- Beranda
- The Lounge
Review Novel Land of Elyon Seri 1, Kisah Pertualangan Gadis Cilik Super Berani
...
TS
serbaserbi.com
Review Novel Land of Elyon Seri 1, Kisah Pertualangan Gadis Cilik Super Berani
Review Tipis-Tipis
Hai semua!
Hari ini aku mau review sebuah novel fiksi petualangan yang seru banget. Simak, ya!
Aku suka baca buku-buku lama. Karenanya aku sering huntingbuku preloved, baik langsung di pasar loak atau toko online. Pencarian itu membuahkan hasil, salah satunya, ya, novel ini yang aku beli di Inti Bumi Book Store di Shopee. Bayar 15.000 aja, aku udah dapetin buku bagus ini. Hihi.
"Bukit-Bukit Kelam' adalah seri kesatu dari lima seri "The Land of Elyon". Kisahnya tentang satu negeri yang dikelilingi tembok-tembok kokoh guna terhindar dari bahaya. Katanya, di balik tembok itu, di alam liar, terdapat banyak monster mengerikan. Rupanya hal itu malah membuat Alexa, putri walikota Bridewell, kota tertangguh di Elyon, penasaran akan kehidupan luar tembok. Makanya gadis 12 tahun itu senang banget waktu ayahnya ngasih kamar di lantai tertinggi Penginapan Renny. Dari jendela kamar, ia bisa melihat sedikit alam liar, Bukit-Bukit Kelam, menggunakan teropong yang ia curi dari ibunya. Rasa penasaran itulah yang mengantar Alexa berpetualang, menyingkap tabir di balik tembok kokoh yang mengular di sekeliling negeri.
Hidup dalam kota berpagar tembok tinggi bikin aku kebayang sama desa di film "Maze Runner". Selain terasa membosankan dan sesak karena sempit, pasti tinggal di sana juga menimbulkan tanda tanya dan rasa penasaran setengah mati. "Ada apa sih di balik tembok itu?"
Nah, pertanyaan tersebut langsung dijawab oleh Alexa melalui kisah petualangannya, yang mana dalam novel ini, Patrick Carman seakan-akan menyuruh kita untuk ikut serta menemani perjalanan Alexa. Ikut mendaki gunung, berendam di sungai, bahkan merayap di terowongan. Jujur aja, aku ikut sesak napas pas baca adegan Alexa merayap di terowongan.
Oke, sekarang aku akan menilai buku ini berdasarkan pendapat pribadi. Secara garis besar, "The Land of Elyon: Bukit-Bukit Kelam" adalah novel yang menarik, seru, dan menyenangkan. Namun secara lebih dalam, aku ngerasa kurang puas sama cara Carman menarasikan perjalanan Alexa. Mungkin karena dia menggunakan POV pertama kali, ya. Jadinya kisah petualangan itu gak terekspos secara luas.
Misal sewaktu Carman menarasikan pemberontakan antara narapidana dengan prajurit Bridewell. Bagian itu terasa datar dan kurang heroik menurutku. Soalnya Carman hanya fokus ke perjalanan Alexa, sehingga gimana jalannya pemberontakan itu masih agak abu-abu di mataku. Seandainya Carman menulis kisah Alexa dengan POV ketiga, pasti akan lebih eksplisit dan deskriptif.
Hal ini juga berdampak ke feel latar suasana novel ini. Salah satu contohnya, bagian ketika Alexa berpisah dengan Yipes dan pergi bersama Darius, Carman menuliskan kalau Yipes menangis saat perpisahan itu terjadi. Namun sayangnya, menurut aku, gak ada pembangunan suasana sedih atau haru sebelumnya, sehingga aku bingung, "Ini si Yipes nangis karena apa?"
Jadi ada dua catatan dariku untuk buku ini. Pertama, narasinya kurang deskriptif. Kedua, feel-nya kurang ngena. Sementara sisanya (bisa dikatakan) aman, ya, walopun plot twist-nya agak kurang smooth.
Oh iya, novel ini cocok dibaca oleh anak-anak berusia 12+ ya. Cuma, aku rasa agak susah nyari buku ini sekarang. Soalnya aku udah cari seri ke-2 sampai 5 di online shop, tapi belum ketemu. Kalau kamu ada rekomendasi toko buku lama kayak gini, boleh kasih tau aku di kolam komentar ya.
So, yeaah, gitu aja si.
Terima kasih sudah mampir
Narasi dan gambar adalah milik pribadi.
🌼🌼🌼
Hai semua!
Hari ini aku mau review sebuah novel fiksi petualangan yang seru banget. Simak, ya!
Quote:
Aku suka baca buku-buku lama. Karenanya aku sering huntingbuku preloved, baik langsung di pasar loak atau toko online. Pencarian itu membuahkan hasil, salah satunya, ya, novel ini yang aku beli di Inti Bumi Book Store di Shopee. Bayar 15.000 aja, aku udah dapetin buku bagus ini. Hihi.
"Bukit-Bukit Kelam' adalah seri kesatu dari lima seri "The Land of Elyon". Kisahnya tentang satu negeri yang dikelilingi tembok-tembok kokoh guna terhindar dari bahaya. Katanya, di balik tembok itu, di alam liar, terdapat banyak monster mengerikan. Rupanya hal itu malah membuat Alexa, putri walikota Bridewell, kota tertangguh di Elyon, penasaran akan kehidupan luar tembok. Makanya gadis 12 tahun itu senang banget waktu ayahnya ngasih kamar di lantai tertinggi Penginapan Renny. Dari jendela kamar, ia bisa melihat sedikit alam liar, Bukit-Bukit Kelam, menggunakan teropong yang ia curi dari ibunya. Rasa penasaran itulah yang mengantar Alexa berpetualang, menyingkap tabir di balik tembok kokoh yang mengular di sekeliling negeri.
Hidup dalam kota berpagar tembok tinggi bikin aku kebayang sama desa di film "Maze Runner". Selain terasa membosankan dan sesak karena sempit, pasti tinggal di sana juga menimbulkan tanda tanya dan rasa penasaran setengah mati. "Ada apa sih di balik tembok itu?"
Nah, pertanyaan tersebut langsung dijawab oleh Alexa melalui kisah petualangannya, yang mana dalam novel ini, Patrick Carman seakan-akan menyuruh kita untuk ikut serta menemani perjalanan Alexa. Ikut mendaki gunung, berendam di sungai, bahkan merayap di terowongan. Jujur aja, aku ikut sesak napas pas baca adegan Alexa merayap di terowongan.
Oke, sekarang aku akan menilai buku ini berdasarkan pendapat pribadi. Secara garis besar, "The Land of Elyon: Bukit-Bukit Kelam" adalah novel yang menarik, seru, dan menyenangkan. Namun secara lebih dalam, aku ngerasa kurang puas sama cara Carman menarasikan perjalanan Alexa. Mungkin karena dia menggunakan POV pertama kali, ya. Jadinya kisah petualangan itu gak terekspos secara luas.
Misal sewaktu Carman menarasikan pemberontakan antara narapidana dengan prajurit Bridewell. Bagian itu terasa datar dan kurang heroik menurutku. Soalnya Carman hanya fokus ke perjalanan Alexa, sehingga gimana jalannya pemberontakan itu masih agak abu-abu di mataku. Seandainya Carman menulis kisah Alexa dengan POV ketiga, pasti akan lebih eksplisit dan deskriptif.
Hal ini juga berdampak ke feel latar suasana novel ini. Salah satu contohnya, bagian ketika Alexa berpisah dengan Yipes dan pergi bersama Darius, Carman menuliskan kalau Yipes menangis saat perpisahan itu terjadi. Namun sayangnya, menurut aku, gak ada pembangunan suasana sedih atau haru sebelumnya, sehingga aku bingung, "Ini si Yipes nangis karena apa?"
Jadi ada dua catatan dariku untuk buku ini. Pertama, narasinya kurang deskriptif. Kedua, feel-nya kurang ngena. Sementara sisanya (bisa dikatakan) aman, ya, walopun plot twist-nya agak kurang smooth.
Oh iya, novel ini cocok dibaca oleh anak-anak berusia 12+ ya. Cuma, aku rasa agak susah nyari buku ini sekarang. Soalnya aku udah cari seri ke-2 sampai 5 di online shop, tapi belum ketemu. Kalau kamu ada rekomendasi toko buku lama kayak gini, boleh kasih tau aku di kolam komentar ya.
So, yeaah, gitu aja si.
Terima kasih sudah mampir
Narasi dan gambar adalah milik pribadi.
🌼🌼🌼
Diubah oleh serbaserbi.com 16-07-2022 23:08
qoni77 memberi reputasi
5
1.1K
16
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
922.7KThread•82KAnggota
Tampilkan semua post
raysat3d
#3
Petualangan Tom Sawyer - Mark Twain
Novel pertama yang bikin ane suka baca novel
Btw baca review agan, ane kebayangnya the promised Neverland. Kayaknya banyak ya novel dengan latar isolasi begitu
Novel pertama yang bikin ane suka baca novel
Btw baca review agan, ane kebayangnya the promised Neverland. Kayaknya banyak ya novel dengan latar isolasi begitu
Diubah oleh raysat3d 16-07-2022 12:49
qoni77 memberi reputasi
2
Tutup