Sebanyak 44 (penyumbang 60% produksi minyak global) perusahaaan raksasa minyak dunia disorot dalam laporan Transparancy International atau TI (selasa, 1 Maret 2011). Perusahaan tersebut dianggap menyuburkan korupsi disejumlah negara tempat mereka beroperasi dan secara tidak langsung memiskinkan warga.

Menurut TI, dua pertiga dari total warga miskin dunia tinggal di negara negara kaya minyak. Mereka berhak mengetahui berapa banyak uang yang didapat pemerintahan mereka dari perusahaan2 raksasa dunia dari hasil ekspliotasi kekayaan migas.

Berdasarkan data PBB, warga miskin di dunia sekitar 1,2 milyar jiwa. Dua pertiga dari warga miskin itu berada di Asia. Indonesia, yang kaya sumber alam juga termasuk lokasi warga miskin dunia yg juga termasuk lokasi bisnis bagi korporasi perminyakan yang disorot TI.

Untuk memperbaiki kehidupan rakyat di negara2 kaya migas, TI menyusun laporan soal tingkat keterbukaan 44 korporasi perminyakan itu. Tuntutan terhadap keterbukaan ini dianggap bisa mendorong korporasi mengurangi kemiskinan, bukan menyuburkan kemiskinan lewat praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.

"Bicara soal korupsi hasil migas ini, lebih terletak pada pengendalian di pemerintahan" kata Parulian Sihotang, pengamat perminyakan.

Dari sejumlah perusahaan yg buruk soal keterbukaan di negara2 mereka beroperasi, terdapat nama2 perusahaan minyak dunia yang juga beroperasi di Indonesia, seperti Total, BP, Royal Dutch, Shell, Exxon Mobil, Conoco dan Chevron.

Nama-nama raksasa perminyakan AS yang menguasai 80% pertambangan migas Indonesia juga ada didaftar itu.

Pengamat migas lainnya, kartubi malah sudah lama menyimpulkan bahwa kekayaan migas tidak lagi berada ditangan Indonesia, tetapi sudah beralih ke pihal asing!!!

Menyedihkan ya gan...Migas tidak bermanfaat bagi warga...

Ane kebetulan pernah dinas dibeberapa daerah yang ada migas yang dikelola oleh perusahaan diatas.. Miris ane liat warga aslinya gan