Kaskus

Story

si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
HORSE POWER (Cerita Fiksi)
Quote:



Hallo Agan, Sista dan para sesepuh Kaskus; izinkan ane berbagi cerita untuk meramaikan sub forum tercinta yakni SFTH emoticon-Cendol (S)

Sedikit perkenalan nama ane Kurniawan (username Kaskus: si.matamalaikat), mungkin beberapa Agan dan Sista sudah pernah melihat beberapa artikel yang TS tulis di forum otomotif dan militer selama 3 tahun terakhir. Nah, bertepatan dengan ulang tahun Kaskus ke-25, ane mau menulis sebuah cerita di forum tercinta ini.

Sedikit kilas balik, awal mula TS kenal Kaskus sekitar 9 tahun lalu berawal dari membaca cerita di SFTH, dan ane rasa tahun ini momen yang tepat untuk ikut berkontribusi untuk SFTH dan Kaskus itu sendiri. Btw akhir-akhir ini yang komentar di Kaskus jadi semakin sepi, yang nulis pun kayaknya banyak yang udah hiatus atau bahkan pensiun. Ironis ya, padahal tahun ini usia Kaskus sudah menginjak 25 tahun. Hal tersebut yang membuat ane terinspirasi untuk meramaikan Kaskus kembali lewat SFTH, karena ane lihat antusias membaca Kaskuser (non-Kaskuser) di sub forum ini masih tinggi.

Ane harap lewat cerita kali ini bisa menginspirasi Kaskuser lain untuk kembali aktif menulis maupun berkomentar. Oh ya, ane bukan penulis berpengalaman, kalau ada kesalahan dalam menulis atau sesuatu yang kurang pas silakan nanti sampaikan di kolom komentar emoticon-Big Grin

Oh ya, btw cerita yang akan ane tulis ini 100% adalah fiksi, dengan tema cerita seputar balapan mobil (terinsipirasi dari Fast & Furious dan Initial D). Meski fiksi, tapi kendaraan yang akan TS masukkan dalam cerita adalah kendaraan asli. Nanti, TS juga akan tambahkan ilustrasi mobil aslinya setelah cerita di posting, agar Agan dan Sista tambah semangat bacanya.

Karena kedepannya cerita ini akan menceritakan aksi kebut-kebutan di jalan serta kemungkinan adegan dewasa, jadi mohon kebijaksanaannya ya dalam membaca emoticon-Big Grin

Untuk aturan mainnya di SFTH tidak perlu TS jelaskan lagi, pasti sudah paham kan ? Silakan nanti yang mau nitip sendal, nitip helm, nitip sem**k dipersilakan. Yang mau pasang patok, pasang tenda atau bangun apartemen bahkan bangun kos-kosan juga dipersilakan. Untuk update cerita ane usahakan di setiap akhir pekan ya Gan Sist. Cerita ini dibuat oleh seorang Kaskuser untuk seluruh Kaskuser untuk peringatan 25 tahun berojolnya Kaskus, selamat membaca ! emoticon-Cendol (S)



*******



PROLOG

Setiap Sabtu malam, jalanan Jakarta dan kota di sekitarnya diramaikan dengan kegiatan balapan mobil di jalan raya. Kegiatan balapan itu berpindah-pindah lokasi dari Jakarta Pusat, Timur, Selatan, Utara sampai Barat. Bahkan sampai ke Bekasi dan Tangerang. Organisasi bernama Horse Power adalah pihak yang mengatur balapan itu setiap akhir pekan.

Termasuk acara ilegal dan berbahaya, seringkali kegiatan itu berhasil dilacak pihak kepolisian yang mendapat laporan dari masyarakat. Acara balapan ini pun sudah sering dibubarkan paksa polisi sampai para pelakunya ditangkap dan dipenjara.

Namun, mereka yang terlibat balapan tidak jera. Demi gengsi, harga diri dan yang utama adalah hadiah berupa uang dalam nominal besar. Mereka mempertaruhkan segalanya, tak peduli apa pun resikonya.
Diubah oleh si.matamalaikat 01-01-2025 15:51
itkgidAvatar border
makganeshAvatar border
nowbitoolAvatar border
nowbitool dan 14 lainnya memberi reputasi
15
3.2K
244
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.8KAnggota
Tampilkan semua post
si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
#62
EPISODE 18: Duo Mercedes




"Ada Evo 8 di belakang," ucap Edi sambil memperhatikan spion.

Dia lalu melihat GPS pada tablet yang ada di kompartemen tengah mobilnya. Tampak terlihat posisi mobil Roy tepat di belakang Evo 8 tersebut.

Pria itu kini memasukkan gigi ke posisi empat lalu menginjak sedikit pedal gas. Di beberapa titik, masih terdapat genangan air besar di jalan. Edi berusaha untuk melaju tidak terlalu kencang, agar mobilnya tidak alami hydroplaning. Yaitu kondisi ketika mobil kehilangan traksi dan tergelincir di permukaan jalan.

Gerimis yang sejak tadi mengguyur kini telah berubah mejadi hujan, kondisi ini semakin menyulitkan Edi, Sarah dan Roy. Mereka tak boleh gegabah untuk menyalip, supaya mobil mereka tidak tergelincir.

Lalu lintas malam itu cukup sepi dari kendaraan roda empat dan roda dua, lebih banyak truk yang melintas di jam malam.

"Sekarang malah hujan deras, ini cukup menyulitkan buat gue. F*ck ! Mercedes butut itu punya kesempatan besar buat menang !" Sarah menggerutu di dalam mobilnya. Hujan kali ini telah membatasi kecepatan mobilnya yang dikenal paling kencang dalam 5 balapan terakhir.

Speedometer di mobil Sarah menunjukkan angka 80 km/jam, beberapa kali angka itu naik jadi 90 km/jam. Tapi, itu pun tidak lama. Sarah mencoba untuk tidak memaksakan diri menambah kecepatan, karena hujan semakin deras.

Rute kedepannya merupakan jalur lurus yang panjang melewati kawasan pertokoan dan gedung perkantoran. Sekitar 1 kilometer lagi ada perempatan lampu merah.

Sementara di belakang Sarah, mengekor Mercedes Benz SL 43 yang dikemudikan Roy. Jarak antara kedua mobil ini tidak terlalu dekat seperti sebelumnya. Hujan membuat Roy harus menjaga jarak aman.

Beberapa kali mobil Roy terkena percikan air dari mobil Sarah ketika melewati genangan air yang besar, hal itu sempat membuat jengkel Roy yang mencoba menyalip.

"Gue harus bisa segera menyalip si cewe otaku ini, supaya bisa berduel dengan Edi. Kalau dilihat dari GPS, jarak kita bertiga enggak terlalu jauh. Tapi gimana caranya gue nyalip pas hujan deras begini ?" Roy tampak bimbang, meski jaraknya dengan mobil di depan tidak jauh, tapi mencoba untuk menyalip pun bukan hal mudah.

Di rute yang dominan lurus ini, Roy mencoba menjaga jarak aman dan mencari kesempatan untuk menyalip. Tersisa 3 mobil yang punya peluang untuk menang.

Sementara itu jauh di belakang Roy, GR Supra mencoba memangkas jarak. Setelah bertabrakan dengan Porsche, Rio yang mengemudikan mobil ini masih bisa lanjut balapan. Namun, kondisi bumper depannya hancur berantakan.

Tabrakan itu juga memecahkan lampu dspan sebelah kanan, akibatnya lampu itu tidak bisa menyala. Berkendara di kondisi hujan deras hanya dengan satu lampu depan yang menyala, sungguh mengerikan.

"Tabrakan tadi benar-benar buruk. Gue harus nekat, walau hanya dengan lampu depan tersisa. Semoga hujan ini lekas reda." Rio berucap sambil melihat GPS di tablet miliknya, dia melihat posisinya dengan mobil Roy sudah terlalu jauh.

Rio tak punya pilihan lain, dia tak ingin dipermalukan lagi. Dia mengupayakan segala cara untuk bisa meraih kemenangan. Pria yang memakai topeng Gundam ini memacu mobilnya lebih kencang menerobos hujan sambil menghindari genangan air besar.

Lebih jauh lagi di belakang, Sony malah memutuskan putar balik kembali ke titik start. Kondisi mobil Porsche miliknya rusak parah. Sayap belakang bagian kanan patah serta banyak goresan terdapat di bodi bagian kanan. Bumper depan juga alami kerusakan.

Dia memacu mobilnya dengan pelan, di tengah kondisi hujan deras seperti ini, menurutnya tak ideal untuk lanjut balapan. Apalagi kondisi mobilnya hancur seperti itu.

"Gara-gara GR Supra, semuanya jadi kacau. Kira-kira butuh berapa lama untuk perbaikan mobil ini ? Arrggghhh !" Sony tampak marah, dia tak mengira akan berakhir seperti ini.

Kembali lagi ke barisan depan, tiga mobil kini berjalan beriringan menuju perempatan lampu merah. Kebetulan lampu sedang menyala hijau. Ketiga mobil lalu belok kana menuju timur.

Kali ini jalannya terbagi menjadi empat lajur. Di bagian tengah terdapat pembatas jalan yang bagian tengahnya ditanami beragam jenis bunga dan tanaman.

Lampu berbentuk kotak milik SL 500 sudah terlihat semakin dekat, di sini Sarah mulai berani menambah kecepatan. Evo 8 warna merah itu lalu menyalip dari lajur kanan. Posisinya kini sejajar dengan SL 500.

Di sebelah kiri, SL 500 tidak menambah kecepatan. Melihat hal tersebut, Sarah nekat menambah kecepatan. Hasilnya mobil sedan empat pintu itu berhasil menyalip SL 500 dengan mudah. Mobil itu terus melaju kencang di lajur kanan.

"Mobil butut lu itu enggak akan menang malam ini, sepertinya SL 500 sudah sampai batas kemampuannya. Sulit dibantah, Evo 8 gue tetap paling bertenaga dan kencang. Bahkan SL 43 yang masih baru pun enggak ada apa-apanya. Gue akan kalahkan duo Mercedes itu. Ayo maju Evo 8 !" Sarah berucap dengan percaya diri setelah berhasil menyalip SL 500. Dia melihat mobil itu mulai tertinggal.

Sementara itu, Mercedes SL 43 milik Roy juga mulai menambah kecepatan. Kali ini dia berhasil menyusul SL 500. Posisinya kini sejajar dengan mobil tersebut. SL 500 masih di lajur kiri sementara SL 43 berada di lajur kanan.

Roy melihat ke samping kiri, raut wajahnya tampak bingung, karena mobil warna biru tua itu tidak segera menambah kecepatan.

"Apa yang direncanakan Edi ? Harusnya lu tambah kecepatan untuk mengejar Evo itu. Gue enggak tahu apa rencana lu, tapi gue mau segera menyusul Evo itu. Gue tunggu lu di depan." Roy yang tak tahu apa rencana Edi, memutuskan untuk mendahului SL 500.



ENAM JAM SEBELUMNYA


"Bannya sudah gue ganti sesuai permintaan lu. Ini ban merek lokal, gue pernah dengar katanya ban ini enggak mudah kehilangan traksi saat melewati genangan air. Tapi, apa enggak terlalu berisiko pakai merek lokal ?" tanya Om Andri ke Edi yang duduk di sebelah kirinya.

"Betul itu kata bos, merek lokal memang sebagus apa ?" Rina yang duduk di sebelah kanan Edi juga ikut mempertanyakan keputusan itu.

"Kalau tidak dicoba kita tidak akan tahu kan ? Selama ini cuma dengar katanya saja, sekarang saya ingin membuktikannya. Saya yakin dengan pilihan ini," ucap Edi dengan nada optimis.

Rina dan Om Andri saling menatap, kemudian mereka anggukan kepala. Edi sepertinya punya pertimbangan tersendiri terkait pilihan bannya malam ini.

Baru kali ini ada orang yan mau memakai ban buatan lokal dalam balap jalanan. Merek ban tersebut adalah Speedyang pabriknya berada di Bekasi. Banyak orang di media sosial mengklaim ban tersebut cukup stabil saat cuaca hujan. Namun, banyak orang juga yang meragukan klaim tersebut.

"Ini ada titipan dari Emi-chan," ujar Rina sambil memberikan kertas bertuliskan huruf kanji Jepang.

"Apa ini ?" tanya Edi heran sambil menerima kertas tersebut.

"Jimat asli dari salah satu kuil di Jepang, katanya disuruh taruh di laci dashboard. Biar bisa menang." ucap Rina.

"Halah zaman udah maju masih percaya begituan, tanpa jimat aja Edi bisa menang kok. Memang lu percaya sama jimat begitu ?" ucap Om Andri sambil menoleh ke Edi.

"Enggak, tapi akan saya simpan. Dari pada orangnya nanti marah-marah. Bisa repot, kan ?" Edi lalu menyimpan jimat itu di saku celananya.

"Iya tuh, kalau Emi-chan marah lebih seram dari emak gue," celetuk Rina. Edi dan Om Andri hanya tertawa mendengar ucapan itu.


DAN SEKARANG EDI MULAI MENAMBAH KECEPATAN SL 500 !


Pelan tapi pasti, mobil keluaran 1996 itu terus melaju kencang di lajur sebelah kiri. Kebetulan di lajur kiri ini genangan airnya cukup besar dan terlihat sedikit dalam. Tapi, mobil Edi masih bisa stabil melewati genangan air itu.

Air memercik ke sisi kanan dan kiri saat SL 500 melaju kencang, kini mobil itu telah sejajar dengan mobil Roy yang ada di lajur kanan. Kedua mobil berjalan beriringan.

"Nah begitu dong, akhirnya lu sudah ketemu ritmenya. Sekarang ayo kita kasih paham cewe otaku itu !" Roy tampak bersemangat ketika mobil Edi sudah kembali menyusul.

Jarak duo Mercedes dan Evo 8 tak begitu jauh, hanya tinggal menunggu waktu yang pas saja untuk menyalip. Di kabin Evo 8, Sarah tampak kesal melihat SL 500 kini kembali menyusul.

"Sialan ! Gimana bisa mobil butut itu menyusul, kali ini gue melawan duo Mercedes itu. Gue enggak akan kalah !" ucap Sarah dengan percaya diri.

Evo 8 kini menambah kecepatan mencoba untuk memperlebar jarak. Melihat hal itu, Roy membelokan mobilnya masuk ke lajur di sebelah kanan pembatas jalan melalui celah jalan yang biasanya dipakai untuk putar balik.

Posisi mobil Roy kali ini berlawanan arah, jika tak hati-hati dia bisa menabrak kendaraan dari depannya, tapi untungnya malam itu tak ada kendaraan yang lewat. SL 43 posisinya sejajar dengan Evo 8. Kedua mobil hanya dipisahkan pembatas jalan.

Raut wajah Sarah tampak kesal karena melihat kenekatan Roy itu, wanita itu semakin kesal karena tiba-tiba dari lajur kiri muncul SL 500. Kali ini ketiga mobil dalam posisi sejajar !

"F*ck, F*ck, F*ck ! Kenapa bisa begini ? Duo Mercedes itu mau menyalip gue dari dua sisi jalan !" ucap Sarah setengah mendengus.

Di kabin SL 500, Edi tampak tersenyum puas. Pasalnya ban yang dipakainya, sesuai ekspektasi, ban itu tetap stabil ketika mobil melaju kencang saat hujan.

"Ternyata performa ban ini bagus, saya tadi sengaja menurunkan kecepatan untuk melihat bagaimana daya cengkeram ban di kecepatan rendah. Sekarang saatnya serangan balik !" ucap Edi dengan percaya diri.

SL 500 berhasil mendahului Evo 8 dan melesat, di sebelah kanan SL 43 juga sukses mendahului Evo 8. Beberapa meter di depan ada perempatan. Sarah injak pedal gas lebih dalam untuk menambah kecepatan mobilnya.

Namun, SL 43 yang dikemudikan Roy muncul secara tiba-tiba di tengah perempatan. Mobil itu kembali masuk ke jalur yang benar di sebelah kiri pembatas jalan. Sarah kaget karena jarak dengan SL 43 terlalu dekat, dia lalu memutar setir ke kiri untuk hindari tabrakan.

Karena Evo 8 terlalu kencang, membuatnya sulit dikendalikan. Mobil itu sampai naik ke trotoar dan menabrak pohon yang ukurannya cukup besar. Sementara itu, duo Mercedes langsung tancap gas meninggalkan Evo 8.

"Aaarrrrgggghhhh !!!" teriak Sarah dengan kencang karena mobilnya menabrak pohon. Kesempatannya untuk menang telah pupus.
indrag057
indrag057 memberi reputasi
1
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.