Ternyata Ini Jawabannya, Kenapa Perokok Terlihat Sehat Dan (Tidak) Baik-Baik Saja

Beranda

...

The Lounge
Ternyata Ini Jawabannya, Kenapa Perokok Terlihat Sehat Dan (Tidak) Baik-Baik Saja

iskrim

14-09-2022 05:26

Ternyata Ini Jawabannya, Kenapa Perokok Terlihat Sehat Dan (Tidak) Baik-Baik Saja

Membahas persoalan rokok sama saja membahas masalah kebutuhan yang (seharusnya) bisa dikesampingkan. Rokok dianggap kebutuhan bagi si pecandu, itulah kenapa selama ada permintaan maka produksi rokok masih tetap ada.

Rokok bagi pecandu atau perokok adalah teman setia meski pada dasarnya mereka tahu dampak negatif karena mengkonsumsi rokok berbahaya bagi kesehatan. Tapi yang anehnya kita yang kontra dengan perokok ini jadi suka bertanya-tanya, "Katanya berbahaya, tapi kenapa pecandu atau perokok terlihat biasa saja, sehat saja..?"

Jujur saja jadinya kita yang kontra dengan penetapan rokok itu berbahaya jadi mulai meragukannya. Eits.. tapi pastinya tidak mungkin dong para peneliti dan ahli kesehatan sesumbar tanpa didasari oleh bukti.

Setelah difikir mendalam akhirnya saya menemukan jawaban masalah merokok ini. Merokok atau tidak merokok semua orang pasti memiliki imun dan ajalnya masing-masing, itu sudah jelas dan pasti. Jadi kalau ada perokok mengatakan "Merokok dan tidak toh sama-sama mati." Menurut saya ini pemikiran yang harus diluruskan. Seharusnya "Yang tidak merokok saja bisa mati, apalagi yg merokok, betul? "

Meributkan dampak negatif merokok adalah hal yang positif karena masih ada orang yang peduli dengan kesehatanmu. Seharusnya pecandu ataupun perokok berterimakasih karena sudah diberi sinyal dan warning agar tidak berlebihan bahkan kalau perlu berhenti dan hidup dengan pola hidup sehat.

Jadi kembali judul thread ini kenapa perokok tetap sehat maka jawaban mudahnya adalah misal kita membaca sebuah berita; "Si Joni pecandu rokok meninggal di usia 35 tahun, paru-parunya rusak". Nah terjawab sudah kalau si Joni misalkan bukanlah seorang pecandu atau perokok mungkin usianya lebih panjang, bisa jadi 65 tahun atau malah 75 tahun. Di sisa hidupnya itu mungkin dia masih bisa bersenang-senang, impiannya bisa terwujud. Hm.

Sekarang jalan terbaiknya adalah perokok sebenarnya sudah tahu resiko akibat merokok, jadi kita yang bukan perokok jangan terlalu pusing memikirkannya karena "Resiko ditanggung penumpang, eh.. ditanggung perokok!". Tapi sebagai perokok yang 'ngeyelan' seharusnya menghargai perokok pasif agar tahu diri dan tahu tempat dimana sebaiknya merokok. Anda senang kami juga tidak terganggu dengan asap rokokmu, setuju dong!