• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Kenapa Orang Tua Zaman Dulu Keras dan Barbar dalam Mendidik Anak? Ini Alasannya

cintadineAvatar border
TS
cintadine
Kenapa Orang Tua Zaman Dulu Keras dan Barbar dalam Mendidik Anak? Ini Alasannya


Sering kali kita mendengar ada orang yang membandingkan masa kecil dan remajanya dengan anak-anak zaman sekarang dalam urusan didikan oleh orang tua. Bagi generasi X dan sebagian Milenial akan bangga kalau masa anak-anak mereka dididik dengan cara keras oleh orang tua dan menghasilkan generasi yang tangguh. Namun di sisi lain pendidikan keras ini memang seperti pedang bermata dua, ada yang memang menghasilkan generasi tangguh dan juga rusaknya mental. Musti diingat, perpeloncoan di dunia pendidikan juga terlahir dari kerasnya lingkungan saat itu dan juga militerisme yang dianut sebagian masyarakat.

Berbeda dengan sekarang, cara mendidik anak dengan kekerasan fisik memang sudah tidak relevan. Namun, saking longgarnya, Generasi Z saat ini malah dikenal sebagai generasi yang lembek serta mudah stres dan depresi. Ada yang benar-benar depresi tapi ada juga yang lembeknya nggak ketulungan, dibentak atasan sedikit saja langsung depresi seperti Joker.

Lantas, kenapa orang tua dan guru zaman dulu mendidik anak dan anak didiknya dengan begitu keras?

Silent Generation Tumbuh di Masa Perang


Kebanyakan yang mendapatkan didikan keras adalah mereka Generasi X atau mereka yabg lahir antara tahun 1965 sampai 1980 dan banyak dari mereka yang orang tuanya berasal dari Silent Generation atau generasi yang lahir sekitar 1920an sampai 1945. Ya, mereka lahir di masa perang yang penuh dengan kekerasan. Saat itu juga peralihan dari penjajahan sampai perang kemerdekaan. Tentu saja generasi ini berwatak keras dan barbar, hal ini terbawa dari cara mereka mendidik anak.

Hukuman kekerasan fisik sudah biasa di masa anak-anak Generasi X, makannya kebanyakan Generasi X ini juga berwatak tegas dan blakblakan dalam berbicara. Menariknya, Generasi X yang saat ini melahirkan Generasi Z tidak meneruskan warisan didikan keras kepada anak-anaknya, mereka sadar kalau itu sudah tidak relevan.

Bagaimana dengan Baby Boomers? Sama, sebagian dari mereka adalah anak-anak dari Greatest Generation, generasi yang tumbuh dan ikut terlibat dalam Perang Dunia II dan mengalami great depression akibat peperangan yang melanda dunia. Orang tua ane adalah generasi Baby Boomers yang sering menceritakan masa kecilnya dididik dengan barbar.

Dulu Belum Ada UU Perlindungan Anak


Gen X dan sebagian Milenial ketika masa sekolahnya, banyak yang mengalami betapa "kejam" dan kerasnya para guru dalam mendidik mereka. Hal-hal seperti digampar, disuruh push up, dicubit, sampai dilempar penghapus papan tulis merupakan hal yang biasa dan murid tidak sampai melapor ke polisi. Guru-guru tersebut memang sudah keras akibat warisan dari zaman penjajahan sampai perang kemerdekaan. Dulu, tidak ada UU perlindungan anak.

Bagaimana dengan sekarang? Zaman sudah berubah, guru tidak bisa main fisik seenaknya karena dapat dipidana kalau si murid sampai melapor ke orang tua. Ini yang menjadi bumerang, sebagian anak-anak Gen Z kerap tidak menunjukan hormat kepada guru mereka.

Generasi Sekarang Tumbuh di Masa Damai


Yuval Noah Harari, profesor asal Israel yang menulis buku Sapiens dan Homo Deus mengatakan kalau zaman sekarang, dunia sedang mengalami periode terdamai sepanjang sejarah. Memang ada peperangan di berbagai wilayah namun yang damai jauh lebih banyak dibandingkan dengan masa lalu.

Nah, Generasi Z tumbuh di masa-masa damai sehingga cara mendidik mereka pun menjadi berbeda. Itulah yang dilakukan sebagian orang tua yang merupakan Gen X dalam mendidik Gen Z, tidak ada lagi cara-cara barbar dan brutal karena tidak ada tekanan seperti perang dan krisis ekonomi seperti yang dialami oleh orang tua mereka dahulu.

Begitu juga dengan Milenial yang kini sudah punya anak yang merupakan Gen Alpha. Orang tua Milenial bahkan sangat menjaga mental anak-anaknya dalam mendidik.


Nah, gan. Zaman memang terus berubah dan tidak bisa diam di tempat. Bagaimana menurut agan? emoticon-Big Grin


Referensi
sukhoipakfa
indrastrid
emineminna
emineminna dan 5 lainnya memberi reputasi
6
8.8K
63
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.1KAnggota
Tampilkan semua post
asbunasbunAvatar border
asbunasbun
#3
keputusan pendidikan anak ada di orang tua.
mau anak jd keras masukin sekolah2 semi militer.
mau anak jd jumud masukin sekolah model pesantren.
mau anak jd humanis didik di homescholling.
mau anak ga jelas arahnya dan biaya murah masukin di sekolah negeri.



emoticon-Request
caurboy
silentrunner
caerbannogrbbt
caerbannogrbbt dan 3 lainnya memberi reputasi
4
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.