• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Dampak Negatif Akibat Penyanyi Cilik " Ojo Dibandengke", Kenapa? Simak Yuk!

uni214Avatar border
TS
uni214
Dampak Negatif Akibat Penyanyi Cilik " Ojo Dibandengke", Kenapa? Simak Yuk!


sumber gambar

Siapa yang tidak mengenal sosok farel, penyanyi cilik berbakat yang tenar setelah menyanyi di istana dengan lagu Ojo Dibandengke.




Hampir setiap saat, kita mendengar lagu ini, baik anak kecil hingga para orang tua seperti sudah hafal betul lagu ini. Tetapi, ada beberapa dampak negatif menurut ane dari viralnya lagu Ojo Dibandengkebagi anak anak usia sekolah.

Banyak sekali lagu-lagu viral yang liriknya tidak sesuai untuk anak-anak usia sekolah. Lagu yang tenar seringkali menceritakan tentang percintaan yang belum pas untuk anak-anak. Bahkan anak-anak jaman sekarang sudah tidak memiliki lagunya sendiri.

Dulu, masih banyak lagu yang tepat dinyanyikan oleh anak-anak, seperti lagu Ambilkan Bulan Bu, Abang Tukang Bakso, Naik-Naik Ke Puncak Gunung dan masih banyak lainnya. Sekarang, .mereka sudah kehilangan lagu-lagu yang sesuai.


sumber gambar

Mirisnya lagi, anak-anak tidak hafal lagu wajib nasional contohnya seperti Gugur Bunga, Syukur, Wajib Belajar. Lagu-lagu ini bahkan terdengar asing ditelinga mereka.

Fenomena yang mungkin terlihat sepele tapi menurut ane tidak bisa disepelekan. Bila mereka dari kecil saja sudah lupa lagu-lagu wajib nasional dan lagu-lagu daerah, bisa saja lagu-lagu itu akan terlupakan seiring jaman.

Padahal lagu-lagu tersebut adalah lagu-lagu pembangkit semangat di jaman perjuangan yang juga memiliki nilai historis perjalanan bangsa Indonesia. Akan sangat sayang, bila anak anak melupakan lagu-lagu ini.

Konten Sensitif

sumber gambar

Hal ini juga menjadikan catatan bagi kita, orang dewasa agar tetap mengajarkan lagu anak dan lagu wajib nasional agar tetap lestari, karena meskipun sekarang ada youtube, tetapi bila anak-anak tidak diajari dari rumah, mereka akan tidak tahu lagu-lagu ini.

Hal ini lebih miris lagi, bila dikaitn dengan kurikulum yang baru saja ditetapkan oleh pemerintah Indonesia bernama kurikulum merdeka. Pembelajaran di kurikulum merdeka yang menekankan pembentukan pelajar pancasila, tetapi orang orang di negeri konohamalah mengundang penyanyi cilik untuk dangdutan.


sumber gambar

Bukan ane membenci lagu dangdut atau penyanyi asal konoha ini, tetapi alangkah lebih baik bila penyanyi cilik tersebut menyanyikan lagu-lagu perjuangan atau mungkin lagu yang sesuai umurnya, meskipun musik tidak memiliki umur tetapi kita juga harus memikirkan dampak yang akan terjadi. Tentu saja, kejadian ini tidak terjadi di negara kita tercinta, Indonesia emoticon-Ngakak (S)

Agaknya, tugas sekolah akan lebih berat bila lingkungan tidak mendukung perkembangan anak sesuai dengan umurnya. Ya, mungkin akan terlihat wajar karena perubahan jaman diakibatkan oleh globalisasi. Apalagi anak-anak yang sudah memiliki smartphone sendiri, makin luar biasa pengawasan yang harus diberikan karena konten yang ada di media sosial sering kali disalah artikan.

Kiranya, kita bisa terus melestarikan lagu-lagu wajib nasional beserta lagu daerah maupun lagu anak-anak agar mereka tetap tumbuh dan berkembang sesuai dengan umurnya dan tidak dipaksa dewasa oleh lagu-lagu yang isinya cinta-cintaan.

Menurut ane, sebagai orang dewasa kita wajib memberikan pengetahuan tentang lagu-lagu anak, agar anak-anak tetap tumbuh dan berkembang sesuai dengan umurnya. Kalo menurut agan dan sista gimana nih? Ngaruh gak sih, lagu yang didengarkan dengan perkembangan anak? Apa gak sebegitunya?

Yuk diskusi dibawah emoticon-Cendol Gan



Sekian trit ane, semoga bermanfaat
emoticon-I Love Indonesia


Sumber Gambar : Google
janurhijau
ushirota
jiresh
jiresh dan 14 lainnya memberi reputasi
15
5.1K
103
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.8KAnggota
Tampilkan semua post
slipknot24Avatar border
slipknot24
#18
cepet dapet biasanya cepet hilang
emoticon-Cool
uni214
uni214 memberi reputasi
1
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.