Lebaran Idul Fitri adalah hari kemenangan bagi umat Islam yang diperingati setelah dilakukannya puasa Ramadhan selama satu bulan penuh.

Pada hari raya lebaran atau Idul Fitri, setiap tahunnya selalu dibuka dengan dilangsungkannya shalat Id pada hari pertama bulan Syawal. Masyarakat secara berbondong-bondong mendatangi masjid, lapangan, atau halaman luas yang akan digunakan untuk shalat Idul Fitri secara berjamaah.

Banyaknya masyarakat yang datang untuk mengikuti shalat Idul Fitri pastinya membutuhkan tempat yang luas dan kondisi yang kondusif agar shalat Idul Fitri berjalan khusyuk. Itulah sebabnya setiap masjid selalu mempersiapkan panitia pelaksanaan shalat Idul Fitri untuk mengarahkan serta mengatur jamaah shalat.

Membahas tentang pelaksanaan shalat idul Fitri publik tengah dibuat heboh dengan beredarnya sebuah video yang menunjukkan aksi tidak terpuji dan amoral dari dua orang pemuda yang sengaja mencari keributan saat shalat Idul Fitri.

Dilansir dari unggahan Instagram @jakut.info, dibagikan sebuah video dua orang pemuda berboncengan mengendarai motor matic sengaja geber-geber motor di depan masjid Jln. Prof. Moch Yamin, Kelurahan Sayang, Cianjur, Jawa Barat.

Dalam video berdurasi kurang dari satu menit yang beredar di media sosial tersebut memuji dua orang pemuda sengaja bolak-balik di depan halaman masjid sembari geber-geber motor dengan knalpot bising pada hari Senin 2 Mei 2022 kemarin.

Ulah dua pemuda tersebut membuat panitia shalat Idul Fitri geram, beberapa orang berusaha mengejar namun kedua pelaku pembuat keributan dikabarkan berhasil kabur dan tidak tertangkap.

Saat ini dua pemuda pelaku pembuat kericuhan saat shalat Idul Fitri tersebut sedang dalam pengejaran Kepolisian Cianjur Jawa Barat.

Dari kejadian ini tentunya sudah membuktikan bahwasanya saat ini keadaan moral, adab dan sopan santun masyarakat khususnya generasi muda-mudinya sudah mulai hilang.

Shalat Idul Fitri yang merupakan acara peribadahan saja bisa dijadikan sebagai tempat ugal-ugalan dan mencari keributan, sebuah perilaku yang sangat tidak layak untuk dilakukan baik itu oleh umat muslim ataupun non muslim sekalipun.

Ada beberapa kemungkinan yang membuat muda-mudi zaman sekarang kehilangan moral, adab, dan sopan santun yang telah diwariskan dari para leluhur terdahulu. Mulai dari kurangnya didikan dan arahan terhadap apa itu moral, adab, sopan santun, budaya luar dan tekhnologi juga memiliki pengaruh besar dalam merusak moral.

Untuk mengembalikan moral dan adab tentu saja menjadi tanggung jawab besar bagi para orang tua dan juga pemerintah, karena rusaknya moral tidak bisa dibiarkan begitu saja atau jika dibiarkan akan membuat segala bentuk peraturan tidak lagi dipatuhi dan terjadi pelanggaran serta kerusakan dimana-mana GanSis.

Mudah-mudahan kedepannya ada cara yang tepat untuk mengembalikan moral masyarakat, agar revolusi mental benar-benar terbentuk ke arah yang positif bukan arah yang negatif.