Baru-baru ini di Tiktok ada sebuah unggahan yang cukup viral. Postingan Tiktok itu menampilkan foto seorang perempuan cantik dengan tulisan ”Yakin nggak mau sama janda umur 18 tahun?”

Ada beberapa alasan mengapa unggahan itu viral, tetapi mari kita bahas saja pertanyaan yang paling utama.

Bagaimana bisa anak 18 tahun sudah jadi janda?

Di Indonesia, ada hukum yang mengatur usia minimal bagi dua individu yang ingin menikah. Baik laki-laki maupun perempuan harus berusia minimal 19 tahun untuk melangsungkan pernikahan dan itu diatur dalam UU Nomor 16 Tahun 2019. Tentunya kita tahu sendiri ada banyak orang yang tidak mengindahkan peraturan tersebut, tetapi itulah hukum resmi di negara ini.



Tentunya hukum tidak dibuat dengan cara melempar dadu, ada perhitungan yang logis sehingga usia ini dipilih sebagai batas minimal. Di jaman dahulu, laki-laki dan perempuan akan langsung dinikahkan jika pihak perempuan sudah mengalami menstruasi dan pihak laki-laki sudah bisa ng*c*ng. Hal ini dilakukan karena di masa lalu prioritas utama adalah bereproduksi alias menyambung keturunan.

Meski demikian jaman berubah. Saat ini sudah ada milyaran manusia di Bumi yang dikhawatirkan akan menjadi semakin banyak sehingga kontrol populasi perlu diterapkan. Memperbanyak jumlah manusia melalui reproduksi bukan lagi prioritas utama, sekarang prioritas anak muda adalah memapankan diri dengan belajar dan mendapat pekerjaan.

Menikah memang tak bisa hanya modal cinta. Ada perut yang perlu diberi makan dan ada tubuh yang bisa kedinginan. Karena itulah wajar saja jika batas usia minimal harus ditetapkan demi mencegah pernikahan dini antara dua insan yang belum sepenuhnya dewasa. Pernikahan yang terlalu dini memang cenderung menimbulkan masalah dibanding kebahagiaan.



Kembali ke postingan Tiktok, pemilik akun tersebut tampaknya bangga dengan statusnya sebagai janda di umur 18 tahun. Kalau dia menjadi janda karena suaminya meninggal maka hal tersebut tak patut dihakimi, tetapi bila menjadi janda karena bercerai maka di sinilah masalahnya terletak. Bercerai di umur 18 bukanlah sebuah prestasi, itu adalah sebuah aib.

Menikah muda sendiri bukan sesuatu yang bisa dipandang baik, apalagi bila pernikahan itu selesai saat masih seumur jagung. Menjadi seorang janda saat anak-anak seusiamu masih sibuk berkuliah adalah bukti bahwa kamu memang tidak cocok untuk menjadi seorang istri karena pernikahanmu sendiri tak bisa kamu selamatkan.

Kalau Anda pernah melihat film atau komik tentang pernikahan dini maka Anda mungkin tersentuh dengan ending bahagia yang diberikan si penulis, tetapi kenyataannya tak selalu seindah itu. Mental yang secara biologis memang belum dewasa ditambah dengan ekonomi yang kemungkinan tak stabil sering kali menjadi resep kehancuran yang akhirnya menghasilkan janda-janda berumur belasan tahun.



Bagi orang-orang yang memang berkomitmen penuh dalam pernikahan, janda berumur 18 tahun tak akan masuk dalam daftar pertimbangan. Tentunya orang-orang menginginkan pasangan yang siap berkomitmen dan bertanggungjawab dalam pilihan yang dia ambil. Apa yang menunggu seorang janda berumur belasan tahun, kemungkinan besar, hanyalah rasa malu dari sekitar.

Jadi, jika kamu memang tak siap untuk menikah dan bertanggungjawab maka sebaiknya tak usah. Jaga diri agar tidak dinikahkan karena kecelakaan, jauhi pergaulan bebas, dan lihatlah dunia dan masyarakat sebelum memikirkan hidup sebagai keluarga. Pernikahan bukanlah kompetisi, jadi tak perlu terburu-buru.

Sekian dari saya mari bertemu di thread saya yang lainnya.

sumursumur