• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Menjengkelkan Hidup Di Sekitar Orang yang Minim Empati, Inilah Beberapa Penyebabnya!

s3chamdaniAvatar border
TS
s3chamdani
Menjengkelkan Hidup Di Sekitar Orang yang Minim Empati, Inilah Beberapa Penyebabnya!

Terkikisnya Empati, Merebaknya Egois


Bismillahirrahmanirrahiim


Manusia di dunia hidup berkelompok dan bermasyarakat. Pola, ragam, bentuk dan gaya cukuplah beragam.

Satu dengan yang lainnya saling menguji. Kita ketahui bahwa terkadang dihadirkan seseorang sebagai penguji bagi kehidupan orang yang lain. Hadirnya ujian itulah sebagai barometer apakah kita sanggup melaluinya dengan kesabaran ataukah tidak.

Untuk itulah terkadang kita harus bersabar ketika dipertemukan dengan seseorang yang minim, bahkan tidak memiliki empati sama sekali.

Berikut beberapa hal yang boleh jadi melatar belakangi sikap kurang empatinya kepada sesama:

1. Didikan Sewaktu Kecil

Ada orang-orang yang minim dan tidak memiliki empati ketika dewasa, setelah ditelusuri ternyata sebagian besar diantaranya yaitu karena dididik dengan kemewahan.

Segala hal yang diinginkan tidak perlu diawali dengan perjuangan. Ia tidak pernah merasakan hal-hal yang tidak enak atau tidak nyaman, sehingga ia tidak bisa merasakan empati, ketika melihat orang lain dalam kesusahan atau ketidaknyamanan.

2. Tidak Pernah Dilibatkan dalam Perbuatan Sosial Bermasyarakat

Manusia dewasa yang hari ini kita temui sangat cuek dan tidak peduli dengan apa yang terjadi di sekitar, boleh jadi disebabkan di masa-masa sebelumnya ia jarang bahkan tidak pernah terlibat dengan urusan bersosial.

3. Karena Pernah Terkecewakan

Untuk manusia dengan kondisi ini, seseorang itu sesungguhnya bukan manusia ego dan memiliki empati. Hanya saja, ia menjadi berubah disebabkan perlakuan orang sekitar, ia terkecewakan dibuatnya.

4. Ada Gangguan Pada Dirinya

Ada orang-orang yang tampak tidak memiliki empati, sejatinya tidak demikian. Hal tersebut terjadi disebabkan ada gangguan pada diri seseorang.

Gangguan ini bisa jadi karena gangguan fisik, seperti ada gangguan pendengaran atau gangguan pengelihatan. Dengan sebab itulah, sehingga ia seperti tidak peduli dan tidak berempati ketika kondisi sekitar membutuhkan bantuan.

Ada juga disebabkan gangguan psikis, di mana seseorang itu secara kejiwaannya terganggu. Karena terganggu itulah, maka ia tidak memiliki empati. Ia seolah memiliki dunia tersendiri.

Dari beberapa sebab tersebut, kita mungkin dapat memahami sehingga tidak menimbulkan buruk sangka. Sehingga kita tidak lagi jengkel dengan orang-orang semacam itu.

Sementara kita, seyogyanya tidak menjadi seperti itu. Bukankah orang terbaik adalah orang yang dapat memberikan banyak kemanfaatan kepada yang lainnya.

Tulisan: s3chamdani
Narasi: oppri

screamo37
AgusLie007
iblast867583
iblast867583 dan 8 lainnya memberi reputasi
9
1.9K
33
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.8KAnggota
Tampilkan semua post
jengklingAvatar border
jengkling
#6
1. Didikan Sewaktu Kecil

Ada orang-orang yang minim dan tidak memiliki empati ketika dewasa, setelah ditelusuri ternyata sebagian besar diantaranya yaitu karena dididik dengan kemewahan.

Segala hal yang diinginkan tidak perlu diawali dengan perjuangan. Ia tidak pernah merasakan hal-hal yang tidak enak atau tidak nyaman, sehingga ia tidak bisa merasakan empati, ketika melihat orang lain dalam kesusahan atau ketidaknyamanan.


My answer:
No. Mereka yang dididik sewaktu kecil tidak memiliki empati bukan karena masalah kemewahan. Mereka melihat orang-orang jaman sekarang itu berbahaya. Mereka bisa menguras kantong dompet orang dengan memanfaatkan empati sebagai alat untuk menguras harta orang.
Makanya orangtua selalu berpesan kepada anak-anaknya agar berhati-hati sama semua orang, karena semua orang belum tentu berempati pada anaknya.

2. Tidak Pernah Dilibatkan dalam Perbuatan Sosial Bermasyarakat

Manusia dewasa yang hari ini kita temui sangat cuek dan tidak peduli dengan apa yang terjadi di sekitar, boleh jadi disebabkan di masa-masa sebelumnya ia jarang bahkan tidak pernah terlibat dengan urusan bersosial.


My answer:

Tidak pernah itu dikarenakan mereka melihat masyarakat yang udah bobrok secara mental maupun psikologinya. Nga usah jauh-jauh. Ada ras keturunan lain yang menyumbangkan hartanya kepada bangsa keturunan lain. Namun apa yang didapat? Nga ada.
Apalagi kalo ada kata-kata " Harta pemberian kafir kan nga perlu memberi ucapan "terima kasih" "
Bagaimana orang mau dilibatkan dalam urusan sosial kalo masih ada ajaran2 seperti itu?

3. Karena Pernah Terkecewakan

Untuk manusia dengan kondisi ini, seseorang itu sesungguhnya bukan manusia ego dan memiliki empati. Hanya saja, ia menjadi berubah disebabkan perlakuan orang sekitar, ia terkecewakan dibuatnya.


My answer:

Salah satu korbannya adalah saya.
Dikecewakan oleh masyarakat. Negara cuek sama intoleran. Hukum nga ada. Makanya sekarang apapun juga semasa bodo. Selama masyarakat menganut paham radikal, rasisme, kebencian antar agama, melanggar hukum dan itulah saya tidak peduli dengan mereka lagi. Yang penting saya cari uang yang bener.
Silakan aja begitu terus.

4. Ada Gangguan Pada Dirinya

Ada orang-orang yang tampak tidak memiliki empati, sejatinya tidak demikian. Hal tersebut terjadi disebabkan ada gangguan pada diri seseorang.

Gangguan ini bisa jadi karena gangguan fisik, seperti ada gangguan pendengaran atau gangguan pengelihatan. Dengan sebab itulah, sehingga ia seperti tidak peduli dan tidak berempati ketika kondisi sekitar membutuhkan bantuan.

Ada juga disebabkan gangguan psikis, di mana seseorang itu secara kejiwaannya terganggu. Karena terganggu itulah, maka ia tidak memiliki empati. Ia seolah memiliki dunia tersendiri.


Gangguannya itu berasal dari luar yaitu masyarakat. Mereka kan senang mengaminkan perbuatan kebangs*tannya.
Coba liat
Ada orang gila telanjang di depan umum. Bukannya iba atau bagaimana malah ketawa-ketiwi ngetawain orang gila. Bahkan lebih sadisnya anak-anak kampang teriak-teriak " Orang gila! Orang gila! Orang gila 100x "kalo ngeliat orang gangguan jiwa lagi jalan.

Ada orang lagi susah, dimanfaatkan kesusahannya buat konten di TV seperti acara uang kag*t atau bedah kont*l atau rejeki baik. Dimana empatinya?

iblast867583
ToxicNetizen
caerbannogrbbt
caerbannogrbbt dan 7 lainnya memberi reputasi
8
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.