


Salah satu syarat wajib ketika berkendara adalah membawa STNK dan SIM. Secara singkat, STNK adalah surat identifikasi kendaraan yang disahkan dengan pajak di lembar belakangnya. Sedangkan SIM adalah surat bukti bahwa gansis berhak berkendara di jalanan umum.
Kali ini ane mau bahas kelebihan bikin SIM lewat jalur tidak resmi alias nembak. Tapi sebelum masuk ke pembahasan, ane mau cerita dulu pengalaman ane bikin SIM C baru lewat jalur resmi supaya gansis tau alasan kenapa MENURUT ANE lebih baik nembak.
Pertama, ane datang ke Polres Depok dan langsung menuju ruang tes kesehatan, di sini cuma diminta fotocopy KTP dan dites buta warna, bayar 25k.
Kedua, lanjut ke ruang tes psikologi, ane kasih kertas hasil tes mata dan di sini cuma ngobrol doang, bayar 60k.
Ketiga, ane kasih kertas hasil tes psikologi ke loket pendaftaran, terus tunggu panggilan buat difoto.
Keempat, setelah foto, langsung masuk ruang tes teori. Nah, ini kali kedua ane tes teori (pertama kali tahun 2011 kalo ga salah). Ternyata tes teori udah ga di kertas lagi dan bukan pilihan ganda, beda banget sama yang di situs-situs sebelah yang ngajarin cara lulus tes teori. Di sini sistemnya udah berbasis komputer, jadi selama 15 menit akan ada 30 soal berbentuk video, gansis akan diminta memilih benar atau salah. passing grade minimal 70 supaya lulus, Alhamdulillah ane dapet nilai 74. Sekedar berbagi tips, DENGARKAN PERNYATAAN SAMPAI HABIS, soalnya antara video dan pernyataan kadang ga singkron, awas kejebak.
Kelima, tes praktek; ada 3 track yang harus dilewatin supaya bisa lulus, track zig-zag, track U-turn, dan track angka 8 (tiga kali muter). Peraturannya adalah kaki ga boleh turun dan ga boleh menjatuhkan cone pembatas, serta hanya boleh satu kali percobaan yang artinya berhasil atau gagal ditentukan di percobaan pertama. Gansis boleh milih pakai motor matic atau manual yang udah disediakan, ane pilih manual. Track zig-zag ane lewatin dengan mulus, pas track U-turn ane gagal karena menjatuhkan cone + kaki turun, ternyata belokannya PATAH BANGET dan ane gagal di sini. Tapi ane lanjutin coba track angka 8, di sini kaki ane turun lagi, ternyata susah juga

Setelah gagal, ane sempet nonton peserta lain dan hampir semua gagal di track U-turn. Cuma satu yang berhasil dari kurang lebih sepuluh peserta, dan setelah ane tanya-tanya ternyata dia udah SEPULUH KALI GAGAL. Tes praktek ini boleh diulang maksimal 3 kali dengan jeda seminggu, artinya tes praktek kedua ane minggu depan. Kalo lebih dari 3 kali, maka harus mengulang lagi dari tes kesehatan, dll yang artinya harus bayar lagi semuanya.

Minggu depannya ane bertekad kalo gagal mau langsung nembak, soalnya kondisi kepepet lagi butuh SIM C buat kerja. Dan kali ini ane gagal di track zig-zag, mungkin karena ga serius dan ga fokus. Sedangkan peserta lain semuanya gagal di track U-turn. Setelah itu ane langsung bilang mau nembak ke salah satu oknum di situ, kena 600k. Berhubung kepepet, terpaksa ane bayar.
Dari pengalaman tersebut, inilah alasan kenapa MENURUT ANE lebih baik bikin SIM nembak daripada lewat jalur resmi :
Quote:
Coba aja hitung, pengeluaran ane coba-coba ikut jalur resmi 25k (kesehatan) + 60k (psikologi) + 600k (ujung-ujungnya nembak) = 685k. Itu belum termasuk uang bensin. Kalo tetap keukeuh ikut tes pun ga pasti kapan akan berhasil, artinya biaya membengkak. Sedangkan lewat jalur nembak, gansis cuma kena 650k.
1. HEMAT BIAYA
Coba aja hitung, pengeluaran ane coba-coba ikut jalur resmi 25k (kesehatan) + 60k (psikologi) + 600k (ujung-ujungnya nembak) = 685k. Itu belum termasuk uang bensin. Kalo tetap keukeuh ikut tes pun ga pasti kapan akan berhasil, artinya biaya membengkak. Sedangkan lewat jalur nembak, gansis cuma kena 650k.
Quote:
Ikut jalur resmi itu ane mulai jam 8 pagi sampe jam 10 pagi, kurang lebih 2 jam. Berhubung ane gagal, maka minggu depannya harus datang lagi yang artinya perlu waktu lagi. Sedangkan kalo nembak paling lama itu 1 jam sudah jadi.
2. HEMAT WAKTU
Ikut jalur resmi itu ane mulai jam 8 pagi sampe jam 10 pagi, kurang lebih 2 jam. Berhubung ane gagal, maka minggu depannya harus datang lagi yang artinya perlu waktu lagi. Sedangkan kalo nembak paling lama itu 1 jam sudah jadi.
Quote:
Kalo nembak, gansis tinggal duduk manis tunggu antrian foto dan ga perlu capek-capek ikut tes. Sedangkan lewat jalur resmi, gansis harus belajar teori dan praktek secara serius kalo mau lulus.
3. HEMAT TENAGA
Kalo nembak, gansis tinggal duduk manis tunggu antrian foto dan ga perlu capek-capek ikut tes. Sedangkan lewat jalur resmi, gansis harus belajar teori dan praktek secara serius kalo mau lulus.
Quote:
Sekarang misalnya gansis lulus lewat jalur resmi, itu ga akan nambah privilege apapun. Kenyataan di lapangan, gansis harus berhadapan dengan mayoritas pengendara lain yang dari cara berkendaranya ane yakin bikin SIM-nya nembak. Sayangnya justru poin inilah harusnya yang menjadi kelebihan dari sulitnya mendapatkan SIM, karena pengendara akan lebih sedikit, jalanan akan semakin tertib dan tidak terlalu penuh sesak sehingga macet dimana-mana.
4. REALITA DI LAPANGAN
Sekarang misalnya gansis lulus lewat jalur resmi, itu ga akan nambah privilege apapun. Kenyataan di lapangan, gansis harus berhadapan dengan mayoritas pengendara lain yang dari cara berkendaranya ane yakin bikin SIM-nya nembak. Sayangnya justru poin inilah harusnya yang menjadi kelebihan dari sulitnya mendapatkan SIM, karena pengendara akan lebih sedikit, jalanan akan semakin tertib dan tidak terlalu penuh sesak sehingga macet dimana-mana.
Quote:
Ane yakin para pengendara yang di jalanan itu setidaknya paham cara berkendara yang baik dan benar. Bahkan mungkin sudah bertahun-tahun keahlian berkendaranya sudah teruji melewati berbagai rintangan di jalanan. Tapi berhubung satu dan lain hal, entah kenapa semuanya sirna ketika menghadapi tes mendapatkan SIM. Seandainya pun bisa, persentase keberhasilannya hanya di bawah 10%. Di sinilah muncul peluang bisnis, anda butuh legalitas, kami bisa bantu. Ane tidak membenci hal ini sepenuhnya, karena memang sama-sama membutuhkan.
5. SIMBIOSIS MUTUALISME
Ane yakin para pengendara yang di jalanan itu setidaknya paham cara berkendara yang baik dan benar. Bahkan mungkin sudah bertahun-tahun keahlian berkendaranya sudah teruji melewati berbagai rintangan di jalanan. Tapi berhubung satu dan lain hal, entah kenapa semuanya sirna ketika menghadapi tes mendapatkan SIM. Seandainya pun bisa, persentase keberhasilannya hanya di bawah 10%. Di sinilah muncul peluang bisnis, anda butuh legalitas, kami bisa bantu. Ane tidak membenci hal ini sepenuhnya, karena memang sama-sama membutuhkan.
Namun hal-hal di atas cuma pendapat ane, kalo gansis bener-bener amat sangat super duper yakin betul 100% dengan keahlian berkendaranya, maka ane sarankan lebih baik lewat jalur resmi karena lebih murah. Terakhir, ane cuma mengingatkan JANGAN LUPA MENGECEK MASA BERLAKU SIM gansis sekalian. Karena penyebab semua ini adalah ane kelupaan mengecek masa berlaku SIM ane yang ternyata sudah mati dari tahun 2021 (untung setahun ini ga pernah kena razia

Menurut gansis sekalian gimana, mending jalur resmi atau nembak ?
