• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • PLN DISEBUT RUGI RATUSAN TRILIUN PADAHAL TANPA PESAING, BENARKAH?

albyabby91Avatar border
TS
albyabby91
PLN DISEBUT RUGI RATUSAN TRILIUN PADAHAL TANPA PESAING, BENARKAH?
PLN DISEBUT RUGI RATUSAN TRILIUN PADAHAL TANPA PESAING, NARASI HOAX CIPTAAN YANG MAHA KUASA !!!

Banyak yg sebut Pertamina dan PLN, dua perusahan tanpa pesaing, tapi merugi ratusan triliun. Narasi buzzer ini !!!

Masa pertamina dan PLN disebut ga punya pesaing ? Pakai data dari mana ?
Justru karena menjamurnya pesaing dari kalangan swasta dengan pola persaingan yg tidak sehat dan wajar, menjadi biang utama PLN merugi ratusan triliun serta menanggung beban utang yg cenderung membangkrutkan. Kita bahas satu dulu, PLN.

Misalnya PLN. Saking banyaknya pesaing di hulu (pembangkit/produksi listrik), membuat fungsi PLN berubah dari produsen menjadi distributor. Hal itu ditandai dengan banyaknya jumlah pembelian tenaga listrik PLN dari pembangkit swasta yg terus meningkat setiap tahunnya.

Mari kita bongkar-bongkar laporan statistik PLN 2016 sampai 2021.

Kita mulai dari laporan statistik PLN 2016. Tenaga listrik yg diproduksi sendiri 183.808. Sementara tenaga listrik dibeli dari pembangkit swasta 64.801 GWH.

Jumlah pembelian dari swasta di 2017 meningkat jadi 86.681 GWH. Sementara produksi sendiri 167.977 GWH.

2018 pembelian dari pembangkit swasta semakin meningkat jadi 78.389 GWH. Sementara produksi sendiri 178.193 GWH.

2019 pembelian dari swasta terus meningkat jadi 85.390 GWH. Sementara produksi sendiri 186.457 GWH.

2020 pembelian tenaga dari pembangkit swasta makin meningkag jadi 96.519 GWH. Sementara produksi sendiri 172.622 GWH.

2021 tenaga listrik yg dibeli dari swasta meningkat jadi 106.286 GWH. Jumlah itu hampir menyamai listrik yg diproduksi sendiri 117.485 GWH.

Lalu dengan peningkatan pembelian tenaga listrik dari swasta tiap tahun ini, apakah kita masih mau percaya bahwa PLN adalah BUMN kelistrikan tanpa pesaing ?

Sebaliknya, karena pesaingnya banyak, pembangkit swasta menjamur, makanya mereka bisa berproduksi dengan kapasitas yg hampir sama dengan yg diproduksi oleh PLN.

Model persaingan usahanya juga tidak sehat. Pemerintah cenderung melindungi pembangkit swasta dari risiko kerugian. Sebaliknya justru menindih PLN dengan model bisnis yg tidak sehat.

Terlihat dari Permen ESDM Tahun 2017 jo. Permen ESDM No. 49 Tahun 2017 Tentang Pokok-Pokok Dalam Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBL). Lewat aturan ini pemerintah mewajibkan PLN membeli 80% listrik yg diproduksi pembangkit swasta. Kalau tidak, PLN akan disanksi.

Masalahnya adalah pembelian 80% itu melebihi kapasitas konsumsi listrik nasional. Sehingga PLN mengalami surplus pasokan. Banyak listrik tidak terjual. PLN rugi. Data surplus pasokan dan kerugian bisa diakses sendiri dalam laporan statistik PLN ( Ada sumber di bagian akhir thread ini).

Kerugian berikutnya adalah, pembelian 80% listrik dari swasta diatas kemampuan keuangan PLN. Akhirnya harus mengambil utang untuk membeli listrik dari swasta. Inilah yg memicu naiknya utang PLN yg sedemikian membangkrutkan. Utang PLN untuk tanggungan pembelian listrik dari swasta bisa diakses sendiri (Ada sumber di bagian bawah thread ini).
Masalah berikutnya, Karena sebagian besar listri yg dibeli dari swasta tidak terjual, PLN harus kehilangan kemampuan keuangan untuk lunasi cicilan pokok dan bunga utang. Data ini silahkan akses sendiri ( Ada sumber di bagian akhir thread ini).

Selama ini, kerugian PLN masih tertolong lewat kompensasi dan subsidi yg dibayar pemerintah dengan menggunakan APBN. Tanpa kompensasi dan subsidi, PLN selalu mencatat kerugian yg lebih besar di banding angka ratusan triliun yg diberitakan pemerintah. Data ini silahkan dicek sendiri (ada sumber di bagian akhir thread ini).

Padahal masalahnya sederhana, pemerinrah tinggal merevisi saja aturan kontrak pembelian tenaga dari pembangkit swasta. Revisi Permen ESDM No. 49 Tahun 2017 Tentang
Pokok-Pokok Dalam Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik untuk menurunkan jumlah pembelian tenaga dari pembangkit swasta.

Dengan begitu akan mengakhiri risiko oversupplay, utang yg menggunung, risiko gagal bayar utang yg membangkrutkan dan terhindar dari kerugian.

Tapi sampai hari ini pemerintah tidak punya nyali untuk melakukannya. Bisa jadi karena daya tawarnya lemah di hadapan investor. Atau karena memang terima duit dari oligarki ?

Karena lewat kebijakan pembelian listrik dari PLN, pembangkit swasta merasa terlindungi dari risiko kerugian. Swasta hanya produksi tapi tidak mendistribusi atau menjual. Dengannya, swasta bisa dengan nyaman terhindar dari risiko kerugian akibat oversupplay atau listrik tidak terjual. Seluruhnya, dilimpahkan untuk ditanggung PLN.

Pantasan utang menggung dan rugi puluhan-ratusan triliun !!!

Entahlah, yg pasti, dengan model bisnis seperti ini, PLN akan tetap terlilit hutang besar dan risiko kerugian yg tiada akhirnya.

Maka, narasi PLN rugi padahal tidak punya pesaing adalah narasi "hoax". Sengaja dihembuskan oleh yg maha kuasa untuk semakin mendiskreditkan PLN. Ini menjadi dasar kepantasan bagi pemerintah untuk melanjutkan kebijakan privatisasi, komersialisasi dan liberalisasi listrik Indonesia, mulai dari pembangkit, transmisi, gardu sampai ritel.

So, at the end kepentingan siapa sebenarnya yang diakomodasi perusahaan plat merah ini? Rakyat? Iya mungkin benar. Rakyat yang kekayaannya menguasai hampir setengah dari jumlah pundi-pundi yang beredar di tanah air ini.

***
Sumber Pendukung :

(https://web.pln.co.id/stakeholder/la...ran-statistik)

https://www.cnbcindonesia.com/news/2...ukan-punya-pln

https://finance.detik.com/energi/d-5...t-saya-kasihan

Diubah oleh albyabby91 25-07-2022 11:05
Luca_Bligh
penikmatbucin
tumiskecap
tumiskecap dan 19 lainnya memberi reputasi
20
6.5K
123
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.7KThread82KAnggota
Tampilkan semua post
tempat_tidurAvatar border
tempat_tidur
#33
yg ente bicarain di bagian hulu di mana bagian listrik diproduksi,kerugian PLN itu di bagian penjualan coba deh jalan2 ke perumahan2 yg rata2 menengah kebawah banyak yg nyolong listrik,banyak yg harusnya mampu tapi ngotot make listrik subsidi,belum lagi rumah yg meterannya tidak bisa diperiksa karena meteran didalam pagar trus home industri/pabrik2 juga make listrik dgn meteran modifikasi.intinya y mental masyarakat sh yg mmg gk bener
rajabebek
rajabebek memberi reputasi
-1
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.