Ketika seseorang tidur, yang terjadi bukan sekedar istirahat. Tetapi pada saat itu terjadi proses perbaikan pada seluruh organ tubuh. Ketika proses tersebut berlangsung berikanlah kesempatan kepada testis untuk “bernafas” dengan cara melepaskan pakaian dalam ( celana dalam ). Ini sebaiknya dilakukan pria muda dan ingin punya keturunan, kata Dr Susanto Suryaatmadja SpAnd Ms

Itu berarti saat tidur sebaiknya tidak mengenakan celana dalam (CD). Langsung di tutupi selimut, alternatif lain pake sarung atau celana pendek yang longgar. Makin terbuka malah lebih bagus sebenarnya, kata androlog dari RSUD dr Soetomo tersebut.

Susanto mengatakan testis memang sebaiknya diletakan ditempat yang tidak tertutup. Sebab letak testis didesain diluar tubuh, dengan begitu suhu daerah testis sama ataupun mendekati suhu udara normal. Yang paling optimal adalah suhu 22-25 derajat celsius.

Berbeda hanya dengan mengenakan celana ketat, maka akan terjadi peningkatan suhu udara didaerah sekitar testis. Susanto mengatakan bila suhu didaerah testis mencapai 30 derajat celsius, itu akan memperbesar resiko kerusakan sperma. Terutama bentuknya (morfologi).

Ditegaskan ada tiga ukuran kesehatan sperma. Pertama jumlahnya melebihi 20 juta/cc. kedua, motilitas (gerak) dari sperma. Susanto mengatakan dua indikator tersebut tidak berkaitan dengan peningkatan suhu tubuh. Lain h anya dengan bentuk sperma, ketika tubuh meningkat satu derajat saja itu bisa merusak begitu banyak sperma

Dokter alumnus FK UNAIR tersebut lantas mencontohkan penderita tifus, demam berdarah dan observasi febris. Pada penderita tersebut ada kerusakan spermatozoa yang signifikan. Namun ketika penyakitnya sembuh, dengan sendirinya sperma kembali membaik.