nasibungkus2020Avatar border
TS
nasibungkus2020
Sejumlah Seniman dan Budayawan Muslim Diundang ke Acara Multaqo LSBPI MUI
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Lembaga Seni Budaya dan Peradaban Islam (LSBPI) MUI akan mengadakan kegiatan yang dinamakan Multaqo Seniman dan Budayawan Muslim Indonesia. Multaqo merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Rakornas LSBPI MUI yang mengusung tema “ Meneguhkan Orientasi Seni dan Budaya Islam Dalam Membangun Peradaban Bangsa”.

Menurut Ketua Panitia Rakornas LSBPI MUI, Ustadz Erick Yusuf, Multaqo adalah sebuah pertemuan atau perjumpaan. “Kita akan membuat Multaqo Seniman dan Budayawan Muslim  Indonesia. Dalam Multaqo ini,  konsepnya kita akan mengundang berbagai perwakilan dari para alim ulama, juga para praktisi seni budaya.

Tentunya mereka yanf  mempunyai komitmen kepada keumatan,” kata Ustadz Erick Yusuf dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (11/6).
Ia menambahkan, para seniman dan budayawan yang diundang itu berasal dari berbagai kategori, seperti musik, sastra, film dan lukis, serta peradaban Islam. “Contohnya, kategori musik. Ada musik religi, termasuk di dalamnya nasyid dan hadrah marawis. Ada pula pop religi,” tuturnya.

Ia menyebutkan, sejumlah nama yang akan  diundang dalam acara Multaqo LSBPI MUI antara lain Taufik Ismail, Sutarji Calzoum Bachri, Dwiki Darmawan, Helvy Tiasa Rosa, Okky Setiana Dewi dan  Melly Goeslaw. 

Selain mengundang para ahli, seniman dan budayawan Muslim, acara Multaqo LSBPI MUI juga akan mengundang beberapa komisi yang ada di MUI. “Kita akan mengundang Komisi Fatwa, Komisi Dakwah, dan Infokom.

Kehadiran mereka kita harapkan  untuk melengkapi  dan menyempurnakan Multaqo Seniman dan Budayawan Muslim Indonesia,” kata Ustadz Erick.

“Semoga Multaqo ini menjadi wadah tempat para ahli, para ahli, para seniman praktisi, juga para seniman ulamanya  berkumpul unntuk saling bisa saling memberikan masukan yang positif terhadap perkembangan dakwah khususnya dalam seni budaya dan peradaban Islam,” tutur Ustadz Erick. Yusuf


https://m.republika.co.id/berita/rda...taqo-lsbpi-mui

Divisi dari MUI ini bisa jadi adalah koordinator yang akhirnya menyebabkan budaya lokal tersisih diganti budaya arab..

Lagu tradisional diganti nasyid, tarian diganti Hadrah..

Ada logika aneh dalam artikel islam yang ane baca.. biasanya banyak ulama menulis seperti ini jika berkaitan dengan budaya:

"Budaya diperbolehkan selama tidak melanggar syariat".

Menurutku logika ini absurd banget dan mengarah pada arabisasi.... Ane mengakui nggak semua budaya lokal itu baik.. tapi nggak semua ajaran syariat itu juga relevan untuk zaman sekarang. Soalnya banyak syariat Islam sudah kadaluarsa bahkan Turki Ustmani pun sudah meninggalkannya.

Kok bisa bisa nya ulama bilang budaya boleh asal tidak bertentangan dengan syariat padalah syariatnya sendiri banyak yang sudah kadaluarsa dan nggak relevan.


emoticon-Blue Guy Bata (L)
emoticon-Ngakak


#TolakArabisasi
Diubah oleh nasibungkus2020 11-06-2022 13:20
dasagriwa
hantumasam
bill.telkom.318
bill.telkom.318 dan 6 lainnya memberi reputasi
7
871
53
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.8KThread40.2KAnggota
Tampilkan semua post
pilotugal2an541Avatar border
pilotugal2an541
#5
Agak2 susah membuat budaya indonesia dan syariat agar seirama.
Seperti mengharapkan buaya dan bebek berenang bersama dalam satu kolam.

Biarkanlah semua jalan sesuai ketentuan masing2.
sepedahijau7.
madjoeki
bukan.bomat
bukan.bomat dan 3 lainnya memberi reputasi
4
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.