Pangkat dan jabatan bikin lupa daratan, mungkin kalimat tersebut tepat untuk mendefinisikan beberapa kasus besar yang beberapa bulan belakangan heboh dibahas karena melibatkan orang-orang hebat dengan pangkat besar.

Mulai dari kasus Ferdy Sambo, Teddy Minahasa, Rafael Alun Trisambodo, Yana Mulyana, dan belakangan ini juga mencuat kasus penganiayaan oleh seorang anak dari Kabag Bin Ops Direktorat Narkoba Polda Sumut, AKBP Achirrudin Hasibuan.

Kasus-kasus besar yang melibatkan orang-orang dengan jabatan penting dan tinggi tersebut membuat publik mempertanyakan terkait kinerja beberapa lembaga yang oknum anggotanya terlibat secara langsung.

Masyarakat mempertanyakan pemahaman oknum-oknum penjahat berjabatan tersebut dengan kode etik profesi masing-masing.

Munculnya banyak kasus besar yang melibatkan orang-orang dengan jabatan penting ini memunculkan pertanyaan dibenak banyak orang termasuk TS pribadi.

Kenapa seseorang yang memiliki jabatan dan pangkat kebanyakan lupa daratan dan semena-mena kepada orang lain?

Berkaca pada sifat-sifat manusia yang beragam, alasan seseorang yang memiliki pangkat dan jabatan menjadi lupa daratan adalah karena sifat sombong, angkuh, dan merasa berkuasa dengan wewenang yang dimiliki.

Seseorang yang merasa diri mereka besar karena pangkat atau jabatan maka akan terbawa pada sifat sombong, angkuh, dan lebih besar dari orang-orang sekitarnya.

Mengandalkan jabatan dan pangkat yang dimiliki juga dijadikan sebagai senjata entah itu untuk menakut-nakuti, mengancam, menekan atau bahkan juga merampas keadilan dari orang lain.

Kondisi tersebut tentu tidak untuk semua orang yang memiliki jabatan dan pangkat GanSis, melainkan hanya untuk mereka yang memiliki jabatan atau pangkat tetapi tidak sadar bahwa pencapaian mereka saat ini hanya sebuah amanat yang dapat sewaktu-waktu diminta kembali atau digantikan oleh orang lain.

Sadar diri merupakan kunci untuk dapat tetap pada jalur yang tepat, karena saat sudah tidak ada kesadaran diri maka mereka juga akan kehilangan kontrol terhadap diri mereka sendiri.

Bagaimana, apakah Agan Sista memiliki pendapat lain terhadap orang-orang berpangkat dan berjabatan tapi lupa daratan?

Ini juga dapat dijadikan pelajaran bagi kita semua untuk tetap membumi dan ingat dari mana berasal saat nanti memiliki pangkat dan jabatan.