Tragedi Kanjuruhan yang menyebabkan 135 orang meninggal masih belum hilang dari ingatan, kini muncul lagi masalah terkait persepakbolaan indonesia. Persib di denda 120 juta oleh komdis gara-gara suporternya bawa flare. Yang bawa flare kena banned seumur hidup dari persib. Apakah adil?

Seakan tiada habisnya polemik sepakbola di negara kita ini. Mulai dari federasinya yang dianggap banyak mafia sampai liga yang tidak jelas. Kalau dipikir-pikir masalahnya itu-itu aja tapi kenapa tidak ada perbaikan ke arah yang lebih baik.



Meskipun sudah ada itikad perbaikan federasi dari beberapa tokoh akhir-akhir ini kayak erick tohir dan kawan-kawan, suporter nya lagi yang berulah. Kalau sudah berulah dan merugikan orang lain, lantas tidak mau dibilang SDM nya rendah?

Suporter yang bawa dan nyalakan flare di dalam stadion kan udah dilarang, terus dilanggar dan dijatuhi hukuman ya wajar. Karena penggunaan flare dalam beberapa tahun terakhir memang sangat menganggu jalannya pertandingan. Asap dari flare itu ganggu banget. Ganggu pemain, juga ganggu penonton yang lain.



Bayangkan kalau flare kena bagian anggota tubuh terus cacat, atau asap nya kehirup atau kena mata anak-anak yang ikut nonton? Makanya itu semua sudah diperhitungkan klub. Kok bisa lolos ya saat di pintu masuk. Kalau klub juga kena sanksi dan denda ya wajar.

Sekarang oknum suporter hukumannya di banned seumur hidup gak boleh nonton persib main di stadionnya sendiri. Hanya gara-gara flare? Ya gak masalah, itu ketentuan dari federasi. Ketika dilanggar ya harus terima dong. Apakah adil? Bentar dulu.



Di Italia, Juventus melaporkan laporan palsu dikurangi poin. Di liga Indonesia ada klub yg menyebabkan 135 jiwa hilang sanksinya terusir dari kotanya. Bukan niat membandingkan, tapi timbangan keadilan kadang timpang sekali di negara kita ini.

Sebenarnya kalau bisa PSSI juga tegas. Klub dan suporternya diberi hukuman atau klub nya dibekukan, degragasi gak boleh ada kegiatan sepak bola selama yg ditentukan misal 10 thn. Apakah adil? Menurut ane bicara adil gak adil gak serta merta saklek sama apa yang nampak diluar kasus. Kita harus mendalami konteks.

Oke segitu dulu untuk thread ane kali ini, thread ini sifatnya entertainment yang bersumber dari keresahan ane di sosial media ya gan. Kalau kurang informatif ya tolong dimaklumi. Kalau menyinggung ya mohon maaf. Terimakasih udah baca, jumpa lagi di thread ane selanjutnya.

Referensi: Opini pribadi & Disini
Sumber gambar: Tertera
@abdulqadirz©2023