ih.sulAvatar border
TS
ih.sul
Katanya sih Healing, Pulang-Pulang Malah Bunting


Satu kata baru dalam bahasa gaul ini memang cukup sering membuat saya tertawa. Healing, istilah gaul untuk menggambarkan penyembuhan atau pengobatan. Istilah Healing biasanya digunakan dalam menggambarkan pemulihan mental yang terlalu lelah akan aktivitas sehari-hari sehingga membutuhkan ‘perubahan suasana’ atau ‘istirahat dari pekerjaan’ atau ‘jalan-jalan ke Puncak.’

Healing biasanya dilakukan oleh anak-anak muda (namanya juga bahasa gaul) dalam bentuk yang beragam tapi yang paling sering adalah travelling, menghabiskan uang untuk menikmati keindahan Bumi Pertiwi. Biasanya sih anak-anak muda ini akan pergi bareng teman-teman dan menghabiskan hari dan malam bersama.



Dan di situlah masalahnya. Anak-anak muda. Travelling, jauh dari pantauan orangtua. ‘Menyembuhkan’ tekanan mental. Kira-kira cara apa yang lebih ampuh mengurangi stress dibandingkan seks dan narkoba?

Bukan ingin berpikiran buruk, tetapi jaman ini sudah jauh berkembang tanpa menunggu orang-orang untuk mengikutinya. Dengan akses internet dan sosial media siapa pun bisa melihat dan mencoba apa pun yang dia mau. Dan seolah memanfaatkan kesempatan oknum-oknum tak bertanggung jawab seolah merasa tak berdosa dengan menjual barang terlarang pada anak-anak yang sedang Healing.



Dan karenanya jangan heran kalau melihat ada anak yang jadi ketagihan Healing. Entah dengan alasan apa pun mereka terus mencari cara untuk Healing dan Healing layaknya pecandu rokok yang terus mencuri dari dompet emaknya demi satu hisap yang nikmat. Healing yang seharusnya punya tujuan positif malah digunakan sebagai ajang pergaulan bebas.

Pergaulan bebas memang bisa terjadi di mana saja, tetapi tempat yang jauh tanpa pengawasan orangtua memang lebih nyaman jika dijadikan arena bergaul. Bayangkan jika gadis-gadis desa yang awalnya polos bergaul dengan para bule di pulau Bali dan belajar ‘hal-hal baru’ yang tidak mereka ketahui sebab-akibatnya. Dan kemudian begini lalu begitu. Satu bulan kemudian orangtua pun melihat anak gadisnya mual-mual.



Jadi apakah Healing ini harus dilarang? Ya jangan dong, bisa lenyap penghasilan dari sektor pariwisata. Pemerintah cenderung menyerahkan hal-hal seperti ini pada orangtua, berharap orangtua dapat mengajari anak mereka hal yang benar dan berharap orangtua dapat mengawasi anak 24 jam per hari. Jadi kalau ada anak yang pulang dari Healing tiba-tiba bunting ya… siapa yang bisa disalahkan?

Sekian dari saya mari bertemu di thread saya yang lainnya.
jiresh
dalledalminto
provocator3301
provocator3301 dan 16 lainnya memberi reputasi
17
9.5K
125
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.7KThread82.1KAnggota
Tampilkan semua post
ih.sulAvatar border
TS
ih.sul
#3
Yakinin Dong


Diubah oleh ih.sul 10-05-2022 02:05
rusdimalik69
jiresh
naturesssway
naturesssway dan 4 lainnya memberi reputasi
5
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.