besar yg masih bersih dan kering, kami pun menggunakannya sebagai alas dan beristirahat menunggu angin kencang berhenti. Namun hari makin gelap dan angin tak kunjung berhenti, kamipun memutuskan untuk tidur didalam ruangan itu, beruntung niat awal kami memang untuk berkemah sehingga peralatan seperti penerangan dan alat masak sudah kami bawa dan siap untuk menginap disana, kamipun menginap disana dengan keadaan diluar yg sangat ribut oleh suara angin yg tak kunjung berhenti, membuka pintu ruangan jarak pandang sangat minim hanya sekitar 2 meter dengan kabut yg sangat tebal, sumber cahaya kami hanya dari sebuah lampu darurat yg cukup menerangi seisi ruangan. Seiring waktu berjalan perut mulai keroncongan dan kami bersiap memasak makan malam yaitu menu Spaghetti Bolognese yg sudah kami bawa.



Malam Mencekam...
Setelah perut sudah terisi, kami mengobrol sebentar dan setelah itu memutuskan untuk istirahat merebahkan tubuh dengan penerangan dua batang lilin aromaterapi kecil yg berfungsi juga sebagai penghangat walaupun efek hangatnya sangat minim, coba kami pejamkan mata dengan latar suara angin yg sangat ribut, sempat terlelap sejenak namun kemudian tersadar kembali karena jemari kaki terasa sangat dingin, lalu kamipun menyalakan kompor untuk menghangatkan kaki setelah itu baru tidur kembali, terus seperti itu hingga dini hari, harapan kami hanyalah satu yaitu angin berhenti dan bisa menikmati sunrise Bromo saat subuh tiba namun sampai pukul 04:00 WIB angin tak kunjung berhenti, suara jeep-jeep sudah terdengar pertanda para turis sudah berdatangan, mengintip melalui pintu kabut masih sangat tebal dan sangat dingin, kami memutuskan untuk tidak keluar ruangan dan melanjutkan istirahat sampai pukul 07:00 WIB dan bersiap meninggalkan Penanjakan 1 menuju desa Ngadisari, Probolinggo.



Pukul 07:00 WIB kami packing dan bersiap meninggalkan Penanjakan 1, cuaca pagi itu terasa amat dingin dikarenakan angin yg kencang dan keadaan baru bangun dari tidur, segeralah saya pacu motor menuruni jalanan yg berkelok makin turun makin berkurang kekuatan angin, sampai dijalan turun menuju lautan pasir jalan mulai rusak dan licin karena banyak kerikil kecil yg bisa membuat motor terperosok, saya mengendarai motor dengan hati-hati sambil sesekali berhenti dan berfoto sejenak



Setelah sampai di bawah kami dihadang dengan gundukan tanah yg agak tinggi akibat longsoran semalam, beruntung masih bisa dilalui motor dengan mengangkat berdua dan menahannya saat turun (foto longsor kehapus) lalu melanjutkan melewati lautan pasir, pasir cukup mudah dilalui karena keadaannya agak basah, namun terpaan angin di lautan pasir juga tak kalah kencang sehingga pasir-pasir berterbangan dan mengganggu pandangan, disini perjalanan cukup menyulitkan karena terpaan pasir yg masuk melalui sela-sela bagian bawah helm, keadaan tak memungkinkan untuk mengambil gambar, para pengendara kuda jg terlihat sangat kesulitan ditengah badai pasir. Kamipun mengurungkan niat untuk berkemah di tepian lautan pasir, kami segera menuju ke Ngadisari dan mencari toilet untuk mencuci muka, setelah mencuci muka kami menuju tempat perkemahan bagian atas untuk membuka kemah dan beristirahat serta santap pagi, namun keadaan tempat perkemahan tak luput dari terjangan angin bercampur pasir walaupun posisinya diatas, kamipun mengakali untuk berkemah dibalik bangunan sebagai penghalang angin, setelah Dome berhasil didirikan kami segera memasukkan barang-barang dan beristirahat untuk tidur sejenak karena keadaan sudah sangat mengantuk dan hawa dingin sudah tidak terlalu menusuk, namun terpaan angin dari segala penjuru membuat pasir-pasir masuk melalui sela-sela ventilasi Dome kami dan membuat seisi Dome kotor, kamipun kebingungan dan memutuskan untuk menyudahi saja kegiatan ini dikarenakan cuaca yg ekstrim, kami segera melipat Dome dan packing lalu meninggalkan lokasi kembali menuju Surabaya. Sekian pengalaman ane berkemah di Bromo tgl 15 kemarin gan.

Bagi yang ingin berkunjung ke Bromo dan masih mengkhawatirkan keadaan disana lebih baik diundur saja perjalanannya, tp bagi yg tetap ingin kesana dan merasakan sendiri ya monggo

Jika ingin bertanya-tanya lebih lanjut PM ane aja ya