Sebelumnya saya ingin mengucapkan turut belasungkawa atas kepergian Brigadir J yang kasusnya belum terpecahkan, siapa pelaku sebenarnya.

Meskipun sudah ada titik terang dalam autopsi kedua ini, karena Presiden Jokowi memerintahkan untuk mengungkapkan kasus ini secara transparan agar publik tidak bertanya-tanya dan hilangnya rasa percaya kepada penegak hukum.

Banyak dari netizen yang penasaran dan harus tuntas dalam penanganan kasus ini, spekulasi pun berdatangan dari kisah pelecehan, hubungan asmara terlarang, tidak adanya loyalitas sesama atasan.

Saat autopsi ulang yang diberitakan otak hilang, namun otak tersebut ada di bagian perut, karena dari thread di Twitter yang saya baca prosedur saat autopsi itu bisa saja organ tidak dikembalikan pada tempatnya karena beberapa hal, salah satunya si jenazah ingin cepat dikebumikan dan di bawa ke kampung dengan pesawat dan takut ketinggalan pesawat, selengkapnya baca di spoiler 👇



Jika sering nonton film thriller ataupun detektif Conan dengan deduksinya yang selalu akurat, pastinya kasus ini ingin cepat selesai seperti penanganan Conan Edogawa saat menyelesaikan semua kasusnya, apalagi pihak keluarga yang ingin keadilan.

Saya memang tidak begitu mengikuti kasus ini dan tidak mengerti, karena sering lewat beranda belum lagi saat buka pencarian, selalu ada berita terbaru, sehingga rasa penasaran pun muncul.

Ada nama yang baru saya tahu, maaf atas kekudetan diri ini, diduga anggota Satgassus Merah Putih terlibat dalam kasus ini.

Meskipun di media online sering memberitakan tentang Satgassus Merah Putih ini, saya baru tahu pas ada postingan di Instagram terkait kasus brigadir J.



Satgas Merah Putih dibentuk pada akhir 2016 saat keadaan mendesak dalam penanganan demonstrasi, anggotanya pun terdiri dari unsur reserse, intelijen, dan tim teknologi informasi.

Kalau kaskuser mengikuti berita tentang satgas Merah Putih pasti pernah tahu, di awal-awal pembentukan diindikasi adanya perlakuan eksklusif, diduga hanya perkumpulan para priyayi, darah biru, tapi Tito membantah hal tersebut, hehe kalau saya malah baru tahu pas mau nulis thread ini.



Satgasus Merah Putih ini sama halnya dengan Satgas Tinombala atau Satgas Bom Bali, intinya memang tidak ada perlakuan khusus di dalam tubuh Satgas Merah Putih ini.

Berita selengkapnya klik👇


Selengkapnya baca disini

Banyak jasa yang dilakukan oleh Satgas Merah Putih ini dalam penanganan kasus kejahatan di negeri ini, seperti kasus narkoba dan lain-lain.



Sedangkan Satgassus itu sendiri dibentuk oleh Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian pada tahun 2019 melalui Sprin 681/III/HUK.6.6/2019tertanggal 6 Maret 2019.

Seperti diketahui Satgassus Merah Putih ini membentuk kekuatan didalam tubuh polri dan tidak sembarangan bisa masuk dalam Satgassus Merah Putih ini diperlukan keloyalitasan dan militansi yang tinggi, selengkapnya baca ss di bawah ini👇



Diketahui pula, Ferdy Sambo adalah pemimpin Satgassus Merah Putih, Brigadir J dan para squad (ajudan Ferdy Sambo) juga tergabung didalamnya.



Karena kasus ini melibatkan istri dari sang pemimpin yang diduga dilecehkan oleh Brigadir J dan Bharada E sebagai pembelanya, ada himbauan demi kelancaran kasus ini untuk membubarkan Satgassus Merah Putih ini.



Hasil CCTV pun sudah ada, semoga kasus ini cepat tuntas, apapun hasil akhirnya kita tunggu saja.