Selamat malam Agan dan Aganwati Kaskuser dimanapun berada, Salam Dumay!



Kali ini membahas tentang Kasus Kepemilikan Tanah, wkwkwk....agak rumit sih kalau masalah itu, sama tetangga sendiri aja bisa cekcok saling baku hantam gara gara masalah Tanah, apalagi Tanah Warisan

Tempat hidup kita, jika itu Tanah satu satunya yang tersisa ya harus kita perjuangan habis habisan kalau ada yang klaim ya kan Gan?

Terlepas benar memang punya sang Nenek atau sebenarnya milik si Pengklaim (tetangganya), Ane cuma mengkabaran sahaja, setidaknya mengapresiasi kemauan kegigihan sang Nenek memperjuangkan haknya yang menurutnya akan dirampas seseorang!










Dari Kabupaten Pati 6 Januari 2022 media memberitakan tentang "Tangis Mbah Sani Jalan Kaki 30 Km, Perjuangkan Tanah 1.000 Meter Persegi Miliknya yang Diklaim Tetangga"

Seorang Nenek 64 tahun, Buruh Miskin penerima BLT berjalan sejauh 30 Kilometer untuk mempertahankan haknya yang telah ditinggalinya selama 30 tahun, berjalan meminta Keadilan ke Gedung Wakil Rakyat di Kabupaten tersebut!

Bersama kerabatnya yang coba menolong, Sukarman wanita berkerudung dengan muka penuh kerutan ini menolak tunduk dan memperjuangkan tanah yang diklaim absah oleh pemiliknya yang kemungkinan sang Nenek bisa kehilangan rumah berikut tanah seiring rencana eksekusi Pengadilan Negeri (PN) Pati pekan depan




Nenek yang tak pernah bersekolah ini tanpa ragu menemui Wakil Ketua DPRD Pati Hardi dan Wakil Ketua Komisi C DPRD Pati Irianto Budi Utomo dan Wakil Ketua DPD Gerindra Jawa Tengah Ari Wachid meminta bantuan dan menegaskan bahwa dia, sang Nenek itu selamanya tak rela rumah yang dibelinya dari uang hasil menjual Tegalan Warisan Orangtuanya itu akan dirampas Orang!

Ini susah, benar benar susah....jual beli zaman dulu kebanyakan berakhir kek gini, dah dianya nggak berpendidikan, belinya nggak minta bukti jual beli macam Akte jual beli, repot jadinya

Sering terjadi, dalam kasus kayak gini dua dari mereka dipertanyakan, yang satu kenapa nuntut sekarang dan yang satunya lagi kenapa nggak ngurus dari dulu (dalam kasus mbah sani dobel sertifikat) dan biasanya yang klaim itu tetangganya sendiri!



Ini ucapan mbah Sani kepada Wakil Rakyat didaerahnya itu :



Tambahan! Menurut Sukarman, saudara mbah Sani ini merupakan korban ketidakadilan hukum, catet!

Mbah Sani sudah mbayar pajek Tanah tiap tahun serta memiliki keabsahan Akta jual beli dan bahkan sebagai pemilik resmi!





Siapa yang benar dan siapa yang salah dalam kasus kayak gini agak sulit orang awam menilai sih yah, lebih gampang menilai kasus viral terbaru "Tiko" yang pasti kalau beli Rumah atau Tanah itu harus selengkap lengkapnya sih Gan surat suratnya biar nggak jadi masalah dikemudian hari

Respek aja buat mbah Sani semoga bisa menangkan perkara yang membelitnya, bangkit melawan atau tunduk ditindas tuk rebut kemenangan, bangkit melawan atau tunduk ditindas tuk rebut kebebasan!








Sedikit tulisan Saya tentang....jika ada kesalahan maupun kekeliruan dalam penulisan mohon dikoreksi, baik untuk Saya!

Mudah mudahan Agan dan Aganwati dimari jangan sampai terjerat kasus macam mbah Sani yo....coz kasus kayak gini ini ribet ngurusnya, bahkan kadang kedua belah pihak sama sama ngototnya n sama ngaku pemilik rumah/tanah yang sah, lengkapi lagi kalau emang ada yang belum lengkap Gan!

Baik, terimakasih

Tulisan sendiri :

@amekachi


Sumber tulisan :

https://www.google.com/url?q=https:/...5abEY97N8G3Ki4

Sumber gambar :



NB : Tulisan bukan keberpihakan terhadap seseorang yang bersengketa, lagian pihak satunya juga belum diungkap detail oleh media, cuma mbah Sani aja yang tertera....hanya menyokong keuletannya berjuang untuk mendapatkan keadilan (yang menurut dia sedang tidak berpihak kedirinya)