Kaskus

Story

slametfirmansy4Avatar border
TS
slametfirmansy4
Sialan lu Med!!
MUQADIMMAH

Tak perlu perkenalan karena kalian semua mengenal gw dg baik dan benar melalui tulisan sebelumnya.
Gw tengah mencoba menulis kisah lain, mungkin akan kembali berakhir tawa.

Rules
1. Gw gak pernah salah
2. Jika gw salah maka kembali ke pasal 1
3. Ikuti aturan H2H
4. Jangan pernah menghakimi hidup gw, lu gak kenal gw, lu kenal gw hanya dalam tulisan. Berani menghakimi gw, gw hakimi balik lu!
5. Tangapi thread ini dg santai, akan banyak konten dewasa, rasis, kriminal dan brutal.
6. yg paling penting, tanamkan ini di otak kecil kalian. Slametfirmansy4 adalah kaskuser paling tampan sejagat kaskus.


no basa-basi

"Apa film favorit mu??" tanyaku.

Ia menatapku sejenak, terkekeh, "Kau tahu pertanyaan mu itu mustahil untuk dijawab" masih saja ia terkekeh menggoda.

Ku putuskan untuk mengganti pertanyaan, "Ada hal yang belum terwujud selama hidup??"

"Sudah, kau mau tahu??"

Aku anggukkan kepala sebagai tanda bahwa aku memang ingin tahu. Tapi yang ia lakukan hanya menatap lekat mataku dengan senyumnya. Kuharap aku mengerti makna dari bahasa matanya, tapi sayangnya aku terlalu bodoh.

"Aku juga punya keinginan yang belum terwujud," ucapku kesal dengan kebodohan diri ini.

Ia hisap rokok dengan begitu dalam, "Apa itu?"

Segera ku jawab dengan senyum. "Aku ingin pukul kepala orang"

Sontak, ia terbatuk mendengar jawabanku. "Hal terbaik apa yang pernah kau curi??" Tiba-tiba saja ia mengganti dengan pertanyaan konyol.

Tapi tiap lemparan pertanyaan konyol darinya selalu memiliki maksud tersendiri. Seolah tiap jawaban yang keluar dariku bisa menjadi bahan untuk memprediksi apa yang akan terjadi selanjutnya.


"Aku mulai berpikir, mungkin akan ku curi sesuatu darimu" jawabku.




Tulisan ini hanya ditujukan kepada manusia gila dan tak waras. Jika anda sebagai pembaca merasa normal, segera tutup dan ganti bacaan lain. Akan ada banyak hal vulgar, rasis, dan kriminal serta kata-kata yang sangat tidak pantas didengar oleh khalayak umum dalam tulisan ini.

Tak perlu dituliskan hal bodoh semacam 'tak patut ditiru' karena saya sebagai penulis tahu benar bahwa para pembaca memiliki kapasitas pemikiran yang bisa dipertanggungjawabkan.

Salam dari sang penulis.

Based on true story.

*Walau ada bumbu sana-sini untuk pelengkap, tetapi tak mengubah jalan cerita sama sekali.
Polling
0 suara
tokoh kaporit?
Diubah oleh slametfirmansy4 08-06-2025 23:52
silohAvatar border
jiyanqAvatar border
bukhoriganAvatar border
bukhorigan dan 7 lainnya memberi reputasi
8
2.3K
107
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.8KAnggota
Tampilkan semua post
slametfirmansy4Avatar border
TS
slametfirmansy4
#7
PART 4

"Gak mau mampir??" Aku menawarinya.



Ia tampak berpikir, layaknya Koala yang melihat daun eucalyptus dalam piring. Begitu juga dengan dirinya, Mampir sejenak atau tidak adalah keputusan besar baginya dan harus berhati-hati dalam memilih.

"Mau mampir atau enggak??"

"Ok!" Kali ini ia mantap untuk mampir.

Aku segera masuk untuk membuatkan es sirop sedangkan bocah itu memilih duduk di kursi teras. Setelah ini itu anu, kubawakan segelas sirop untuknya. Dengan rasa spesial, rasa yang cukup untuk menyegarkan tenggorokan. Ahh... Sepertinya rasa ini tak begitu spesial, aku saja yang suka mendramatisir. Tanpa basa-basi ia meneguk dan suara itu terdengar dari tenggorokan yang menikmati dengan khidmat.

"Enak??"

"Enak dong." jawabnya dengan senyum.

"Minum lagi, dong."

"Ini gak kamu kasih racun tikus kan, Kak Ness??"

Kupandangnya dengan mata malas, hampir saja kata kata untuk menghinanya keluar tanpa kendali. Dan seketika itu juga ia menghabiskan apa yang kusuguhkan. Aku segera memanggilnya saat ia menaruh kembali gelas. memanggilnya untuk menghampiriku yang berada di pinggir jalan bersama motornya yang terparkir di sini. Ketika ia menghampiri, aku masuk dan menutup gerbang dan tak lupa mengucap terima kasih. Lalu masuk rumah dan menutup pintu.
Persetan dengan kekesalan bocah itu, tidur siang jauh lebih penting!.

*******


Disuatu sore aku kembali menuju sekolah, ekstrakurikuler basket sangat kusukai tak bisa dilewatkan begitu saja. Aku adalah atlet untuk kejuaraan tingkat sekolah. Beberapa medali berhasil ku persembahkan untuk sekolah. Rupanya sedikit sombong akan prestasi lumayan menyenangkan untuk sekadar ditulis.

"Halo ...."

"Hmm," jawabnya, terdengar suaranya seperti bangun tidur

"Ngapain?"

"Baru bangun tidur."

"Ke sekolah, ya ...."

"Ngapain sore-sore sekolah?? Berburu hantu?" tanya Mamed terdengar menguap.

"Aku ikut eskul basket, gak mau nonton, nih??"

"Hmm ...."

"Ke sini dong, atau aku ngambek!" kataku mengancam.

Cukup lama ia datang, hingga tampak lah batang hidungnya! Kali ini ia berhasil membuatku iri setengah mati saat ia mengendarai motor sport 2T. Beberapa kali ku curi pandang. Wajahnya membeku, mulutnya menganga layaknya Koala kesurupan. Aku mulai curiga ke mana sorot matanya menuju. Semua laki laki sama saja!!, Tiba tiba Mamed menghampiri dengan sebotol air dingin saat aku baru saja istirahat dari permainan yang melelahkan.

"Makasih, ya ...."

"Sama-sama," ucapnya

"Gimana tadi aku mainnya??" tanyaku.

"Bagus ...," jawabnya mulai sedikit ada kegugupan.

"Kau gak fokus sama yang lain, kan??" tanyaku menyelidik layaknya ahli interogasi.

"Aku fokus sama anak lainnya juga ...," kata Mamed.

"Hmm ...."

Sepertinya intuisiku memang benar, ia memperhatikan hal lain selain basket. Meskipun termasuk basket, tetapi lain maksudnya.

"Kau bawa ini gak susah?" tanya ku melihat motornya.

"Enggak."

"Kayaknya sedikit kegedean buatmu."

Tanpa basa basi aku ambil alih motor ini, aku putar kunci lalu menendang kick starter. Motor menyala, aku tarik kopling dan memasukkan gigi transmisi. Sensasi luar biasa dari motor ini tiada duanya, tarikan begitu menjambak. Ditambah ketika teknologi yang disematkan mulai aktif di putaran atas. Beberapa kali aku mencoba mengelilingi lingkungan tempat tinggal, tentu saja sekaligus pamer walaupun motor ini bukan milikku.

.......

Sudah bisa dipastikan aku tak akan bisa mendapatkan motor hanya dengan merengek rengek. Meskipun harus nangis darah, tetap saja aku tak akan mendapatkan hal ini. Akhirnya aku kembali mendapatkan kopi basi, sebab permintaanku makin tak masuk akal. Nenek menenangkanku, peluk hangatnya bagai tiada duanya.

"Assalamualaikum!!" Suara Mamed terdengar dari luar.

Bocah itu kembali mengunjungi, tentu saja dengan buah tangan berisi buah sebagaimana mestinya.Terakhir kali ia memberi bingkisan buah dan itu membuatku malu setengah mati. Terlebih aku tahu benar bagaimana cara ia menawar dari pedagang buah.
Ia membeli di tempat yang sama seperti keluarga membeli buah. Penjual buah ialah kawan baik orang tuaku. Mamed menawar buah dengan cara merayu, mengatakan ibu penjual buah ialah wanita tercantik dan ia menyukainya. Jika saja suami ibu itu ada disana, sudah terjadi perkelahian yang cukup menarik untuk membuat taruhan.
Nenek menghampiri Mamed, beliau memandang dari atas hingga bawah. Kemudian menyapa dengan penuh kehangatan dan menggiring menuju meja makan.

"Jangan takut... Halal kok," ucap nenek.

Aku menemaninya di meja makan, awalnya ia malu-malu. Tapi rasa malu tak akan membuatnya kenyang, maka ia segera membuang jauh-jauh malu itu tapi tidak dengan kemaluannya.

"Boso kromo kamu bagus, ajarin Nessie juga ya...," ucap nenek.

"Nggih ...," jawabnya dengan bahasa Jawa yang begitu halus hingga membuatku cukup muak.

Lalu nenek memilih meninggalkan kami.

"Nessie??" Ia bertanya dengan senyum.

"Itu panggilan spesial, makanya aku suka," jawabku

"Jadi aku..."

"Jangan ke PDan!!" Jawabku sinis memotong ucapannya

"Tadi aku diwanti wanti suruh ngajarin kamu boso kromo."

"Bodo amat!" kataku agak jengkel dengan dirinya yang merasa diperhatikan.

"Kau orang jawa, kan??" Ia bertanya.

"Iya,"

"Njenengan saget kromo? ( Anda bisa kromo?)" Masih saja ia bertanya.

"Ora (tidak)."

"Iso nulis aksara jawa?? ( Bisa tulis aksara Jawa??)"

"Ora (tidak)."

"Terus isomu opo?? (Kau bisa apa)" tanya Mamed dengan sedikit jengkel.

"Misuh!" Aku suka menggodanya.


Diubah oleh slametfirmansy4 07-06-2025 10:06
69banditos
disya1628
disya1628 dan 69banditos memberi reputasi
2
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.