Sebuah berita yang cukup menyita perhatian beberapa waktu lalu sukses menjadi perbincangan publik. Hal ini terkait dengan kontestasi politik pilpres 2024 yang nampaknya makin ke sini makin panas gansis. Sebenarnya berita ini sudah cukup lama, sekitar awal november lalu. Tetapi saya rasa bagus untuk dibahas kembali untuk memberikan gambaran kepada agan dan sista sekalian mengenai perpolitikkan di negeri +62 ini.

Ade Armando, seorang akademisi dan dosen aktif yang mengajar di Universitas Indonesia dalam sebuah chanel Youtube yang bernama Cokro TV menyampaikan sebuah pernyataan yang menurut saya sangat kontroversial dan bertolak belakang dengan pendiriannya yang kuat selama mengenai politik identitas. Meskipun Ade adalah buzzer kubu bakal capres tertentu, namun pernyataannya dalam kanal Youtube tersebut sungguh diluar nalar gansis. Betapa tidak, dia menyatakan bahwa jika Ganjar ingin memenangkan kontenstasi pilpres 2024, syaratnya adalah umat Kristen jangan ada yang pilih Anies. Alias 100% suaranya harus diberikan kepada Ganjar Pranowo, yang merupakan salah satu kandidat yang cukup menonjol sebagai saingan Anies. Kalau tidak, suara umat Kristen bakal terpecah dan Anies akan berpotensi menang dan kandidat yang berkuasa yaitu Anies akan memainkan politik identitas dalam hal ini politik Islam.

Secara sepintas sebenarnya Ade Armando ini mengalami apa yang disebut "logical falacy" atau kesesatan bernalar. Mengapa, mari kita ulas satu per satu.

Posisi Ade Armando di sini jelas, boleh dikatakan sangat jelas yaitu dia adalah salah satu pendukung Ganjar Pranowo yang mana digadang-gadang bakal ikut dalam pilpres 2024 mendatang. Sebagai pendukung sih tidak ada yang salah ya dengan apa yang dilakukan Ade Armando. Dia menggunakan media Youtube sebagai alat untuk mengkampanyekan pilihan politiknya dan itu tidak ada masalah. Itu sah-sah saja di dalam negara demokrasi dan memang kebebasan itu dilindungi oleh negara melalui Undang-Undang. Pada posisi ini, tidak ada masalah. Pun sebaliknya jika pendukung Anies yang melakukan hal yang sama yakni berkampanye dan mengajak orang banyak untuk memilih Anies di Youtube juga sah.

Yang menjadi problem kemudian adalah, Ade Armando ini sosok yang dikenal sangat garang dalam menentang fanatisme terhadap paham tertentu, agama misalnya. Citra Ade Armando ini sangat kuat dalam hal mendukung keberagaman dan anti politik identitas. Dia akan sangat lantang bahkan sangat keras bersuara jika ada oknum-oknum politisi atau kelompok ormas yang menyuarakan kepentingan politiknya tetapi berbasis identitas, dalam hal ini agama. Tetapi pada kenyataannya, Ade malah ikut-ikutan berpolitik identitas dengan mengatur-atur umat Kristen supaya memilih kandidat tertentu. Jelas sekali dalam pernyataannya, bahwa jika umat Kristen tidak memilih Ganjar, maka mereka bisa menjadi pihak yang akan sangat dirugikan apabila nanti Anies yang terpilih. Itu jelas politik yang berbasis identitas yaitu agama Kristen. Apa Ade Armando ini tidak sadar ya, padahal selama ini dia koar-koar melawan politik identitas. Kesalahan nalarnya sangat kuat di sini.

Di sisi lain, sebagai seorang akademisi seharusnya Ade Armando tahu dalam memilih diksi mana yang pantas dan tidak pantas untuk diucapkan kepada publik. Dia kan orang terpelajar, kok bisa mengucapkan kata-kata yang sangat tidak elok tersebut. Lagipula, setahu saya Ade Armando ini adalah seorang muslim. Itu sering disampaikan dalam berbagai forum. Kalau benar, mengapa dia malah mengatur-atur orang kristen yang bukan seagama dengan dia. Ini justru akan makin menguatkan pembelahan dikalangan masyarakat yang notabene nya masih sangat lemah dalam hal mengolah dan menyikapi informasi di media sosial.

Apa yang dilakukan oleh Ade Armando ini benar-benar kesalahan besar yang bisa mencederai persatuan dan kebersamaan dalam kehidupan masyakat yang multireligi di Indonesia. Sekali lagi, bagi kalian yang punya akal sehat dan kewarasan, jangan dengarkan bahasa-bahasa provokatif semacam ini ya. Akan sangat merugilah kalian yang masyarakat bawah yang tidak tahu-menahu tentang politik tetapi ikut terseret dalam permainan kotor ini.

Bagaimana agan dan sista semua menyikapi ini? Silahkan kasih komentar kamu ya...

Sumber :

Ulasan pribadi diolah dari berbagai referensi

https://www.google.com/amp/s/www.viv...nbsp-identitas

https://www.google.com/amp/s/wartaek...ihara-penguasa