• Beranda
  • ...
  • Health
  • JANGAN PUKUL ANAK ANDA! STOP Sekarang Juga Sebelum Terlambat [PERINGATAN KERAS]

soulimmortal
TS
soulimmortal
JANGAN PUKUL ANAK ANDA! STOP Sekarang Juga Sebelum Terlambat [PERINGATAN KERAS]
Quote:

Disini kita akan bahas untuk anak dalam usia 1 - 5 Tahun dulu lalu Remaja hingga Dewasa. Karena anak-anak dalam usia ini adalah usia emas nya, masa ketika anak-anak meniru dan mengikuti sesuai apa yang di lihat nya. Bila kita memukul nya jangan heran jika anak kita juga akan memukul adiknya.

Kebiasaan kita sebagai orangtua mememukul dan memarahi anak menciptakan persepsi dan asumsi bagi diri anak bahwa kekerasan boleh dan sah saja jika dilakukan dan berakibat anak menjadi agresif dan menderung memukul jika ada masalah. Jadi Berhentilah memukul anak pada usia emas nya, tentu saja sebagai orang tua mendidik anak perlu hadiah dan pujian ketika benar dan sukses melakukan tantangan dan penjelasan serta hukuman jika anak melakukan hal yang salah, tapi hukuman seperti apa dulu? tentu bukan dengan cara memukulnya.

Menghukum dengan cara memukul anak dan Kekerasan Verbalseperti ancaman dan bentakan sering kerap terjadi di setiap generasi ke generasi hingga masa sekarang. Alih-alih ingin mendidik atau mendisiplinkan anak supaya anak menjadi lebih nurut dan lebih baik, tanpa kita sadari malah berdampak sebaliknya, anak lebih nakal, tidak nurut, suka melawan, lebih manja, penakut, merasa diri nya tidak berharga dan selalu cemas semua itu karena pertumbuhan perkembangan dan psikologis anak menjadi terganggu dan sangat berdampak negative lain nya loh...



Quote:

Apa saja sih dampak negative nya? SEBERAPA PARAH!?

1. Anak Trauma / Stress

Jika anak di usia 1 - 5 Tahun mengalami trauma pasti akan mengalami beberapa gejala seperti, sulit tidur, mudah marah dan teriak, kurang fokus, daya ingat terganggu, murah kaget, sering melamun, penakut, bahkan ...

dalam beberapa kasus yang sering terjadi anak saat tidur mengalami mimpi buruk dan ketakutan menandakan anak tersersebut takut dan trauma sesuatu yang perna di alaminya. tentu saja ini akan sangat berpengaruh pada kesehatan anak dan membentuk dasar pola pikir anak.

2. Anak Sulit Sosialisasi dan Belajar
Anak yang sering di pukul dan di marahi cenderung dilanda rasa takut dan khawatir diri nya bersalah karena dalam pikiran anak tersebut jika melakukan kesalahan pasti akan di mahari bahkan pukul. sehingga anak jadi kurang percaya diri,  tidak mau mencoba hal baru dan tidak mau belajar, tentu saja hal ini sangat berpengaruh pada pengembangan diri anak dan nilai-nilai nya di sekolah. anak akan cenderung terlihat bodoh karena tidak mau belajar dan sulit bergaul dengan teman sebaya nya.

dalam kasus beberapa contoh : anak usia di bawah 5 tahun yang sering di maharin dan di bentak karena belum bisa menulis cenderung tidak akan mau belajar. dan akan yang di pukul karena anak tersebut terlalu aktif tidak bisa diam dan tidak nurut sama orangtua cenderung kurang bisa bersosialisasi dengan teman usianya, jika mengalami masalah cenderung galak dan akan memukul.

3. Anak Bersikap Kasar dan Emosian
Seperti kata pepatah buah jatuh tak jauh dari pohon nya, melihat mempraktekan itulah hal yang selalu di lakukan anak usia 1 - 5Tahun, begitu pun jika dalam kekerasan perilaku orangtua pasti akan mencerminkan perilaku anaknya, jika sering di pukul dan di marahi, si anak akan tumbuh menjadi anak yang kasar dan agresif. bahkan sifat kasar nya akan terus bertumbuh hingga si anak remaja dan dewasa.

Sebagai contoh yang sering terjadi anak yang sering di pukul dan di marahin dengan kasar rata-rata akan menimbulkan efek kekerasan pada diri anak dan peluapan emosi yang suatu saat akan meledak, yang sering kita sebut tantrum. 

4. Memukul Tidak Menjadikan Anak Displin dan Lebih Baik
Setiap pukulan yang anak terima akan menciptakan jurang jarak antara orangtua dan anak, alih-alih membuat anak menjadi disiplin, justru akan malah sebaliknya, anak melawan dan menjadi pembangkang. Karena pada dasar nya dalam alam bawah sadar si anak akan selalu ada perlawanan serta penolakan dan tidak iklas jika di pukul.

Sebagai contoh yang sering terjadi saat anak bersama orangtua nya terlihat lebih bisa di atur karena mungkin si anak takut, tapi saat di sekolah tanpa pengawasan orang tua sia anak menjadi sesuka hati nya dan sulit di atur dan cenderung melawan. hal tersebut biasa karena ada nya peluapan emosi pada diri si anak. atau lebih parah nya si anak akan langsung menolak mendengarkan dan mengikuti ajaran orangtua nya dan dengan sengaja melawan langsung perkataan orangtua nya.

5. Pukulan Menciptakan Dendam dan Pembawa Kenangan Buruk Hingga Si Anak Sudah Dewasa
Cara pandang anak-anak sangat lah berbeda dari orangtua, Mungkin orangtua berpikir pukulan adalah bentuk sebuah hukuman yang pantas, namum tidak bagi anak, justru yang akan di rasakan anak adalah ketidakadilan, merasa terhina, dan merasa tidak dihargai dan di leceh kan. dampak nya anak tidak terbuka dengan orangtua nya dan selalu menjaga jarak dari orangtua nya, lama kelamaan dalam psikologis anak akan membentuk pertahanan diri bahwa dia harus bisa hidup tanpa orangtua dan timbul rasa ingin membalas. 

Selain itu si anak kecil yang hati nya sudah sangat kecewa dan trauma pada saat dewasa akan sulit untuk di sembuhkan, dan selalu mengenang masa kecil nya sebagai hal yang sangat tidak menyenangkan, penuh ketidakadilan, dan sering merasa iri kepada oranglain yang selalu terlihat bahagia.
bahkan kenangan-kenangan buruk tersebut akan menutupi kenangan-kenangan baik semasa hidupnya dengan orangtua.



Quote:

Berikut Bonus Tips Bijaksana Mendisiplinkan Anak Tanpa Harus Memukul dan Jika Terpaksa Harus di PUKUL

Daripada memukul dan memarahi anak coba lah beberapa cara yang lebih baik dalam mendidik anak supaya anak patuh dan lebih disiplin dengan cara coba bangun komunikasi dengan anak yang lebih dekat dan secara pelan pelan supaya anak mau coba nurut kepada kita.
Lalu coba bangun perjanjian aturan yang si anak dan orangtua sepakati supaya anak belajar cara bertanggung jawab.
Lalu terapkan hukuman yang wajar sesuai kesalahan yang disepakati bersama.

Jika ga mempan dan si anak menolak hukuman dan melalaikan tanggung jawab nya gimana?
Santai dulu gan/sist , Jangan emosi dulu...
Coba kita bedah satu per satu dengan cara

1. Tenangkan diri dulu
Karena saat emosi atau marah kita cenderung salah mengambil keputusan dan cenderung akan menekan mental si anak, so... beri waktu 1-2 menit untuk tenang dengan cara mengalihkan anak ke hal yang dia suka supaya suasana nya kondusif
2. Cari tau apa masalah anak saat itu
Hal ini bertujuan supaya kita sebagai orang tua tau kenapa si anak melanggar dan mengabaikan tanggung jawab nya. Bisa jadi karena dia melihat orangtua nya bersalah dan secara tidak langsung/ tidak disadari melanggar tapi tidak menerima hukuman, jadi si anak merasa tidak adil. atau ada keinginan anak yang lain.
3. Memberi solusi dan pilihan konsekuensi
Jika anak punya keinginan lain lalu dia sengaja melanggar dan menolak hukuman coba diskusikan hukuman ringan lain nya serta memberi pilihan hukuman mana yang dia mau pilih. bukan kejam tapi untuk anak punya rasa tanggung jawab dan menaati perjanjian/aturan.

Jika masih ga mempan gimana gan?
Si anak menolak itu semua dan tetap egois ingin tetap pada keinginan nya dan ngamuk-ngamuk?
Coba diamkan saja jangan kasar atau marah dulu gan.
Biarkan si anak menenangkan diri dulu dan beri dia waktu berpikir mau seperti apa, lalu alih kan ke hal-hal yang anak suka, seperti permen/sugar, bola, boneka ,dll dan ngomong secara perlahan meminta anak harus bertanggung jawab atas kesalahan nya dengan beberapa opsi pilihan hukuman ringan sesuai tingkat kesalahan yang mudah untuk di lakukan,
Biasa nya sampai tahap ini anak-anak akan mau dan sukarela melakukan nya dan merasa aturan dan perjanjian jika di langgar pasti ada konsekuensinya jadi tidak boleh sembarangan di langgar. 

Jika masih egois mengabaikan aturan dan hukuman lalu tetap pada keinginan baru nya dan semakin menjadi-jadi, jangan mukul/main tangan dulu ya gan.
coba mulai marah lah tapi kira-kira ya gan jangan terlalu kasar juga, biasa nya anak akan merenspone dengan terpaksa memilih hukuman yang menurut nya paling ringan untuk dilakukan.

Tapi si anak malah ngelawan dan teriak sejadi-jadi nya gan?
Nah jika sudah sampai tahap ini jika tidak di beri hukuman maka si anak akan menjadi anak pembangkang karena jika melawan dan tetap keras bisa menyelesaikan dan kabur dari masalah, seterus nya si anak akan melakukan hal buruk tersebut.
Jadi cara terbaik adalah memberi hukuman fisik ringan jangan di pukul keras ya gan, lebuh baik dengan cara sentil di tangan atau kaki nya saja, Biasa si anak akan menagis dan kita sebagai orangtua harus menjelaskan ini adalah pengganti hukuman yang telah disepakati bersama lalu biarkan 1 - 2menit untuk supaya anak bisa merenung kesalahan nya.
Jika sudah ini adalah tips terpenting yang harus di lakukan orangtua yaitu menyembuhkan rasa sakit hati anak, coba mulai perhatian dengan cara tanya gimana apa masih sakit tadi disentilnya dan beri sesuatu yang anak sukai, lalu jelaskan dengan cara agan sendiri yang tau gimana ngomong ber dua dengan dalam sama anak masing-masing bahwa kalau kita sayang mereka, kita begitu kita pun sebagai orangtua juga kecewa dan terpaksa melakukannya supaya si anak bisa tumbuh besar dengan kualitas yang lebih baik, si anak harus nya mengerti dan berusaha mengurangi keburukan nya dan tidak akan lagi mengulangi kesalahan nya. Si anak juga pasti lebih bertanggung jawab dengan kesalahan nya dan bertumbuh menjadi pribadi yang baik.


Sekian Thread tips bijak jadi orangtua
~ Terima Kasih ~
emoticon-2 Jempol


Penulis :

@soulimmortal (saya sendiri)

Referensi :
hellosehat,Google,


emoticon-I Love Indonesia-=- TERIMA KASIH -=- emoticon-I Love Indonesia

JANGAN LUPA CENDOL

emoticon-Toastemoticon-Toast emoticon-Toast 

Diubah oleh soulimmortal 21-10-2022 05:15
silohJokerDisko666thecrawler
thecrawler dan 27 lainnya memberi reputasi
28
7.4K
198
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Health
Health
icon
24.6KThread9.7KAnggota
Tampilkan semua post
sempaksional
sempaksional
#65
kekerasan tidak menyelesaikan masalah
0
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.