TS
c4punk1950...
Suzuki Mulai War, Gara-Gara Produk Honda Kaya Kerupuk!
Hi sobat kaskus,
Suzuki, sepertinya saat ini sedang naik daun kembali dilirik walau design produknya aneh mirip motor Satria Baja Hitam.
Maklumlah Suzuki sukses di India, jadi design yang laku di India dibawa ke Indonesia dan hasilnya kurang jozz, ditambah after sales yang mulai sulit.
Dealer Suzuki banyak yang tutup entah berganti dengan gerai Mixue, atau dibiarkan tertutup alang-alang rerumputan liar. Yang jelas Suzuki di Indonesia sulit untuk meraih hati konsumen, yang lebih suka dengan produk murah kualitas kerupuk.
Apalagi harga jual kembali jatuh, belum lagi sparepart harganya mahal bikin kantong jebol. Bayangkan saja filter udara harganya bisa 2x lipat punya tetangga, kalau harga partnya mahal, tentu kaum mendang mending lebih memilih yang murah dan kw, walau kualitas setara motor China zaman dulu yang penting bisa jalan.
Tapi saat ini ketika logo bersayap kena musibah walau design keren dan diterima pasar namun kualitas kerupuk dengan harga yang mewah, tentu ini menjadi kesempatan kedua Suzuki untuk kembali berjaya.
Namun tentunya harus merubah strategi terutama poin-poin penting di after sales mereka, dan juga design jangan disamaratakan dengan India karena konsumen disini agak berbeda.
Sedikit sejarah tentang Suzuki,
Suzuki memasuki pasar otomotif Indonesia pada tahun 1970-an. Model pertama yang diperkenalkan adalah mobil kecil, sedangkan sepeda motor Suzuki hadir pada awal 1980-an. Salah satu model sukses awal mereka adalah Suzuki Satria pada tahun 1990-an. Sejak itu, Suzuki terus menghadirkan berbagai model sepeda motor yang populer di Indonesia, seperti Suzuki Smash, Nex, dan Address. Mereka juga memiliki peran dalam mengembangkan pasar sepeda motor bebek dan skutik di negara ini.
Kalau Suzuki sulit di Indonesia, kenapa di India menjadi nomor satu?
Motor Suzuki sukses di India karena sejumlah faktor. Pertama, mereka menyediakan berbagai model yang sesuai dengan preferensi dan kebutuhan pasar India. Model seperti Suzuki Access 125 dan Gixxer mendapat sambutan positif karena desain, performa, dan fiturnya yang sesuai dengan selera konsumen India.
Selain itu, Suzuki berhasil menjalin kerja sama dengan mitra lokal, yaitu TVS Motor Company, untuk berbagi teknologi dan distribusi. Ini membantu mereka mengoptimalkan produksi, mengurangi biaya, dan meningkatkan ketersediaan produk di pasar.
Kualitas produk Suzuki juga dihargai di India, dan merek ini memiliki reputasi yang baik dalam hal ketahanan dan kinerja mesin. Dukungan purna jual dan jaringan layanan yang luas juga merupakan faktor penting dalam membangun kepercayaan konsumen.
Terakhir, strategi pemasaran yang cerdas, penekanan pada inovasi, dan respons terhadap tren pasar lokal juga berkontribusi pada kesuksesan Suzuki di India.
Andai saja, strategi ini juga diterapkan disini mungkin akan semakin banyak persaingan diantara motor pabrikan Jepang. Bisa saja Suzuki kerjasama dengan Alva atau Polytron di Indonesia, untuk menghantam pasar motor listrik yang mulai bangkit secara perlahan.
Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. Ane c4punk pamit undur diri, See u next thread.
"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
Tulisan : c4punk@2023
referensi : 1, 2, 3
Pic : google
kilucuz dan 10 lainnya memberi reputasi
11
3.6K
89
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Otomotif
28.2KThread•20.1KAnggota
Tampilkan semua post
weleh147
#50
Walaupun spare part mahal, durabilitasnya g ada yg ngalahin, belt cvt hayate bisa tahan sampe 10 tahun, bijimana tu spare part bisa mahal kalo tahan sampe 10 taun?
c4punk1950... memberi reputasi
1
Tutup