- Beranda
- Stories from the Heart
HORSE POWER (Cerita Fiksi)
...
TS
si.matamalaikat
HORSE POWER (Cerita Fiksi)
Quote:
Hallo Agan, Sista dan para sesepuh Kaskus; izinkan ane berbagi cerita untuk meramaikan sub forum tercinta yakni SFTH

Sedikit perkenalan nama ane Kurniawan (username Kaskus: si.matamalaikat), mungkin beberapa Agan dan Sista sudah pernah melihat beberapa artikel yang TS tulis di forum otomotif dan militer selama 3 tahun terakhir. Nah, bertepatan dengan ulang tahun Kaskus ke-25, ane mau menulis sebuah cerita di forum tercinta ini.
Sedikit kilas balik, awal mula TS kenal Kaskus sekitar 9 tahun lalu berawal dari membaca cerita di SFTH, dan ane rasa tahun ini momen yang tepat untuk ikut berkontribusi untuk SFTH dan Kaskus itu sendiri. Btw akhir-akhir ini yang komentar di Kaskus jadi semakin sepi, yang nulis pun kayaknya banyak yang udah hiatus atau bahkan pensiun. Ironis ya, padahal tahun ini usia Kaskus sudah menginjak 25 tahun. Hal tersebut yang membuat ane terinspirasi untuk meramaikan Kaskus kembali lewat SFTH, karena ane lihat antusias membaca Kaskuser (non-Kaskuser) di sub forum ini masih tinggi.
Ane harap lewat cerita kali ini bisa menginspirasi Kaskuser lain untuk kembali aktif menulis maupun berkomentar. Oh ya, ane bukan penulis berpengalaman, kalau ada kesalahan dalam menulis atau sesuatu yang kurang pas silakan nanti sampaikan di kolom komentar

Oh ya, btw cerita yang akan ane tulis ini 100% adalah fiksi, dengan tema cerita seputar balapan mobil (terinsipirasi dari Fast & Furious dan Initial D). Meski fiksi, tapi kendaraan yang akan TS masukkan dalam cerita adalah kendaraan asli. Nanti, TS juga akan tambahkan ilustrasi mobil aslinya setelah cerita di posting, agar Agan dan Sista tambah semangat bacanya.
Karena kedepannya cerita ini akan menceritakan aksi kebut-kebutan di jalan serta kemungkinan adegan dewasa, jadi mohon kebijaksanaannya ya dalam membaca

Untuk aturan mainnya di SFTH tidak perlu TS jelaskan lagi, pasti sudah paham kan ? Silakan nanti yang mau nitip sendal, nitip helm, nitip sem**k dipersilakan. Yang mau pasang patok, pasang tenda atau bangun apartemen bahkan bangun kos-kosan juga dipersilakan. Untuk update cerita ane usahakan di setiap akhir pekan ya Gan Sist. Cerita ini dibuat oleh seorang Kaskuser untuk seluruh Kaskuser untuk peringatan 25 tahun berojolnya Kaskus, selamat membaca !

*******
PROLOG
Setiap Sabtu malam, jalanan Jakarta dan kota di sekitarnya diramaikan dengan kegiatan balapan mobil di jalan raya. Kegiatan balapan itu berpindah-pindah lokasi dari Jakarta Pusat, Timur, Selatan, Utara sampai Barat. Bahkan sampai ke Bekasi dan Tangerang. Organisasi bernama Horse Power adalah pihak yang mengatur balapan itu setiap akhir pekan.
Termasuk acara ilegal dan berbahaya, seringkali kegiatan itu berhasil dilacak pihak kepolisian yang mendapat laporan dari masyarakat. Acara balapan ini pun sudah sering dibubarkan paksa polisi sampai para pelakunya ditangkap dan dipenjara.
Namun, mereka yang terlibat balapan tidak jera. Demi gengsi, harga diri dan yang utama adalah hadiah berupa uang dalam nominal besar. Mereka mempertaruhkan segalanya, tak peduli apa pun resikonya.
Setiap Sabtu malam, jalanan Jakarta dan kota di sekitarnya diramaikan dengan kegiatan balapan mobil di jalan raya. Kegiatan balapan itu berpindah-pindah lokasi dari Jakarta Pusat, Timur, Selatan, Utara sampai Barat. Bahkan sampai ke Bekasi dan Tangerang. Organisasi bernama Horse Power adalah pihak yang mengatur balapan itu setiap akhir pekan.
Termasuk acara ilegal dan berbahaya, seringkali kegiatan itu berhasil dilacak pihak kepolisian yang mendapat laporan dari masyarakat. Acara balapan ini pun sudah sering dibubarkan paksa polisi sampai para pelakunya ditangkap dan dipenjara.
Namun, mereka yang terlibat balapan tidak jera. Demi gengsi, harga diri dan yang utama adalah hadiah berupa uang dalam nominal besar. Mereka mempertaruhkan segalanya, tak peduli apa pun resikonya.
Diubah oleh si.matamalaikat 01-01-2025 15:51
nowbitool dan 14 lainnya memberi reputasi
15
3.2K
244
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
si.matamalaikat
#22
EPISODE 3: BURNOUT !!!
Sebuah mobil Avanza warna hitam tiba-tiba diberhentikan seorang pria berbadan kekar yang memakai jaket jeans warna biru, pengemudi Avanza itu lalu membuka kaca mobilnya. Pria yang memberhentikannya mulai berjalan mendekat.
"Eh siapa lu ngehalangin jalan ?" Tanya pengemudi Avanza yang merupakan seorang bapak-bapak berkepala botak. "Saya Alfa," jawab pria bertubuh kekar tersebut.
"Gue enggak nanya nama lu, maksudnya kenapa lu ngehalangin jalan, lu mau ngerampok apa begal sih ?" Bapak-bapak itu bertanya lagi dengan nada sedikit kesal.
"Jalan ini ditutup, balapan bakal dimulai sebentar lagi. Bapak mending putar balik aja," Alfa berusaha berbicara dengan lemah lembut meski bapak-bapak itu tampak terlihat kesal.
"Sembarangan aja nyuruh putar balik, ini kan jalan umum, kenapa dipakai balapan; gue enggak mau putar balik. Titik !"
Bapak-bapak berkepala botak itu berbicara sambil marah-marah, dia tetap tidak mau putar balik. Karena jika memutar ke jalan lain waktu tempuhnya akan menjadi lama.
"Bapak ini susah dibilangin ya, sekarang bapak putar balik atau nanti saya habisin !" Alfa yang sudah mulai hilang kesabarannya kini lebih mendekat ke bapak-bapak tersebut sambil mencengkeram kerah bajunya.
Bapak-bapak itu akhirnya gentar juga cengkraman pada kerah bajunya cukup kuat. Melihat tangan dan lengan pria dihdapannya yang besar, dia pun akhirnya lebih memilih mengalah.
"Iya deh iya gue putar balik," mendengar ucapan itu Alfa melepaskan cengkraman kerah baju pria itu. Avanza itu kini pun perlahan mundur untuk putar balik. "Awas ya, tetangga gue polisi, gue laporin entar lu !" Ucap pria botak itu sambil mengacungkan jari tengah ke arah Alfa. Sementara Alfa yang masih emosi, membalasnya juga dengan acungan jari tengah.
Setelah Avanza hitam itu pergi, Alfa lalu menghubungi Jack melalui radio komunikasi untuk memberitahukan kondisi terkini. Karena sebentar lagi drag race kedua siap dimulai.
*******
Di lokasi start drag race tampak Ford Mustang GT dan Ferrari 458 Italia sudah bersiap, mesin kedua mobil telah , dinyalakan. Banyak penonton mengabadikan momen drag race yang langka ini meggunakan smartphone masing-masing dengan mengambil rekaman video atau mengambil foto.
Di dalam kabin Mustang, tampak Lina sedang duduk di sebelah pengemudi Mustang, dia sedang menyelesaikan pemasangan kamera yang diletakkan di dashboard mobil dan di bagian dekat kaca belakang mobil. Sembari memasang kamera, Lina juga memberitahu peraturan drag race ke prngemudi Mustang tersebut.
"Untuk apa harus pasang kamera ?" Tanya pengemudi Mustang.
"Buat dijadiin konten, nanti rekaman dari kamera ini akan diunggah ke website resmi milik pihak Horse Power. Nanti setelah acara selesai jangan lupa dibalikin kameranya ke gue," ucap Lina menjelaskan sembari memposisikan kamera ke sudut yang tepat.
"Terus kalian mendapat keuntungan dari konten itu ?" Lina lalu menoleh ke pengemudi Mustang dan tersenyum. "Ya itu benar, coba nanti lu cek website kita, pilih menu replay.Disitu lu bisa melihat seluruh hasil drag race. Fitur replay ini dibuat untuk mereka yang enggak bisa lihat langsung, juga untuk menjangkau penonton di luar pulau." Pengemudi Mustang pun anggukan kepala tanda dia memahami apa yang dikatakan Lina.
"Nama gue Lina, nama lu ?" Tanya Lina sambil mengulurkan tangan kanan dan memberi senyuman terbaiknya.
"Edi," ujar pria itu menyambut uluran tangan Lina sembari tersenyum.
"Btw jok mobil lu pakai Recaro ya ? Berasa banget aura balapnya, pasti mahal nih."
Edi tersenyum mendengar ucapan wanita disebelahnya ini, ternyata dia memperhatikan detail mobilnya dengan teliti. "Enggak diganti, dari pihak Ford memang langsung memberi jok Recaro ini."
"Kok bisa sih Ford murah hati begitu ?" Tanya Lina penasaran.
"Bukan murah hati, Mustang ini sebenarnya varian special package. Jadi, joknya pun dipilihkan yang spesial juga buatan Recaro terus ditambah spoiler di belakang." Lina pun manggut-manggut mendengarkan penjelasan Edi. Dia pun memperhatikan lagi detail mobil Mustang ini, dan menemukan beberapa keanehan lain.
"Ini Mustang lu 6-speed manual ?" Edi anggukan kepala mendengar pertanyaan Lina. "Setahu gue, di Indonesia adanya cuma versi otomatis 10-speed, kok lu bisa sih dapat yang manual ?" Tanya Lina penasaran sekaligus heran.
"Bisa dibilang saya beruntung, waktu itu pihak diler mobil bekas yang menjual mobil ini punya satu stok dengan transmisi manual. Pihak diler dapat mobil ini dari Inggris dan sudah dikonversi setir kanan. Di Inggris pun versi transmisi manual cukup langka. Harganya pun sedikit lebih mahal, tapi enggak semahal Ferrari," Lina tersenyum mendengar jawaban Edi, gadis ini suka mendengar penjelasan dari pemilik mobil yang benar-benar memahami kendaraannya.
Namun, mata Lina melotot ketika melihat ke bagian tengah dashboard, biasanya mobil dilengkapi head unit yang berbentuk kotak untuk menampilkan informasi terkait mobil dan media hiburan seperti radio. Tapi di kabin Mustang milik Edi tampak head unit yang dimaksud telah dilepas. Meninggalkan lubang menganga di babian tengah-tengah mobil.
"Nah aneh lagi nih, ini kenapa head unit-nya lu lepas ?" Tanya Lina sambil menatap Edi dengan keheranan.
"Enggak penting sih, cuma nambah beban buat mobil ini. Selain head unit, audio, kamera mundur, speaker dan AC juga sudah dilepas." Penjelasan dari Edi membuat Lina menepuk dahinya. "Lu enggak butuh hiburan ya ? Lu enggak kepanasan kalau enggak pakai AC ?" Lina pun heran dengan apa yang dilakukan Edi terhadap mobilnya.
Edi terdiam sejenak. Sebelum Lina semakin banyak bertanya, dia langsung menjelaskan ke intinya. "Mustang ini mobil yang berat, dengan melepas kompresor AC sampai pemakaian karbon fiber di beberapa bagian bodi mobil, harapannya bisa meringankan bobot mobil. Sehingga saat drag race mobil bisa meluncur lebih cepat. Saya sudah pernah uji coba drag race tanpa merubah apa pun dari mobil ini, tapi hasilnya sangat tidak memuaskan."
Setelah mendengar penjelasan Edi, Lina pun mulai memahami apa tujuan pelepasan beberapa komponen di interior Mustang, tapi dia ragu apakah hal tersebut bisa berdampak besar dalam drag race kali ini ? Mengingat Ferrari disebelahnya unggul sekitar 100 horse power (HP) dari Mustang.
Dari penjelasan Edi, Lina juga mendapat wawasan baru, bahwa dengan memakai material karbon fiber pada atap, kap mesin, sampai kap bagasi ternyata belum cukup untuk mengurangi bobot dari mobil. Lina juga teringat saat beberapa waktu lalu berdiskusi dengan Jack, bahwa Mustang punya bobot 1,8 ton. Melepas beberapa komponen seperti kompresor AC bahkan speaker, bisa membantu sedikit mengurangi bobot mobil.
Di sisi lain, Edi sendiri adalah sosok yang tenang dan tidak banyak bicara, dia punya rasa percaya diri dan mental yang bagus. Ditambah dia cukup paham akan seluk-beluk mobilnya. Tidak seperti kebanyakan orang yang ingin membeli mobil hanya karena gengsi.
"Gue suka kalau udah bahas hal-hal detail tentang mobil, semoga lu bisa menang malam ini. Kalau menang nanti hadiah uangnya langsung ambil ke gue, ok ? Oh ya, lu juga bakal dapat bonus eksklusif dari gue kalau bisa menang, bye !" Lina melambaikan tangan sambil tersenyum dan keluar dari kabin Mustang. Edi hanya membalas dengan senyuman perkataan Lina tersebut.
"Ngomongin apa sih mereka, gue enggak bisa denger. Huh !" Roy kesal karena melihat Lina mengobrol cukup lama dengan Edi di kabin Mustang. Meski posisi Mustang dan 458 berdekatan, Roy tak bisa mendengar percakapan mereka berdua karena suara raungan dari dua mesin V8 yang berisik.
"Enggak boleh kalah malam ini, harus buat Lina terpesona sama kemampuan gue malam ini !" Roy tampak percaya diri dengan ucapannya, dia lalu menginjak pedal gas lebih dalam agar para penonton bisa mendengar raungan mesin V8 buatan Ferrari itu.
*******
"Ririn lu gantiin tugas Lina di garis start ya, nanti biar Lina yang disini buat hitung waktunya." Wanita berambut pendek dengan ukuran dada agak besar itu pun mengiyakan ucapan Jack. Dia pun kini melangkah menuju garis start.
Sementara itu di garis start, Edi melakukan hal yang membuat penonton bersorak. Roda belakang Mustang miliknya tiba-tiba berputar dengan cepat dan mengeluarkan asap putih. Roy yang tidak bisa melakukan hal serupa membalas dengan menginjak pedal gas Ferrari 458 untuk menciptakan suara bising yang menggelegar.
"Apanya yang keren ? Cuma ngeluarin asap putih doang bisa girang begitu orang-orang !" Roy agak kesal dengan apa yang dilakukan mobil di sebelahnya, tapi hal itu tidak berlaku bagi penonton, mereka justru antusias.
"Burnout !" Ucap seorang laki-laki berkacamata yang berdiri tak jauh di belakang Mustang.
"American style ya ? Jarang-jarang lihat beginian di event balap jalanan," pria berbadan kurus yang berdiri di sebelah kiri pria berkacamata juga cukup antusias. Dia kini sedang merekam aksi Mustang itu dengan kamera smartphone-nya.
"Memang apa tujuannya ngelakuin hal kayak begitu, bukannya bikin ban cepet habis ?" Tanya pria berbadan tambun yang berdiri di belakang pria berkacamata dan pria berbadan kurus.
"Untuk memanaskan ban mobil, supaya bisa mencengkram aspal lebih baik, sehingga bisa dapat peluncuran yang baik." Jawab pria berkacamata singkat.
"Burnout membuat compound ban bergesekan dengan aspal sehingga menyebabkan ban panas, hal itu otomatis membuat daya cengkram makin baik. Lapisan pada ban yang utama itu lapisan compound-nya bro. Sehingga jika daya cengkram ban baik, dijamin start akan mulus dan anti-slip." Pria berbadan kurus menambahkan penjelasan dari rekannya barusan dengan antusias.
"Iya, gue udah mulai paham nih, kira-kira taruhan kali ini pegang siapa enaknya ?" Tanya pria berbadan tambun penasaran. "Mustang !" Ujar pria berkacamata dan pria berbadan kurus bersamaan.
"Entah kenapa gue jadi semangat setelah lihat Mustang, tebakan gue mobil ini bakal menang," tambah pria berbadan kurus. "Tebakan lu selama ini benar terus sih, kita sepakat pegang Mustang kali ini ya ?" Sekali lagi pria berbadan tambun bertanya untuk meyakinkan rekannya.
Kedua rekannya anggukkan kepala tanda setuju saat ditanya. Pria berbadan tambun itu pun lantas pergi dari garis start, dia menuju ke area belakang ke tempat orang-orang bertaruh uang untuk menebak pemenang balapan kali ini.
*******
Ririn kini sudah berada di garis start, dia memakai pakaian yang sama dengan Lina, yakni kaos pendek warna putih dan celana pendek di atas lutut. Bedanya, kaos yang dipakai Ririn pada bagian dadanya ada yang lebih menonjol dibandingkan Lina. Tonjolan yang dimaksud itu pun berhasil membuat Roy gagal fokus.
"Aduh, kenapa Ririn sih yang ada di garis start," meski sedikit mengeluh Roy sebenarnya juga menikmati pemandangan di depannya. Dua gunung kembar milik Ririn benar-benar mengalihkan dunianya.
Roy kembali ke dunia balap saat mesin V8 milik Mustang kembali digeber, suaranya cukup berisik. Harus diakui mesin V8 buatan Amerika memang jadi salah satu mesin yang paling bising. Dan kini waktu sudah menunjukkan pukul 24.00, balapan bisa segera dimulai.
"Ready ?" Ucap Ririn sambil menatap ke arah kedua pengemudi mobil, jari telunjuk kanan menunjuk ke arah Ferrari 458 sementara jari telunjuk kiri menunjuk ke arah Mustang. "And let's go !" Ririn menurunkan kedua jarinya ke bawah tanda balapan telah dimulai.
Roy langsung injak pedal gas, dia diunggulkan karena 458 punya transmisi otomatis yang bisa berganti gigi dengan cepat. Drag race dimulai dari gigi netral (gigi 0). Dan kini Roy sudah ada di gigi 4.
Sementara Edi yang memakai mobil bertransmisi manual tak mau kalah, dia kini sudah berada di gigi 2. Berusaha terus menaikkan gigi dan tetap fokus agar tidak salah memasukkan gigi.
Para penonton terus bersorak saat kedua mobil mulai mendekati titik cek poin, raungan dua mesin V8 memecah gelapnya malam. Namun, harus diakui raungan V8 milik Mustang memang paling berisik dan enak didengar. Beberapa meter menjelang cek poin, Roy dan Edi sudah berada di gigi teratas, Ferrari gigi teratasnya ada di 7 sementara Mustang 6.
Kali ini, kedua mobil melewati titik cek poin nyaris bersamaan, jaraknya tipis sekali. Namun, berdasarkan pengamatan Lina yang menghitung waktu untuk Mustang dan Dela menghitung waktu untuk Ferrari, menunjukkan jika mobil buatan Italia itu berhasil menyentuh garis finish (cek poin) lebih dulu.
*******
Kini kedua mobil sudah kembali ke garis start, bersiap menunggu aba-aba. Di sisi lain, Edi merasa start-nya kurang bagus, meski dia berhasil menyusul Ferrari warna kuning itu. Sementara itu Roy tersenyum puas, dia merasa pergantian gigi pada mobilnya masih cukup baik dan cepat, sehingga bisa mengasapi Mustang.
Tapi, satu hal yang dikhawatirkan Roy bukanlah Mustang, tapi Ririn. Posisi berdirinyanya sedikit lebih dekat ke mobil Roy, yang membuat dia bisa melihat posisi dua gunung kembar dengan jelas. Bahkan, saat Ririn tadi menurunkan kedua tangannya sebagai tanda dimulainya start, dia dengan jelas melihat dua gunung kembar bergoyang dan membuat pikirannya melayang.
"Fokus, fokus, fokus !" Ucap Roy sambil memejamkan matanya. "Godaan malam ini begitu berat," dia membuka mata lalu mengambil air mineral dari kompartemen disamping jok dan meminumnya agar bisa kembali fokus ke balapan.
"Masih belum terasa cengkramannya ke aspal, apa harus burnout lagi ya ? Tapi, kalau harus burnout lagi, takutnya malah ban terlalu panas dan enggak stabil," Edi pun mulai bimbang karena belum mendapatkan start yang baik. Dia merasa bannya belum mencengkram aspal dengan baik.
Dua orang ini memiliki masalah yang berbeda, namun masalah yang dialami Roy tampak lebih sulit. Di saat Roy mencoba fokus dan Edi berpikir keras untuk dapat start yang bagus, Ririn kini sudah berdiri di depan mobil mereka bersiap memberi aba-aba.
"Ready ?" Ririn bersiap memberi aba-aba untuk mulai balapan. Tampak Roy berupaya fokus, sementara Edi menempatkan salah satu kakinya untuk bersiap menginjak pedal kopling, tangan kirinya kini sudah memegang tuas perseneling.
"And let's go !" Setelah Ririn mengucapkan kata-kata tersebut, Edi langsung sigap masuk ke gigi 1. Tapi, belum lama meninggalkan garis start, Edi menghentikan mobilnya karena Ririn menyilangkan dua tangan di depan dada. Dalam peraturan yang dibuat Horse Power, jika pemberi aba-aba menyilangkan tangan berarti ada yang melakukan jump start.
Jump startbisa diartikan ada salah satu mobil yang lebih dulu melaju sebelum jari telunjuk pemberi aba-aba diarahkan (diturunkan) ke bawah. Saat mobil Edi berhenti, mobil Roy malah terus melaju sampai titik cek poin. Roy baru tahu ada yang lakukan jump start ketika Dela yang bertugas sebagai timer memberitahunya setelah melewati cek poin.
Rupanya hasil pengamatan menunjukkan Roy adalah pelaku jump start, dia pun malu karena tidak mengetahui telah lakukan hal tersebut. Akibatnya balapan harus diulangi lagi.
"Tolol !" Umpat salah satu penonton. "bodoh !" Teriak penonton lainnya yang ada di dekat Roy sambil acungkan jari tengah.
"Baru kali ini nih gue dibodoh-bodohin penonton kayak begini, sial !" Roy tampak kesal dan acungkan jari tengah ke arah penonton yang ada di sebelah kanan mobilnya.
"Jangan diulang ya ! Lu kan orang lama, harusnya paham aturan kan ?" Tiba-tiba Ririn sudah berdiri disamping kanan mobil Roy. Ini adalah momen yang enak dan tidak enak bagi Roy, karena pemandangan gunung kembar kini terpampang jelas di dekatnya. Apalagi jendela mobilnya dibuka, membuatnya semakin leluasa memandang.
"Iya, iya. Ya udah lu balik sono." Ujar Roy sedikit gerogi. Entah mengapa balapan keduanya kali ini terasa kacau. Dia pun berupaya untuk fokus kembali.
Edi yang merasa tak mendapat cengkraman yang diinginkan dari bannya, memutuskan untuk kembali melakukan burnout. Roda belakangnya kembali berputar bergesekan dengan aspal dan menghasilkan asap warna putih.
"Ready ?" Roy kembali fokus agar tak buat kesalahan yang sama, sementara Edi masih melakukan burnout. "And let's go !" Begitu aba-aba diberikan, Ferrari 458 dan Mustang meluncur bersamaan. Penonton bersorak keras ketika roda belakang Mustang masih mengeluarkan asap putih ketika meninggalkan garis start.
Roy mulai menginjak pedal gas dalam-dalam untuk bisa mengklaim kemenangan kedua. Sementara Edi membidik kemenangan pertama, dia merasa start kedua lebih bagus. Cengkeraman rodanya sudah lebih baik.
Meski memakai transmisi manual, Edi bisa mengganti gigi dengan cepat. Beberapa meter menjelang cek poin Mustang sudah di gigi 6, posisinya kini sejajar dengan Ferrari. Roy yang melihat Mustang bisa mengejarnya pun kaget, dia yang sudah di final gear (gigi 7) pun berupaya menginjak gas poll, hal yang serupa juga dilakukan Edi.
Kedua mobil meluncur dengan kecepatan tinggi menuju cek poin, lagi-lagi keduanya menuntaskan drag race sepanjang 402 meter nyaris bersamaan. Namun, dari hasil pengamatan, Mustang lebih dulu melintas cek poin. Ini membuat Edi berhasil mengalahkan Ferrari 458 di trek 402 meter, hal ini pun disambut gembira para penonton yang sudah bosan dengan dominasi Ferrari.
*******
"Mustang ! Mustang ! Mustang !" Suara itu bergema disekitar garis start. Banyak penonton yang senang dengan kemenangan Mustang. Bahkan orang yang tadi mencemooh ikut merayakan.
"Sial ! Baru kali ini ada yang bisa ngalahin gue di drag race. Mana mepet banget lagi pas sampe garis finish," Roy mulai kesal dan konsentrasinya sedikit buyar. Baru kali ini dia merasakan tekanan hebat, bukan hanya dari lawan tapi juga dari para penonton.
Sementara Edi masih terlihat tenang, dia kini tersenyum puas karena keputusan untuk lakukan burnout berbuah manis. Kini dia semakin percaya diri untuk balapan terakhir dengan jarak 805 meter. Ini adalah duel penentuan dari dua mobil berlogo kuda tersebut.
"Are you ready for the last race ?" Teriakan Ririn tersebut lalu disambut sorak sorai penonton. Ririn mengangkat kedua tangan di atas kepala lalu menepukkan tangannya. "Ayo kita kasih tepuk tangan guys untuk last race !" Penonton pun ikuti perintah Ririn, mereka kini kompak menepukkan tangan sehingga suasana semakin meriah.
"Gue enggak akan kalah, ini soal harga diri, Ferrari 458 akan menang kali ini !" Roy mengepalkan tangan kirinya lalu kembali menginjak pedal gas lebih dalam, hal serupa dilakukan Edi. Membuat suara mesin mereka bersahut-sahutan.
"Ayo Mustang kita akhiri perlawanan Ferrari !" Edi lalu aktifkan fitur line lockyang dibuat khusus pada Mustang generasi terbaru. Fitur ini akan membuat roda depan terkunci, sehingga burnout bisa dilakukan sedikit lebih lama.
BURNOUT !!! Teriak Edi, seketika asap putih kembali muncul dari kedua roda belakangnya.
indrag057 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
Tutup
