LENSAINDONESIA.COM: Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan dirinya bingung dengan keberadaan Nasdem, sebagai partai atau atau ormas. Karena itu ia meminta Nasional Demokrat (NasDem) memperjelas identitas ‘kelaminnya’ supaya tidak membingungkan masyarakat.
“Agar mayarakat tidak bingung, ‘kelamin’ Nasdem harus jelas apakah partai atau organisasi kemasyarakatan. Saya saja yang paham (politik-red) jadi bingung, apalagi orang yang tidak paham,’’ ujarnya, mengawali prolog saat didaulat memberikan sambutan pada deklarasi Partai Nasdem, Di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, Selasa, (26/7/2011).
Mantan Ketua Umum DPP Partai Golkar ini mengingatkan Nasdem agar jangan membuat yang samar samar supaya tidak membuat publik bingung.
"Jangan membuat yang samar-samar, orang nantinya percayanya juga samar-samar. Partai atau tidak, musti jelas. Kalo dasarnya saja buruk bagaimana lagi mau mendapatkan kepercayaan dari masyarakat,’’ lanjut Kalla.
Pernyataan Yusuf Kalla sebagai pengusaha yang kenyang asam garam peta politik nasional memang beralasan. Meski baru saja dideklarasikan, bagi masyarakat awam tentu sulit untuk membedakan Ormas dengan Partai. Dari warna, atribut, symbol maupun bendera serta visi misi Nasdem sebagai ormas maupun partai hampir tak ada perbedaan.
Meski Surya Paloh selaku Ketua Umum Ormas Nasdem dalam berbagai kesempatan menegaskan, bahwa Ormas Nasdem tak pernah menjadi partai. “Karena kegiatan ormas bersifat sosial, sedangkan partai berpolitik,’’ ucapnya.
Praktis, deklarasi Partai Nasional yang notabene sebagai metamorfosis ormas Nasdem pun mengundang sejumlah kontroversi. Setidaknya pengunduruan diri Sri Sultan Hamengkubuwono sebagai salah satu inisiator Ormas Nasdem serta diikuti seluruh pengurus DPW Nasdem (ormas) Jateng dan Jabar, dikarenakan metamorfosis tersebut.

http://www.lensaindonesia.com/mau-ja...elamin-nasdem-