Sementara itu nun jauh di sana, bukan Denis, tapi kedua orang tua Ronnie sedang bersiap² pulang berjumpa dengan anaknya yang akan dijadikan pewarna tahta perusahaan ayahnya di bidang konstruksi yang sudah berkembang sampai ke luar negeri. Mereka sangat senang karena Ronnie tidak pernah berbuat aneh² kecuali merokok (dan main gila dengan istri tetangga).

Ya yang itu memang gak boleh ketauan sama siapapun sih kecuali si David. Itu juga karena edisi khusus saja. Kalau gak blak2 an sama David, tuh rumah gak bakal jadi punya si Rossa yang status nya saat ini adalah janda kaya (modal rumah doang). Ya lebih baik begitu kan? Coba kalau berakhir di jalanan. Pusing kan? Ronnie juga banyak membantu secara finansial. Rossa juga bukan perempuan extravagant yang belanja gila² an untuk omong kosong doang.

Ronnie mencintai Rossa apa adanya meski mereka sudah banyak melakukan hal yang terlarang (tapi enak). Sekarang paling gampang dan masuk di akal adalah... Rossa harus "menjauh" dulu dari Ronnie. Ronnie juga tahu kalau tetangga dia pada cuek semua alias sibuk dengan kesenangan (dan kegilaan) mereka. Harusnya mah aman saja. Masalahnya adalah, kalau ngaku mereka dah pacaran sejak Rossa baru cerai sama suaminya, kan gak lucu.

Tapi kalau gak ngaku, kebelet juga. Ok itu bisa ditahan. Toh orang tua dia balik lagi ke luar negeri dalam waktu dekat. Rossa harus berkorban gak datang di acara wisuda Ronnie. Datang mah boleh tapi berlagak gila aja. Kalau ketemu, tinggal bilang saja, "eh siapa ya? Oh iya. Tetangga saya. Hehehe. Apa kabar bu?" Paling gitu. Ah mustahil. Mending Rossa datang tapi jangan harap bisa foto bersama sambil ketawa. Dikira jumpa fans apa?

Ya sudah lah Rossa. Cuma wisuda. Belum tentu juga elu tahan ama kuliah. Dikira enak apa? Sukur² bisa dpt kerjaan. Yang jadi pengangguran juga banyak haram jadah. Ah gini saja dah. Rossa sembunyi dulu sementara waktu dengan harapan org tua Ronnie kabur lgi ke luar negeri. Seiring berjalannya waktu, toh.... biar takdir yang menentukan. Nah bingung kan?

Alhasil, kedua orang tua Ronnie tiba dan berjumpa dengan anaknya, bukan tetangganya. Para tetangga Ronnie (yang gila) memang punya kisah tersendiri tapi keluarga Ronnie juga gak kalah gila apalagi kedua orang tua dia yang menghasilkan sang jagoan tak takut mati karena main gila sama bini orang bahkan tetangga.



Ronnie senang ketika kedua orang tua dia tidak peduli dengan status calon istrinya. Ya sejatinya mereka berharap perawan. Lah malam pertama juga ketahuan. Kalaupun dpt perawan tapi jebol sebelum nikah, tetap saja nikmat cuma moment nya beda doang. Lampu kuning menuju hijau. Dia tetap meminta Rossa sembunyi sesaat alias jgn sampai keliatan kecuali buang sampah.

Rossa masih fokus dan rajin dengan pelajaran bisnis administrasi yang sedang dia pelajari. Pun kalau amit² nya batal sama si Ronnie... ya dia dah dpt ilmu. Gak jelek² amat kan. Dpt buku gratis dan digoyang sama berondong + perjaka dan dibantu menang kasus perceraian (gratis pula) juga bonus rumah (baru dan sudah lunas). Jackpot. Kayak dpt royal flush di poker aja.

Rossa bisa saja kabur ke lelaki lain. Sama saja dengan Ronnie. Ya hubungan mereka saat ini kan cuma "sementara" atau Ronnie itu ibarat cuma "tempat pengungsian" alias teman berbagi kehangatan di malam hari. Kalau gak cocok, ya ada masa garansi 3 bulan. Plasma tv emangnya. Gila kali loe Ron. Dah mompa bini tetangga, mana blm cerai, lu tinggalin. Ya Ronnie bukan penyebab mereka cerai. Toh dr awal kan dah ketahuan kenapa mereka cekcok. Ronnie aja beruntung karena mereka jadi tetangga. Coba kalau kagak, ya Ronnie gak masalah sama sekali. Rossa? Kan kasihan dia.



Denis sementara itu sedang mempersiapkan pernikahan dia. Mereka akan bulan madu dan setelah itu perusahaan Michele dan Denis akan merger. Ya kalau saja Denis tahu rencana busuk perempuan itu... mungkin Rossa akan dia cari tapi Rossa sudah menutup pintu hatinya untuk manta suaminya itu. Suruh siapa menyiram bunga mawar dengan asam sulfat. Kualat loe nanti.













Bersambung