- Beranda
- Citizen Journalism
Ganti Susu Sapi Dengan Susu Ikan Untuk Makan Siang Gratis, Prabowo Dikritik Ahli Gizi
...
TS
harrywjyy
Ganti Susu Sapi Dengan Susu Ikan Untuk Makan Siang Gratis, Prabowo Dikritik Ahli Gizi
Sumber Gambar
Selamat Datang di Thread TS!
Wacana penggunaan susu ikan sebagai alternatif pengganti susu sapi dalam program makan bergizi gratis pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka telah memicu diskusi yang cukup hangat. Tujuan utama dari program ini adalah memastikan gizi masyarakat, khususnya anak-anak, tercukupi melalui sumber protein dan nutrisi yang dapat diakses dengan lebih mudah dan terjangkau. Namun, kekhawatiran muncul ketika dipertanyakan apakah susu ikan bisa menjadi pengganti yang sepadan untuk susu sapi, mengingat kandungan nutrisi dan penerimaan masyarakat terhadap produk ini yang masih dipertanyakan.
Salah satu kritik datang dari dokter dan ahli gizi Tan Shot Yen, yang menegaskan bahwa meskipun manusia membutuhkan ikan sebagai sumber protein, bentuk konsumsinya harus diperhatikan. Ia menekankan bahwa ikan sebaiknya dikonsumsi dalam bentuk utuh, bukan dalam bentuk ekstrak atau susu. Ini karena ikan utuh menawarkan berbagai nutrisi yang mungkin tidak terserap secara optimal ketika diolah menjadi susu. Komentar ini menggarisbawahi pentingnya pemahaman yang mendalam tentang kualitas gizi dari susu ikan sebelum dijadikan alternatif utama dalam program nasional.
Sumber Gambar
Dari sudut pandang kesehatan, wacana ini memang masih perlu dikaji lebih mendalam. Kandungan gizi susu ikan mungkin berbeda dengan susu sapi, terutama dalam hal vitamin, mineral, dan komponen penting lainnya yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan anak-anak. Sementara ikan dikenal sebagai sumber asam lemak omega-3 yang baik, apakah susu ikan dapat memberikan kalsium, vitamin D, dan protein dalam kadar yang sebanding dengan susu sapi masih menjadi pertanyaan besar. Pengambilan keputusan terkait penggunaan susu ikan dalam program gizi ini seharusnya berdasarkan penelitian ilmiah yang komprehensif.
Selain aspek gizi, penerimaan sosial terhadap susu ikan juga menjadi faktor penting yang perlu dipertimbangkan. Susu sapi telah menjadi bagian dari pola makan masyarakat Indonesia selama bertahun-tahun, dan menggantinya dengan produk yang kurang familiar seperti susu ikan mungkin akan menghadapi tantangan. Produk baru ini harus diterima oleh masyarakat, terutama anak-anak, agar program makan bergizi bisa berhasil. Pemerintah perlu melakukan kampanye edukasi dan sosialisasi yang efektif jika memang susu ikan akan dijadikan pilihan alternatif.
Sumber Gambar
Lebih jauh lagi, Tan Shot Yen menekankan bahwa pengambilan keputusan dalam kebijakan pangan nasional harus memperhatikan konteks dan karakteristik lokal. Indonesia memiliki kekayaan panganan lokal yang beragam dari Sabang sampai Merauke. Sebelum memutuskan untuk menggunakan susu ikan, penting untuk mempertimbangkan opsi-opsi lain yang lebih sesuai dengan budaya, ketersediaan sumber daya, dan pola makan masyarakat di berbagai daerah. Produk lokal yang kaya gizi, seperti tempe, ikan segar, atau bahan pangan lain yang mudah diakses, mungkin bisa menjadi solusi yang lebih baik.
Pada akhirnya, keberhasilan program makan bergizi gratis ini akan sangat ditentukan oleh bagaimana pemerintah mampu menyeimbangkan aspek ketersediaan pangan, nilai gizi, dan penerimaan sosial terhadap produk-produk baru seperti susu ikan. Jika semua elemen ini dipertimbangkan dengan baik, program ini berpotensi memberikan dampak positif yang besar bagi kesehatan masyarakat. Namun, jika tidak, program ini bisa menghadapi berbagai tantangan, mulai dari penolakan sosial hingga kurangnya dampak nyata terhadap peningkatan gizi masyarakat.
Sumber Valid (baca baik-baik):
Sumber 1
Sumber 2
Sumber 3
Terima Kasih Sudah Mampir, Jangan Lupa Komen danCendolnya Gan!
pribumi.anjing dan 19 lainnya memberi reputasi
20
2.9K
182
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Citizen Journalism
14.2KThread•9.4KAnggota
Tampilkan semua post
casey88
#46
Gini lho, dari awal itu sudah TIDAK mungkin dan tidak realistis bisa memberikan subsidi bensin dan program makan siang dari APBN.
Yang percaya dan memilih 02 ya manusia manusia SDM rendah yang dibodohin lagu joget2. Jangan heran nanti kalau program makan siang gratis ini bakal dikurangin komponennya, subsidi bensin dihilangkan perlahan lahan, pajak dinaikkan, subsidi listrik, gas dan segala hal lainnya juga akan dikurangin.
Pajak akan naik ke 12% mulai 2025, dan Pertalite akan segera dibatasi. Sudah dimulai pengurangan beban APBN dan yang lain akan segera menyusul.
Silahkan nikmati pilihan kalian warga 58% !
Yang percaya dan memilih 02 ya manusia manusia SDM rendah yang dibodohin lagu joget2. Jangan heran nanti kalau program makan siang gratis ini bakal dikurangin komponennya, subsidi bensin dihilangkan perlahan lahan, pajak dinaikkan, subsidi listrik, gas dan segala hal lainnya juga akan dikurangin.
Pajak akan naik ke 12% mulai 2025, dan Pertalite akan segera dibatasi. Sudah dimulai pengurangan beban APBN dan yang lain akan segera menyusul.
Silahkan nikmati pilihan kalian warga 58% !
Diubah oleh casey88 13-09-2024 12:11
b0bc4t dan 4 lainnya memberi reputasi
5
Tutup