Demonstrasi, hal itu dibenarkan dalam undang-undang. Tidak ada yang salah asal tertib, rapih dan tidak nerusak fasilitas umum.

Namun demo di Indonesia ini seringkali tidak bisa dikendalikan, dengan jumlah yang banyak, massa yang berkerumun di tengah panas terik matahari dan guyuran hujan, terkadang bisa menjadikan emosi sang panglima terdepan.



Hasilnya sudah pasti kerusuhan, ricuh, ribut, hingga pengrusakan atau vandalisme terjadi. Tak jarang pihak keamanan bertindak tegas hingga ada yang terluka dan kehilangan nyawa.


Jadi apakah demo ini efektif?

Tahun 66 dan 98 cukup efektif hingga dapat menurunkan penguasa tertinggi negara, tapi disaat reformasi, disaat era digital saat ini. Dimana informasi bisa lebih cepat dari peluru, dan menyebar luas hingga ke penjuru dunia.



Demo semakin lama menjadi tidak efektif, apalagi isu-isu yang diangkat tidak booming dan membuat masyarakat menjerit.

Malah aksi demo kalau dilihat dari kacamata yang berbeda banyak membuat kerugian, bayangkan orang yang ingin bekerja akan terhambat karena adanya demo.

Contoh demo bbm yang sekarang marak dilakukan, maka akan ada para pedagang kecil, pengusaha, karyawan buruh, hingga banyak profesi kerja lainnya yang harus mencari jalan alternatif untuk menghindari demo. Bayangkan bila ia pakai kendaraan, berapa banyak biaya bbm yang harus dikeluarkan akibat harus memutari jalan dikarenakan pembuangan arus jalan.

Video emak-emak debat dengan pendemo bisa dilihat dibawah ini,



Bila terjadi kerusuhan? Kendaraan rusak karena lemparan batu, fasilitas umum yang ikut dihancurkan, bukankah demo itu justru merugikan.

Tak salah kalau emak-emak ada yang marah dan sempat berdebat dengan mahasiswa Unhas di jalan Perintis depan pintu 1. Si emak, meminta akses jalan yang ditutup agar dibuka, bahkan menyuruh para mahasiswa pulang untuk lebih giat belajar. Kalau mau demo juga tidak menutup akses jalan, tapi sekalian pergi ke Jakarta mungkin demonya di tempat gedung DPR.

Tentu netizen ada yang pro dan kontra, terlebih berita demo agak kurang porsinya dengan berita Sambo.





Namun, ane sendiri berpandangan demo turun BBM sia-sia, harga tak akan turun lagi. Mau sekeras apapun bersuara hasilnya akan sama, tapi desak saja pemerintah memberikan subsidi agar tepat sasaran seperti transportasi murah hingga gratis, bbm untuk traktor petani, kapal nelayan, intinya untuk menggenjot ketahanan pangan.

Atau ada ide lain yang lebih cemerlang dibandingkan dengan berdemo, seperti masuk sebagai pihak fraksi oposisi seluruh Mahasiswa di dalam DPR, atau ide-ide lainnya.



Sebab kalau demo yang sekarang ini terlihat tidak banyak orang yang simpati, jelas akan banyak orang yang merugi karena demo menutup akses jalan. Sedangkan setiap warga negara itu ada haknya, termasuk hak jalan. Demo kok nutup jalan, apa otak sampean juga sudah tertutup?

Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. Ane c4punk pamit undur diri, See u next thread.





"Nikmati Membaca Dengan Santuy"


Tulisan : c4punk@2022
referensi : 1
Pic : google